Sabtu pagi yang cerah adalah awal yang baik untuk memulai hari yang indah saat libur kerja. Jadwal hari ini yaitu mengunjungi soft opening Remember Café yang terletak daerah babakan Siliwangi. Selain sibuk bekerja di salah satu Industri Farmasi daerah Bandung, Risa mempunyai kegiatan sebagai food blogger. Tidak susah untuk Risa mendapatkan undangan dalam menghadiri tempat makan yang baru buka, karena para pemilik tempat makan akan senang hati mengundang Risa untuk menunggu review yang akan di posting di sosial media.
Risa tidak membuat tarif ketika me-review suatu tempat atau makanan di sosial medianya. Risa hanya ingin bersenang-senang dan menikmati tempat yang dikunjunginya. Menurutnya, ia hanya akan me-review apa yang layak untuk orang lain dapatkan, ia akan mengatakan bagus atau enak apabila kenyataannya begitu, tak ada manipulasi atau membagus-baguskan, dan ia akan mengatakan tidak suka apabila memang tidak layak. Semua penilaian itu menurut seleranya karena semua orang pasti punya selera yang berbeda.
Risa memang tidak seperti food blogger lainnya atau sejenis selebgram yang mematok harga endorse, tapi pengikutnya dapat terpengaruh oleh Risa, Bahasa gaulnya itu racun. Pengikutnya sering membuat hastag #GaraGaraRisa ketika mereka memang kena racunnya Risa entah dari tempat atau makanannya.
Setelah ditinggal oleh sahabatnya untuk melanjutkan karier yang mereka pilih, yang tersisa di Bandung hanya Risa dan Gandhi. Ketika Naya harus menemani suaminya dan melanjutkan S2 di Jerman serta Alin yang mengikuti nusantara sehat dan sekarang berada di Papua, hanya Gandhi yang berada disamping Risa. Gandhi dan Risa bekerja di satu perusahaan yang sama, hanya berbeda departemen. Risa bergelut di bagian PPIC sedangkan Gandhi di bagian QC.
Cara berbicara Risa dan Gandhi pun ikut berubah ketika mereka mulai bekerja. Perusahaan yang berada di Bandung ini hampir 50% terisi oleh karyawan yang berasal dari daerah Jabodetabek sehingga mempengaruhi gaya Bahasa yang digunakan oleh Risa dan Gandhi. Bahasa yang sering dikeluarkan semasa kuliah dengan panggilan urang-maneh menjadi lo-gue atau saat resmi saya-anda tapi secara otomatis apabila geng kuliah berkumpul saat telepon atau panggilan video Bahasa sunda kasar terlontar kembali.
Risa akan menikmati waktu libur berkelana sendiri menyusuri Bandung, berbeda dengan Sabtu ini karena Gandhi yang baru menghosting teman kencannya dan tidak memiliki kegiatan lain membuat ia dengan sukarela menawarkan diri untuk menemani Risa berkelana.
Risa duduk di Lobi menunggu Gandhi menjemput, membuatnya memainkan benda pipih sebagai jalan ninja agar tidak terlihat melongo tak jelas. Pura-pura sibuk padahal tak ada yang harus di sibukkan dalam benda pipihnya. Menggulir ke atas dan ke bawah untuk melihat postingan orang-orang, kegiatan yang membosankan tapi membantu untuk terlihat orang sibuk. Kegiatan itu terhenti ketika seseorang berdiri didepan Risa dengan sapaan lembut yang keluar dari mulut manis wanita itu.
"Lo Risa kan? Masih inget gue gak sih?" sapa wanita yang sekarang duduk di depan Risa.
Risa menyelidiki dari atas hingga bawah untuk mengingat perempuan yang ada dihadapannya. "Hmm, Lo Nana, Diana kan?".
"Yap untung lo inget, kalo lo gak inget dan salah orang bisa malu banget gue," jawab Nana yang mulai mengakrabkan diri, "Lo tinggal disini?".
"Hmm, lo tinggal disini juga?" Tanya balik Risa kepada Nana yang senyum-senyum sendiri.
"Oh itu, enggak gue sekarang tinggal sama keluarga gue di daerah Cikutra. Gue disini lagi nungguin SE-PU-PU gue yang baru beberapa minggu tinggal disini," jelas Nana yang sedikit menekankan kata sepupu.
"Sepupu lo yang mana?" Risa penasaran dengan sepupu yang Nana maksud.
"Tuh, baru keluar dari Lift," tunjuk Nana dengan dagunya mengarah pada lift yang berada didepan tempat duduk mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/322999964-288-k445568.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RETROUVAILLES
Literatura KobiecaPerjalanan Cinta seorang Risa tidak seindah perjalanan kariernya. Membutuhkan bertahun-tahun hingga ia dapat keluar dari belenggu masa lalunya. Membangun pertahanan hati, membuka lembaran baru dan siap menerima penghunian baru untuk hatinya, dalam s...