Andra tidak langsung membawa Risa pulang ke Apartemen, tapi Andra membawa Risa ke Kiara Artha Park. Kali ini Andra akan mencoba untuk menyatakan cintanya kepada Risa. Bagaimanapun Andra akan terus mencoba, semoga kali ini ia akan diterima. Andra rasa kedekatan yang telah mereka buat selama beberapa bulan ini dapat meyakinkan hati dan perasaan Risa.
Suasana malam di Kiara Artha Park sangat mendukung. Andra sengaja mengajak Risa berkeliling jalan kaki mengelilingi sekitar air mancur. Sambil mencari angin semoga pikiran Risa semakin fresh.
Lelah berkeliling, setelah membeli minuman mereka mencari tempat duduk di pinggir kolam sambil menunggu waktu atraksi air mancur.
"Clarisa," panggil Andra dengan lembut. Risa yang sebelumnya diam menikmati hiruk-pikuk orang-orang yang berjalan akhirnya kembali fokus kepada Andra. "Ya?"
"Apa yang kamu rasakan setelah kedekatan kita beberapa bulan ini?"
"It's better, rasanya sama seperti dulu hanya saja sekarang versi kita dewasa."
"Apa aku sudah bisa mengetahui perasaan kamu sekarang?"
"Sebelum aku jawab, apa yang kamu rasakan setelah dekat denganku dan mengetahui masa laluku yang menyimpan sedikit trauma?"
"Perasaanku dari dulu hingga sekarang masih pada rasa yang sama. Aku masih cinta dan sayang sama kamu." Andra menjeda sebentar dan melanjutkan kalimatnya, " mengenai rasa trauma yang kamu miliki, itu tidak pernah menjadi masalah untuk aku. Bahkan aku berharap akan selalu dan menjadi orang yang selalu ada untuk kamu saat kamu butuh. Mari sedikit demi sedikit kita atasi sisa trauma tersebut."
Risa tidak langsung menjawab, Risa hanya memandang Andra dengan begitu dalam, tanpa terasa air matanya turun dengan sendirinya. Andra langsung memeluk Risa, mencoba menenangkan.
"Kalau kamu belum bisa ngasih jawaban, aku masih akan terus menunggu. Maafin aku ya kalau aku terkesan terburu-buru dan buat kamu sedih," ucap Andra sambil terus mengusap punggung Risa.
Risa yang sudah tenang langsung membalas usapan dipunggung Andra. "Jangan minta maaf, kamu gak salah. Aku terlalu cengeng, sampai nangis gini."
"Emangnya kamu nangis kenapa?"
"Aku nangis terharu tahu, justru aku yang harus minta maaf sama kamu. Maafin aku yang buat kamu nunggu lama, tapi sekarang aku sudah tahu mengenai perasaanku. Aku pun masih cinta dan sayang sama kamu, kamu mau kan temani aku terus?" Tanya Risa setelah mengungkapkan isi hatinya.
"Selalu, aku akan berada disisi kamu sampai nanti." Jawab Andra. "Jadi, hari ini kita udah resmi pacaran nih?"
"Hemmm," Jawab Risa. "Emang kamu maunya apa?" Ledek Risa.
"Ya siapa tahu langsung jadi tunangan gitu, tapi aku gak bawa cincin karena tadi so ide aja aku ajak kamu kesini," ungkap Andra.
"Ya ampun, udah ah kita nikmatin pacaran dulu, masa mau tunangan sih, kamu harus minta izin sama orang tua aku dan kakak aku tahu."
"Aku udah dapet restu tahu dari Mas Dio."
"Lah curang, udah duluan minta restu segala." Risa melepaskan pelukannya begitupun dengan Andra.
Risa masih berhadap-hadapan dengan Andra. Risa langsung menutup wajahnya dengan tangan karena merasa malu. Risa merasa wajahnya udah tidak kontrol karena air mata yang membasahi pipinya.
"Kenapa di tutup sih mukanya?"
"Malu, habis nangis."
Andra mencoba dengan pelan melepaskan tangan Risa yang menutupi wajahnya. Setelah melihat wajah Risa, Andra langsung mengusap jejak air mata yang masih tersisa dipipinya, dan berakhir mereka menertawakan tingkah laku mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETROUVAILLES
ChickLitPerjalanan Cinta seorang Risa tidak seindah perjalanan kariernya. Membutuhkan bertahun-tahun hingga ia dapat keluar dari belenggu masa lalunya. Membangun pertahanan hati, membuka lembaran baru dan siap menerima penghunian baru untuk hatinya, dalam s...