have one's blessing 🌚🌚

3.7K 230 2
                                    

Maafkan dengan Typo yang bertebaran.
Boleh Donk Vote dulu sebelum Baca 😉

Bruughh..
Lisa meletakkan dua koper Jennie di sudut kamarnya,Terdengar gemericik air di kamar mandi yang menandakan Jika Jennie sedang ada di dalamnya.
Lisa segera mengganti pakaiannya dengan baju santai dan merebahkan dirinya di tempat tidur Jennie sambil memainkan ponselnya.

Cekkleekk... Jennie keluar dari kamar mandi dengan balutan Bathrobe diapun terkejut saat melihat Lisa ada di kamarnya.

"Kamjagiya.. Lisaa kau mengagetkanku, kupikir siapa.." pekik Jennie sambil mengusap dadanya.

Lisa terkekeh dan menghapiri Jennie.
"Memang kau pikir siapa.. apakah ada selainku yang tau kode pintu Appartementmu Hmmm.." seru Lisa sambil memeluk dan mencium bahu Jennie Bau wangi sabun mandi Jennie langsung memenuhi saluran pernapasannya.

"Tentu saja cuma kamu,memang kau pikir aku sembarangan memberi kode pintuku" sahut Jennie sambil mengelus lengan Lisa yang melingkari pinggangnya.

"Kamu wangi sekali sayang" gumam Lisa sambil mempererat pelukannua dan mengendus leher Jennie yang membuat bulu kuduk Jennie merinding

"Lisa lepaskan aku mau ganti pakaian" seru Jennie sambil berjalan ke lemari pakaian dengan Lisa yang masih setia melingkarkan tangannya di tubuh Jennie dan mengikuti langkahnya.

"Kenapa harus berpakaian jika nanti di buka" Bisik Lisa dengan Deep Voicenya

"Maksutmu..?" Tanya Jennie sambil menghentikan langkahnya dan menatap Lisa yang manaik turunkan alisnya.

"Maksutku.. Eemm..." seru Lisa menggantung kata katanya sedangkan tangannya menarik ujung tali Bathrobe Jennie hingga terlepas.

"Yaakk Lalisaa.." pekik Jennie kemudian merapatkan kembali robeenya.

"Berhenti menggangguku atau kau pulang saja" hardik Jennie sambil melepaskan tangan Lisa dari tubuhnya dan bergegas menuju lemari pakaian.

"Sayang.. bukankah aku tadi telah berkata untuk mendapatkan upahku? " Lisa berkata sambil memasang muka cemberutnya.

"Tapi aku tidak mengiyakannya" sahut Jennie enteng sembari mengeringkan rambutnya. Lisa hanya terdiam dan melangkahkan kakinya ke tempat tidur dan merebahkan tubuhnya. Dia sedikit kecewa tapi tak bisa berbuat apa apa, tak mungkin juga dia memaksakan keinginannya.

Lisa memejamkan matanya berusaha untuk tidur, saat dirasakan Jennie memeluknya dari belakang.

"Hon kamu marah?" Tanyanya sambil menempelkan wajahnya di punggung Lisa

"Tidak.." sahut Lisa pendek sambil mengusap lengan Jennie.

"Tapi kenapa kau malah mau meninggalkanku tidur?" Seru Jennie Lagi

"Kan tadi kamu yang bilang untuk tidak mengganggumu" sahut Lisa kemudian membalikkan badannya dan mendapati Jennie sedang mempoutkan bibirnya.

Cuuppp..Lisapun segera mencium sekilas bibir Jennie. "Coba lihat siapa yang sebenarnya marah sekarang" goda lisa sambil mencubit pelan hidung Jennie.

"Hon.." panggil Jennie pelan

"Iyaa.." sahut Lisa sambil memberi perhatian penuh pada Jennie.

"Kenapa kau bisa begitu sabar menghadapiku?" Jennie bertanya seraya menelusuri wajah Lisa dengan Jarinya. Lisa memejamkan matanya merasakan sentuhan jari lembut Jennie.

"Lisaa..." panggil Jennie menyadarkan Lisa

"Eemm tentu karena aku mencintaimu, kenapa musti menanyakan hal seperti itu sih" sahut Lisa kemudian mengecupi pipi kiri Jennie.

a venom of light ( Jennlisa )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang