Pagi hari Andra mendatangi kediaman Dio untuk menjemput Risa dan anak-anak. Semalam setelah menonton film Risa baru membalas pesan yang dikirimkan oleh Andra yang menanyakan kabarnya dan rencana kegiatannya besok. Setelah Risa memberitahukan rencana besok yang akan dilakukan bersama keponakannya, Andra semangat untuk ikut bergabung karena malam tadi Andra baru sampai apartemennya setelah dinas luar.
"Ndra nitip anak-anak ya, maaf Mas gak bisa ikut hari ini karena ada undangan dari anak atasan Mas. Gak enak nih kalau gak dateng," ucap Dio sambil menunggu anak-anaknya siap-siap.
"Gak masalah Mas, santai aja mumpung lagi libur juga. Nanti paling telat kita harus pulang jam berapa Mas?" tanya Andra ragu karena takut membawa pulang anak-anak terlalu malam.
"Setelah makan malam aja ya langsung pulang, tapi nanti kabar-kabarin aja kalau situasi mendukung kita makan malam di luar aja mumpung lagi pada ngumpul."
Ina dan Rio sudah siap dan menghampiri Dio di ruang tamu, Risa masih berada di lantai dua bersama anak-anak Dio.
"Pah, ini siapa?" tanya Rio curiga kepada Dio.
"Ini pacarnya Mamih, namanya Om Andra. Jadi nanti Om Andra yang nemenin Mamih sama kalian main ya." jawab Dio.
"Hallo Om, kenalin aku Rio ini kembaran aku Ina," perkenalan Rio kepada Andra.
"Hai, salam kenal ya, kenalin nama Om adalah Andra." Andra menjawab dengan mengulurkan tangan yang disambut baik oleh Rio dan Ina.
Mereka mengobrol sebentar sampai Risa sudah siap menuntun Anan dan Adin. Tanpa menunggu lama lagi, anak-anak langsung dengan cepat masuk ke dalam mobil. Rio dan Anan duduk paling belakang, Ina dan Adin duduk ditengah kursi penumpang.
"Langsung ke TSM aja?" tanya Andra saat keluar dari komplek perumahanan Dio.
"Iya langsung aja, pas kita sampai disana waktunya pas udah di buka jadi anak-anak bisa langsung sepuasnya main," Jawab Risa.
Risa mengeluarkan tempat makan yang berisi sandwich. Tadi pagi saat Risa sarapan dia berinisiatif membuatkan sarapan untuk Andra karena takut Andra belum sempat sarapan, dan Risa khawatir kulkas Andra kosong setelah ditinggal dinas selama beberapa hari.
"Ndra, buka mulutnya deh, terus nengok ke aku sebentar," Risa langsung menyodorkan potongan sandwich yang telah dipotong kecil-kecil.
Andra langsung mengunyah sandwich-nya, dan Risa terus menyuapi Andra hingga sandwich-nya habis. Tidak lupa Risa memberikan racikan minuman untuk meningkatkan sistem imun.
"Mih," panggil Ina.
"Ya, sayang?" jawab Risa dengan lembut.
"Tuh kan bener," bisik Ina kepada Adin. "Kenapa manggil ke kita sayang sedangkan ke Om Andra bilangnya Ndra, padahal tadi kata Papah kalau Om Andra ini pacar Mamih," ucap Ina kepada Risa.
"Mamih emang gak sayang ya sama Om Andra?" tanya Rio.
"Bukan gitu, Mamih sayang kok sama Om Andra." Risa menjawab dengan malu, karena sampai sekarang walau mereka sudah pacaran rasa canggung untuk manggil dengan kata 'sayang atau babe' masih terasa geli. Andra hanya tersenyum setelah melirik ekspresi yang ditampilkan Risa.
Sepanjang perjalanan Andra selalu mengajak ngobrol keponakan-keponakan Risa secara bergiliran. Sesekali Risa ikut menimpali dalam obrolan mereka. Keponakan Risa sangat senang dengan bahan obrolan yang dibawakan oleh Andra, mereka sangat bersemangat dan menyimak dengan baik apa yang diucapkan oleh Andra.
🌦️🌦️🌦️
Beberapa wahana ekstrim Risa tidak ikut mendampingi keponakannya, karena Risa memilih menemani Anan bermain mandi bola sebab umur dan tinggi Anan belum memenuhi persyaratan sehingga Andra yang dengan sigap mendampingi keponakan yang lain.
Saat pertama datang hingga tengah hari mereka memilih wahana dari yang ekstrim hingga sedang, hal ini dilakukan ketika energi mereka masih dalam keadaan full, dan nanti ketika sudah makan siang mereka memilih wahana yang sedikit santai.
Andra dan Risa tampak seperti keluarga yang berbahagia dengan 4 orang anak disampingnya. Satu sama lain bonding-nya semakin kuat, untuk Andra yang tergolong orang barupun begitu mudah masuk dalam keluarga ini, karena mereka sangat welcome dan sangat mudah untuk disayangi.
"Mih, pulangnya kita beli baju atau jaket couple gitu yuk?" ajak Ina. Saat ini mereka sedang duduk-duduk setelah semua wahana sudah dilalui.
"Iya Mih, biar nanti waktu nge-camp kita bisa samaan gitu fotonya." Timpal Rio setelah meneguk minumannya.
"Anan juga mau Mih," rengek Anan.
"Apaan sih Nan, ngikut-ngikut orang gede aja," ucap Adin.
"Tenang-tenang, semuanya nanti Mamih beliin baju couple ya, sekalian buat mamah, papah, oma sama opa juga." Risa sambil memeluk Anan, jika dibiarkan maka akan menangis.
"Mau sekarang aja gak kita beli bajunya? kayanya udah pada puas kan naikin wahananya?" ajak Andra.
"Ayo Om, beli sekarang aja." Adin, Ina dan Rio jawab dengan kompak. Ekspresi mereka sangat bersemangat dan sangat menggemaskan.
Mereka berkeliling Mall yang masih berada dalam satu kawasan. Berkeliling mencari baju, jaket serta Risa sekalian membelikan perlengkapan Ina dan Rio yang sebentar lagi memasuki bangku SMP.
🌦️🌦️🌦️
"Ris, posisi sekarang dimana?" panggilan telepon dari Saras.
"Sekarang kita di sekitar jalan Asia Afrika Mbak, anak-anak pengen di foto sama hantu dulu katanya."
"Oh iya, nanti kita langsung janjian ditempat biasa aja, Mbak baru dateng juga ini di rumah mau mandi dulu nanti Mbak kabarin lagi kalau udah mau berangkat ya."
"Oke Mbak, santai aja. Mumpung sore ini cuaca lagi cerah juga jadi anak-anak betah banget di ajak jalan sore soalnya gak kepanasan."
"Oke, hati-hati ya."
Risa sempat menjauh ketika mengangkat telepon, karena tadi sedikit berisik saat anak-anak sedang di foto bersama beberapa cosplay avenger.
"Mas Dio sama Mbak Saras udah sampai di tempat buat kita makan nanti?" tanya Andra saat Risa sudah berada disampingnya.
"Belum, masih siap-siap di rumah, nanti dikabarin lagi katanya kalau mereka udah berangkat."
Setelah berjalan sore dan puas mengambil foto dengan para cosplay di jalan Asia Afrika, Risa dan Andra membawa anak-anak jalan ke alun-alun Bandung. Tadi Andra memarkirkan mobil di basement Alun-alun setelah sebelumnya menurunkan Risa dan anak-anak di Asia Afrika dan ia menyusul kesana. Andra sengaja memarkirkan mobilnya disana, agar nanti pulangnya lebih mudah, dan anak-anak bisa main ke Alun-alun. Sekarang sambil menunggu kabar dari Dio dan Saras mereka menghabiskan waktu dengan duduk di rumput sintetis.
Seakan tidak ada habisnya energi keponakan Risa, sampai sekarang mereka masih bermain kejar-kejaran. Mereka sangat tertawa lepas, entah apa yang ditertawakan tapi Risa ikut tersenyum melihat mereka begitu bahagia.
Walau mereka berlarian kesana kemari, tetap pandangan Risa dan Andra tidak lepas terus mengawasi mereka bermain.
"Ndra, tadi waktu di Mall aku gak sengaja liat seseorang yang familiar terus aku foto deh. Setelah aku perhatiin lama aku jadi inget sesuatu," ucap Risa sambil membuka galeri foto yang ada di handphone-nya dan setelah menemukan apa yang ingin ditanyakan Risa langsung menyerahkan kepada Andra untuk melihat langsung. "Nah, sebenarnya ini udah lama banget ingin aku tanyakan, tapi aku lupa terus jadinya gak sempet aku tanyain ke kamu."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
RETROUVAILLES
Chick-LitPerjalanan Cinta seorang Risa tidak seindah perjalanan kariernya. Membutuhkan bertahun-tahun hingga ia dapat keluar dari belenggu masa lalunya. Membangun pertahanan hati, membuka lembaran baru dan siap menerima penghunian baru untuk hatinya, dalam s...