Chapter 28

10 1 0
                                    

"Mih, sekarang kita mau kemana?"

"Kita jalan santai ke Car Free Day Dago ya."

"Yeay," seru anak-anak merasa senang.

Pagi hari Andra sudah bertamu ke unit Risa dengan setelan sudah siap untuk jogging. Semalam memang tidak ada rencana untuk kegiatan di hari Minggu, tetapi Andra berinisiatif untuk mengajak anak-anak jalan dan sekarang mereka berakhir di Car Free Day Dago.

"Untung baju-baju kalian masih ada di unit Mamih ya, kemarin lupa kita bekel baju dari rumah Papah." Ajakan Andra yang begitu random membuat pagi hari Risa harus mencari pakaian olahraga yang akan digunakan si kembar.

Andra dan Rio saat sampai memang benar melakukan jogging, sedangkan Risa dan Ina berjalan santai. Jarak mereka sungguh sudah jauh, ketika Andra dan Rio fokus untuk lari kecil, sedangkan Ina baru jalan sedikit langsung menepi ke pinggir ketika melihat ada pedagang makanan yang mencuri perhatiannya. Risa pun akhirnya ikut menepi menemani Ina mengisi perut.

Setengah jam berlalu, Andra dan Rio sudah berada jauh dan menunggu Risa serta Ina datang, tapi mereka belum sampai-sampai. Rio yang mulai terlihat kesal karena sudah pasti Mamih dan adiknya banyak jajan dibawah.

"Hallo Ya, kenapa?" jawab Risa setelah mendapatkan panggilan telepon dari Andra.

"Dimana Ave?"

"Di belokan yang mau arah ke ITB Ya."

"Ya udah tunggu disana. Tolong beliin aku sama Rio minum ya."

"Ok, ditunggu,"

Risa dan Ina sambil menunggu Andra dan Rio datang, mereka meneruskan makan mereka. Tadi setelah Ina ingin Jasuke, Ina merasa sangat lapar ketika melihat orang-orang makan nasi kuning yang uapnya masih mengepul.

Tidak lama, Andra dan Rio datang menghampiri Risa dan Ina. Risa sudah selesai makannya, tapi Ina masih menghabiskan makanannya. Risa menyuruh mereka untuk duduk dan memberikan air yang telah ia beli sebelumnya.

"Mamih sama Ina curang ah, bukannya lari malah banyak jajan." Omel Rio.

"Mas, kita gak curang tapi kita lagi berbagi rezeki sama pedagang disini."

"Ya kan jajannya bisa di akhir, kamu bisa lari dulu gitu." Rio sedikit cemberut karena merasa gak adil.

"Rio jangan marah dong, Mamih sama Ina minta maaf ya." Rio masih tidak menjawab. "Rio lapar gak? mau Mamih pesenin apa?"

"Samain aja sama Ina," ketus Rio.

"Rio gak boleh ngambek ah, Mamih kan udah minta maaf." tegur Andra.

"Gak apa-apa Ya, kamu mau makan apa?"

"Aku samain aja tapi sambelnya sedikit aja ya."

"Oke."

Risa masih memesankan nasi kuning dan membeli beberapa cemilan untuk mereka. Disamping itu, Ina yang sudah selesai makannya langsung meminta maaf kepada kakaknya.

"Maafin aku ya Mas, aku tadi laper banget. Sebenarnya tadi udah jajan-jajan kecil sambil jalan tapi laparnya gak bisa ditahan akhirnya aku ajak Mamih buat makan duluan." ucap Ina memegang tangan kakaknya.

"Cukup tahu ya, kalau jogging ke tempat kaya gini sama kamu tuh cuman kamuflase aja." Rio menjawab dengan melepaskan tangan Ina.

"Ina, Rio jangan bertengkar, udah ya saling memaafkan kasian nanti Mamih sedih kalau kalian berantem." Akhirnya Andra mengambil tangan Ina dan Rio untuk mengaitkan jari kelingking masing-masing sebagai tanda damai. "Enak kan diliatnya, gak apa-apa kita tadi lari, kan gak rugi. Badan kita jadi sehat dan kuat."

RETROUVAILLESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang