Chapter 10

15 2 0
                                    

Risa sengaja memilih Utara Café sebagai tempat bertemu dengan Andra ada beberapa alasan dan pertimbangan. Pertama, pagi menjelang siang Risa ada meeting mengenai project dengan pemilik Café dan beberapa teman food vloger lainnya. Kedua, karena waktu cuti Risa tersisa hari ini saja sehingga ia tidak ingin menunda untuk berbicara dengan Andra. Setelah masa healing, Risa sudah merasa tenang maka ia sudah siap untuk menyelesaikan semua yang masih janggal.

Mendapatkan beberapa wejangan dari Tante Feni bahwa semua akan terasa ringan setelah kita bisa menerima semua kenyataan tersebut dan mengikhlaskan, jangan menunda semua penyelesaian masalah, harus siap menghadapi semua baik buruknya. Boleh mengambil waktu sejenak untuk menenangkan hati tapi jangan terlalu lama, dan berbicara saat tidak sedang emosi. Perkataan dari Tante Feni terus terngiang, Risa ingin segera berdamai dengan beberapa masa lalunya maka Risa harus menyelesaikan semuanya satu persatu.

Utara café ini sangat cozy, disini menyajikan pemandangan yang indah. Waktu yang bagus menikmati pemandangan disini itu ketika malam karena kita bisa lihat pemandangan City Light Kota Bandung, tapi tempatnya kurang bagus untuk menikmati sunset dikarenakan posisinya berada dibelakang bangunan cafenya. Walau menikmati sunsetnya kurang, tetapi waktu padat di café ini dari sore hingga malam. Saat sore hari itu tidak terlalu panas, terasa teduh sehingga kita bisa menikmati makanan di tempat outdoor. Selain menyajikan udara yang sejuk dan pemandangan yang bagus, café ini memberikan pilihan tempat untuk menikmati makanan bisa indoor, outdoor atau igloo eskimo.

Alasan ketiga, karena Risa berencana berbicara dengan Andra di igloo eskimo. Pembicaraan mereka cukup serius sehingga membutuhkan privasi tetapi Risa tidak ingin diruang tertutup atau sepi sekali, dengan memilih tempat tersebut maka Risa akan mendapatkan privasi tetapi merasa aman karena banyak orang ditempat tersebut. Risa memberi tahu Andra bahwa waktu janjian mereka dari pukul 2 siang menuju sore, dikarenakan pada pukul 2 siang sudah lewat makan siang sehingga café tidak terlalu ramai.

Risa sebenarnya sudah mempersiapkan darimana ia akan memulai pembicaraan dengan Andra, tetapi ia merasa ragu dan takut. Sejak pagi selalu memberikan afirmasi positif untuk dirinya, meyakinkan semua akan baik-baik saja, kalaupun tidak baik-baik saja maka tetap ia harus menerima itu semua.

"Udah lama?" tanya Andra setelah memasuki ruangan Igloo Eskimo dan melihat Risa sedang focus pada handphone-nya.

"Udah dari jam 10 sih disini," jawab Risa membuat Andra terkejut dan menampilkan wajah bersalah.

"Aku gak salah baca kan? Kamu minta aku datang jam segini, betul?" Andra memastikan bahwa ia memang tidak salah waktu janjian.

"Enggak udah bener kok, malah kamu datang 15 menit lebih awal dari waktu janjiannya," jawab Risa.

"Terus kamu ngapain dari jam 10 pagi disini?" Andra merasa penasaran dengan apa yang dilakukan Risa sepagi itu datang ke Café.

"Oh itu, aku tadi ada meeting project dan baru beres sekitar setengah jam yang lalu. Bye the way, sejujurnya aku udah makan siang tadi cuman setelah makan siang ada bahasan cukup berat kayanya ku mau pesen makan lagi, Gak apa-apa kan?" tanya Risa memastikan.

"Gak apa-apa, akupun tadi skip makan siang sih mungkin bisa sekalian pesenin aku makanan yang recommended disini?" minta Andra kepada Risa.

"Ok!" jawab Risa dengan semangat.

🌦️🌦️🌦️

Risa dan Andra tidak mengeluarkan suara apapun, karena sama-sama kelaparan mereka menikmati makanan dengan khidmat. Hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu. Tidak butuh waktu lama untuk mereka menghabiskan semua makanan yang mereka pesan.

"Gimana, Ok ga rekomendasi makanan aku dari Café ini?" tanya Risa setelah menyesap minumannya.

"Seriusan sih ini enak banget, sesuai aja sih di lidah aku. Kebetulan aku emang rindu banget sama makanan Indo dan kamu milihin makanan yang tepat, terus waktu makannya sih yang tepat karena aku lagi laper banget," jawab Andra dengan senang.

"Bagus deh kalo kamu suka," ujar Risa dengan senyum penuh.

Pandangan mereka sempat beradu, tetapi mereka langsung menghindar dan memilih menikmati pemandangan sekitar hingga tidak lama hujan turun membasahi atap Igloo yang transparan. Kecanggungan meliputi mereka, efek lapar yang mereka rasakan tadi berhasil membuang kecanggungan tersebut tapi setelah perut mereka terisi dan pikiran mulai sadar mereka menciptakan jarak tersebut.

"Hemm, aku mau ucapin terima kasih soal waktu itu kamu udah mau bawa aku ke Rumah sakit, dan sorry aku sempet keras kepala," Risa dengan ragu dan memberanikan diri membuka suara kembali setelah hujan tidak terlalu deras sehingga suaranya cukup terdengar oleh Andra.

"Kembali kasih, aku seneng banget bisa selalu ada untuk kamu. Bukan kamu yang harusnya minta maaf tapi seharusnya aku, aku yang malah dengan mudahnya ninggalin kamu ditempat sepi walau niatku untuk ambil mobil, seharusnya aku paksa kamu untuk ikut sama aku," ucap Andra penuh sesal mengingat kejadian tersebut.

"Pokoknya aku ingin bilang maaf dan makasih ya sekali lagi," ucap Risa dengan penuh yakin.

"Gimana sekarang keadaan kamu? Udah sehat lagi kan?" tanya Andra merasa cemas kepada Risa.

"It's ok, aku baik-baik aja sekarang, udah sehat kok," jawab Risa.

"Sa, aku ada yang ingin dibicarakan sama kamu, tapi aku bingung untuk memulai dari mana. Aku pun tahu banyak sekali pertanyaan yang ingin kamu tanyakan sama aku kan?" Andra mencoba memulai pembicaraan yang serius.

"Terserah kamu mau mulai pembicaraan dari mana, aku akan dengarkan dan kalau ada yang buatku janggal mungkin nanti aku bisa tanyakan sama kamu," Risa menjawab ucapan Andra.

Andra masih terdiam, menimbang-nimbang bagaimana memulai ceritanya. Sudah sangat lama sebenarnya Andra menyusun bagaimana menceritakan semua kepada Risa tapi setelah waktunya tiba rasanya sangat sulit untuk dilontarkan.

"Ndra, gimana kalau kita main ToT, truth or truth. Jadi cara mainnya kita spin siapa yang pertama kali dapat bagian untuk bertanya dan seterusnya gantian aja. Kita hanya boleh menanyakan satu pertanyaan kepada lawan kita begitu sebaliknya, dan jawaban yang diberikan harus jujur enggak boleh bohong. Kalaupun nanti enggak sanggup untuk menjawab atau tidak pantas dijawab bisa skip atau ganti ke pertanyaan lain kok, gimana?" tawar Risa saat menjelaskan cara main dari truth or truth agar mereka tidak saling diam.

"Ok, aku setuju," jawab Andra dengan yakin dan tersenyum.

***

Suasana pada siang hari di Utara Cafe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana pada siang hari di Utara Cafe

Suasana pada sore hari menjelang malam di Utara Cafe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana pada sore hari menjelang malam di Utara Cafe

RETROUVAILLESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang