Lisa dengan gelisah melirik Jam di ponselnya, "kenapa Jennie lama sekali, dia bilang kantin ada di dekat sini tapi ini hampir 20 menit dia belum kembali Juga" gumam LisaCekleekk...
"Kenapa kau lama Hon..?" Tanya Lisa saat Jennie masuk dari pintu sambil membawa paper bag di tangannya."Ternyata kantinnya ramai Li, jadi aku harus mengantri" Sahut Jennie kemudian duduk di Sofa dan mulai memakan makanannya. Lisa menelan Ludah beberapa kali saat mencium aroma makanan yang di makan Jennie. Dan Jennie yang menyadari itupun hanya tersenyum dan mempercepat makannya.
Setelah membereskan bungkus bekas makanannya dan membuangnya Jenniepun menghampiri Lisa, dan mendudukkan dirinya di sisi Lisa. Lisapun membawa tubuh Jennie kepelukannya dan seperti biasa Jennie menelusupkan kepalanya di ceruk leher Lisa."Hon tubuhmu bau asam" seru Jennie kemudian mengangkat kepalanya dan keluar dari pelukan Lisa. Lisa hanya terkekeh melihat tingkah Jennie yang mengendus endus tubuh Lisa.
"Tentu saja aku bau sayang,aku tak mandi dari dua hari lalu juga tak berganti pakaian" sahut Lisa masih sambil terkekeh.
"Kalau begitu biar aku Lap tubuhmu untuk mengurangi Bau asamnya" seru Jennie kemudian bergegas mengambil air dengan tempat yang telah tersedia beserta handuk kecil dan Kain untuk mengelap.
"Aku buka bajumu ya Hon" seru Jennie sambil melepas kancing baju Lisa
"Sebaiknya kau kunci pintu dulu J, aku tak mau ada orang yang melihatku dalam keadaan setengah Naked" sahut Lisa
"Astaga bagaimana aku bisa lupa,aku juga tak mau ada yang melihat tubuh nakedmu, Only me.." sahut Jennie kemudian bergegas mengunci pintu.
"Nah sekarang bisa aku membukanya?" Tanya jennie sambil melanjutkan membuka kancing baju Lisa
"Kau to the point sekali sayang, harusnya kita melakukan pemanasan dulu" goda Lisa sambil menaik turunkan alisnya.
"Yaak Lisa kenapa otakmu berpikir kesana,dasar mesum" sahut Jennie sambil melepaskan baju Lisa dengan pelan pelan.
"Bukankah seharusnya bisa kita melakukannya sekarang,aku sangat merindukanmu J" seru Lisa saat merasakan sapuan kain lap di kulitnya.
"No.. Kau tak boleh melakukannya sebelum lukamu benar benar sembuh" sahut Jennie sembari dengan telaten melap semua tubuh bagian atas Lisa.
Jennipun kemudian mengganti pakaian Lisa termasuk pakaian dalamnya,darah Lisa berdesir saat Jennie menyentuh bagian privatnya.
"Eeeumm.." gumm Lisa sambil memejamkan matanya yang membuat Jennie terkikik..
"Kendalikan hormonmu Hon..' serunya walaupun sebenarnya diapun merasakan hal yang sama seperti yang di raskan oleh Lisa. "okee done.." serunya sambil membereskan pakaian kotor Lisa serta peralatan yang di gunakannya untuk membersihkan tubuh Lisa.
Jennie kemudian mendudukkan dirinya di samping Lisa sembari membalas beberapa pesan yang masuk di ponselnya. Sedangkan Lisa terlihat gelisah dan beberapa kali mengecek ponselnya secara diam diam.
"Ada apa Li sepertinya kau terlihat sangat gelisah" seru Jennie sambil membelai lengan Lisa
"eeem aku rasa aku ingin buang air kecil ke toilet" seru Lisa yang membuat Jennie bingung.
"Apakah aku perlu memanggil suster untuk membantumu?" seru Jennie
"Aku rasa tak perlu Hon" sahut Lisa "kau bisa memapahku bukan?'' sahut Lisa, namun jennie malah mematung karena ragu
'Tapi Li.." serunya ragu
"Kenapa? apa kau tak mau melakukannya"sahut Lisa dengan nada kecewa
"Bukan begitu, tapi aku takut aku tak bisa melakukannya" sahut Jennie pelan