Chapter 3

97 4 0
                                        

"Gan, udah semua belum sih pesenan Mela? Susu, popok, cemilan aja kan ya?" tanya Risa kepada Gandhi yang berada dibelakang sambal mendorong troly.

"Udah deh, tinggal bahan makanan yang lo butuhin udah juga kan?" Gandhi mengecek barang-barang yang berada dalam troli.

Mereka mengantri untuk membayar di kasir, sesekali mengobrol untuk mengurangi kebosanan saat mengantri. Salah mereka pula berbelanja di hari jumat ketika awal bulan, akan mengular antriannya karena para pembeli habis gajian.

Bruk

"Sorry mas gak sengaja," seorang perempuan membawa belanjaannya menubruk Gandhi yang jelas-jelas sedang berdiri.

"Gak apa-apa mba," jawab Gandhi sambil membantu memasukan barang yang terjatuh kedalam keranjang perempuan tersebut.

"Nana," panggil Risa yang mendekat ke arah mereka, karena tadi Risa sempat mendapatkan telepon sehingga ia harus menjauh sebentar dari antrian kasir.

"Sa, ketemu lagi kita," tanya Diana yang ikut mengantri dibelakang Gandhi.

"Iya ya, ketemu lagi kita. Gan, kenalin ini Diana temen kecil gue. Gue sering manggil dia Nana. Na, kenalin ini Gandhi," Risa yang mengenalkan satu sama lain.

Obrolan mereka hanya terkesan basa basi, karena ditempat umum dan kondisi yang tak memungkinkan untuk mengobrolkan hal lain. Mereka bertukar nomor telepon agar tidak kehilangan kontak lagi.

🌦️🌦️🌦️

Tiba di apartemen, Risa bertemu dengan Haikal. Haikal adalah kakak Mela yang akhirnya dapat dihubungi dan bisa menjemput Mela. Haikal akan membawa Mela ke Solo untuk tinggal bersama keluarga besarnya. Keluarga besar Mela tidak tahu keadaan rumah tangga Mela dan suaminya. Mereka beranggapan keadaan baik-baik saja. Setelah mengetahui kejadian tersebut melalui via telepon, keluarga Mela akan membawa kasus ini ke jalur hukum. Semua akan diurus oleh Haikal, sehingga sudah berakhir urusan Risa dan Gandhi untuk membantu Mela.

"Sa, terima kasih ya udah izinin aku tinggal disini selama seminggu ini," ucap Mela dan memeluk Risa dengan kuat.

"Gan, terima kasih juga kamu masih mau bantu aku walau aku pernah nyakitin kamu. Maafkan kesalahan aku selama ini, semoga kamu bisa mendapatkan lebih baik dari aku dan hidup bahagia," ucap perpisahan Mela terhadap Gandhi.

Gandhi dan Risa duduk di atas karpet sambil meluruskan kaki. Mereka menunggu pesanan makanan, dan sempat tenggelam dengan pikiran mereka masing-masing.

"Gan, gila ya kejadian setelah menikah tuh gak terduga banget. Kok gue jadi agak takut nikah setelah melihat banyak kejadian disekitar gue," ucap Risa yang masing berkecamuk dipikirannya.

"Lo jangan buat hal tersebut sebagai trauma, tapi buat ini semua jadi pelajaran. Ibarat pepatah, ambil yang baiknya dan buang yang buruknya. Lo jangan sampai mengulangi kesalahan yang pernah orang sekitar lo lakuin, lo harus ambil hikmah dan pelajaran dari semua ini," Gandhi menarik kepala Risa membuat Risa bersandar dipundak Gandhi. Gandhi mengusap lembut rambut Risa dengan sayang.

"By the way, perasaan lo gimana sekarang? masih memendam rasa cinta, benci atau rindu sama Mela?" tanya Risa penasaran dari awal bertemu Mela karena Risa sering lupa dan baru sempat menanyakan hal ini.

"Semua gue rasain, tetapi memang rasa cinta gue sekarang berubah menjadi rasa sayang sebagai saudara sesama umat manusia, rasa sakit hati gue udah gak menyakitkan lagi setelah melihat keadaannya sekarang. Hidup gue lebih ringan ternyata kalo memaafkan dan mengikhlaskan semuanya. Bener ya, menyelesaikan masalah harus disegerakan agar beban berkurang," ucap Gandhi panjang lebar.

🌦️🌦️🌦️

"Ndra ndraa," panggil Nana dari luar kamar Andra. Nana akan pergi bersama Andra ke acara keluarga besarnya. Tetapi, Nana harus menjemput Andra karena akan susah membawa Andra ke acara seperti ini.

"Apa Na? udah beres bikinin gue sarapannya?" ucap Andra yang sudah siap dengan balutan kemeja flanel dan celana cargo panjang.

"Udah, sini deh gue mau cerita," ajak Nana sambil memberikan segelas air kepada Andra yang telah duduk di bar mini untuk menikmati sarapan.

"Kemarin gue ketemu Risa di supermarket waktu belanja. Risa bareng sama cowok namanya Gandhi, tapi gue gak tahu status mereka apa. Cuman yang buat gue curiga, mereka ada hubungan lebih deh atau bahkan udah punya anak," Nana bercerita dengan semangat.

"Kok lo bisa nyimpulin kaya gitu sih? Dari mana lo tahu Risa udah punya anak? Postingan medsosnya gak nampilin sesuatu yang berbau kehidupan rumah tangga apalagi anak," ucap Andra sambil menikmati omlette yang dibuatkan Nana.

"Medsos kan bisa menipu segalanya, gak semuanya juga Risa posting kehidupan pribadinya kan? Jadi, kemarin pas ketemu di supermarket itu mereka ya jalan berdua terus gue lihat belanjaan mereka ada kebutuhan bayi kaya ada susu, popok terus ada bahan makanan untuk kebutuhan rumah gitu," jelas Nana memaparkan apa yang ia lihat kemarin.

"Tapi gue gak yakin mereka udah nikah dan punya anak," sangkal Andra, karena tak mau usahanya sampai saat ini sia-sia.

"Eh inget ga waktu gue pertama kali ketemu Risa di lobi, nah dia nunggu dijemputkan, terus gue gak sengaja liat dia dijemput sama cowok yang ketemu di pameran pernikahan itu. Apa Risa nikah diam-diam karena jadi simpanan atau MBI gitu ya? Terus mereka baru mau ngadain resepsi dan cari referensi makanya datang ke pameran," ucap Nana dengan analisanya.

"Huss, lo ngomong ga dijaga banget ya. Udahlah jangan ngurusin hidup orang. Biarin mereka dengan jalannya seperti itu," Andra mencoba menghalau hal negatif yang akan menyelimuti pikirannya.

"Gue kan tahu dari kita kecil sampai sekarang yang lo cintai cuman Risa seorang kan? Sampai lo rela pindah ke Indo setelah perjodohan batal untuk mencari dia kan? Gue gak mau lo jatuh ke orang yang salah Ndra," ucap Nana agar sepupunya tak salah untuk berjuang.

"Thanks atas perhatian lo sebagai sepupu gue, tapi gue bisa urus semua itu sendiri," ucap Andra agar Nana tidak lebih lanjut membicarakan tentang Risa.

Walau terkesan tak peduli dengan yang diceritakan Nana, hati Andra tak bisa bohong. Ia terus memikirkan dan ingin mencari tahu kebenarannya. Apakah cintanya harus dipertahankan atau dilepaskan setelah beberapa tahun ia menjaganya.

***

RETROUVAILLESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang