Lisa telah sampai di Lobi appartement Jennie. Diapun duduk di kursi yang tersedia sambil mengirim pesan Pada Jennie bahwa ia telah menunggu di bawah.
Tak lama kemudian Jenniepun muncul dengan Mengenakan Celana Jins dan T-shirt Crop top dengan tas kecil hitam menyelempang membelah dadanya yang indah.
Lisapun berdiri dari tempat duduknya dan menyambut kedatangan Jennie.
"Hai.." sapanya seperti orang Bodoh.Jennie tersenyum. "Ayo kita berangkat" ajaknya pada Lisa. Dan mereka berjalan beriringan menuju parkiran.
"Kau membawa motor Lisa?" tanya Jennie
"Iyaa,kenapa apa kau tak mau pergi naik motor?" sahut Lisa.
"Jujur aku belum pernah naik motor" sahut Jennie.
"Kalau begitu apa kita naik mobilmu saja biar motor ini aku tinggal di sini" Lisa memberi saran pada Jennie.
"Aah tidak usah,kita naik motor saja. Lagi pula aku juga ingin mencobanya" sahut Jennie.
"Baiklah kalau begitu" Lisa berkata sambil menyodorkan Helm berwarna Pink pada Jennie sedangkan dia sendiri segera memakai Helm Full Facenya yang berwarna hitam.
Lisa menstarter motornya dan meminta Jennie segera naik. Jennie yang baru pertama naik motorpun agak kesusahan apalagi Motor Sport Lisa memang Cukup Tinggi. Ahirnya Lisa agak memiringkan Motornya sambil tersenyum melihat Jennie yang ahirnya Duduk di belakangnya.
"Ready Princess?" Tanya Lisa sambil menoleh ke arah Jennie dan Jennie hanya menganggukkan kepalanya.
Lisapun menjalankan Motornya dengan santai. "Kita ke mana? tanyanya pada Jennie.
"Apa..?" sahut Jennie sambil berteriak karena suara Lisa terdengar samar.
Lisa menepikan Motornya. "Kita mau kemana?" tanyanya lagi
"Eemm kita ketaman tempat kau menolongku waktu itu saja,di dekat sana ada kedai Ramen yang sangat enak" Sahut Jennie.
"Okee.. aku ikut kemanapun kau Mau" Lisa berkata kemudian kembali menjalankan motornya.
Lisa merasakan Jennie yang duduk terlalu di ujung Jok dan itu membuatnya agak kesal.
"Bisakah kau duduk agak maju itu mengganggu keseimbanganku" Lisa berkata dengan suara keras kepada Jennie. Namun jennie sepertinya tidak mendengar kata kata Lisa.
Lisapun Mengerem sedikit Motornya dan sukses tubuh Jennie meluncur kedepan dan merapat Pada Lisa.
"Lisa..." teriak Jennie Kesal sambil memukul punggung Lisa.
"Habisnya Kau seperti naik ojek saja duduknya di ujung banget" Jawab Lisa setengah Berteriak agar Jennie mendengarnya.
"Memang aku harus bagaimana menurutmu?" teriak Jennie sambil tangannya berpegangan pada jaket Lisa.
Lisa tersenyum dan dengan tangan kirinya ia meraih tangan kiri Jennie yang berpegangan pada Ujung jaketnya dan melingkarkan di perutnya.
"Seperti ini baru benar" Teriaknya Pada Jennie. Lisa bisa melihat dari kaca spion bahwa jennie Tersipu malu tapi dia tak melepaskan tangannya yang kini melingkar di perut Lisa.
Lisa melajukan motornya dengan Hati gembira di rasakan tubuhnya dan jennie Tak berjarak kini. Di rasakan dada kenyal Jennie Yang menekan Punggungnya benar benar membuat Lisa tak mau cepat cepat sampai di tempat Tujuan."Apakah motormu tak bisa berjalan lebih Cepat?" Teriak Jennie yang menyadari bahwa Lisa menjalankan motornya dengan pelan.
"Aku tak ingin kamu Masuk angin makanya aku pelan pelan bawanya" Sahut Lisa