“Rio sama Ina jangan repotin dan harus nurut kata Om Andra ya.” pesan Risa kepada keponakannya. Rio, Ina dan Andra masih memakan sarapannya, sedangkan Risa sudah selesai lebih dulu dan menyiapkan keperluan Rio dan Ina ke dalam tas untuk berjaga-jaga apabila diperlukan nanti.
Kemarin setelah makan malam, Risa mendapatkan telepon dari kakaknya bahwa besok pagi Rio dan Ina akan dijemput oleh supir tetapi Andra menawarkan kepada Rio dan Ina untuk ikut dengannya ke Kantor. Rio yang tertarik dengan dunia Arsitek dan terus bertanya kepada Andra akhirnya merasa senang karena dapat mengikuti kegiatan Andra. Walau Ina tidak terlalu tertarik dengan dunia Arsitek tapi ia akan ikut dengan kakaknya.
“Ya, aku titip si kembar ya, kalau ada apa-apa kabarin aku langsung.” ucap Risa pada Andra.
“Ave, tenang ya jangan pikirin anak-anak biar sama aku aja. Kamu fokus kerja aja. Lagian kerjaan aku sekarang gak banyak, cuman cek di lapangan sebentar terus ke kantor aja.”
“Makasih ya udah mau deket sama keluarga aku.”
🌦️🌦️🌦
Rio dan Ina sangat antusias ketika Andra menjelaskan beberapa hal mengenai di lapangan. Saat Andra fokus menjelaskan kepada beberapa pekerja, Rico yang lebih dulu sudah sampai di lapangan langsung mengajak Rio dan Ina berkeliling. Mereka di lapangan sampai menjelang makan siang.
“Co, kita makan siang dulu lah sebelum balik kantor,” ajak Andra pada Rico.
“Sushi Yuk, kemarin pernah liat arah ke kantor ada tempat sushi baru gitu kayanya enak, kita kesana ajalah.”
“Yaudah di sana aja,” ucap Andra. “Rio sama Ina punya alergi makanan atau ada makanan yang gak boleh dimakan gak?” tanya Andra pada Rio dan Ina.
“Gak ada Om, kita bebas makan apa aja kok,” jawab Ina.
“Kalau gitu kita makan sushi ya hari ini.”
Andra bukannya tidak percaya pada si kembar soal alergi, tapi Ia harus meyakinkan lagi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Andra menanyakan hal ini kepada Risa, setelah mendapatkan lampu hijau maka Andra dengan semangat membawa mereka ke tempat Sushi.
Ina yang sedari awal bertemu dengan Rico akhirnya menempeli Rico kemana-mana, sedangkan Rio akan selalu mengikuti Andra. Entah apa saja yang telah mereka ceritakan tapi hal tersebut tidak membuat Rico dan Andra bosan. Rio dan Ina pintar mengendalikan suasana, sehingga pembicaraan apapun akan hidup suasananya.
From: Ave ❣️
Makasih kiriman makan siangnya Yoyaku.
Ada salam dari Gandhi, katanya makasih juga makan siangnya.
From: My Yoy
Sama-sama sayang, habisin ya makanannya.
Kalau kurang bilang, nanti aku kirimin lagi.
Anak-anak lahap banget makannya.
Kayanya kamu harus review makanannya, soalnya masih baru tempat makannya.
From: Ave ❣️
Oke Yoya, makasih udah mau sayang sama keponakan aku ❤️
Siap, aku udah review sedikit tadi di story. Kapan-kapan kita makan ditempat ya.
From: My Yoy
Dengan senang hati sayang ❤️
Selesai makan siang, saat Andra melakukan meeting maka Rico mengajak keponakan Risa untuk berkeliling kantor. Selain itu, Rico menjelaskan beberapa peralatan yang sering digunakan dalam menggambar.
Rio dan Ina sangat senang ketika diberikan kertas serta alat gambar untuk mengisi waktu setelah lelah berkeliling. Saat mereka asyik, Rico dapat melanjutkan pekerjaannya sambil sesekali mengecek keadaan dan situasi anak-anak.
🌦️🌦️🌦
Risa segera membereskan beberapa pekerjaannya, agar saat dia cuti tidak menghambat kegiatan produksi. Selain itu, Risa tidak ingin lembur, ia ingin segera pulang ke rumah Dio karena setelah makan siang ia mendapatkan kabar bahwa papah dan mamahnya baru saja sampai di rumah Dio. Rasa senang membuncah di hati Risa, selain rasa rindu yang selalu hadir setiap waktu.
From: Ave ❣️
Ya, nanti pulangnya kita makan malam bareng di rumah Mas Dio
Mamah sama Papah nyusulin ke Bandung
From: My Yoy
Ok, pulangnya kita mampir ke toko kue dulu ya
Aku berangkat dari kantor nanti pukul 4, kamu tunggu ya
Risa tidak sengaja bertemu Gandhi di mushola kantor. Ia memberitahu bahwa orang tuanya sekarang sedang berkunjung ke Bandung, dan mengajak Gandhi untuk bertemu dengan mereka. Gandhi memang cukup akrab dengan orang tua Risa, bahkan tanpa Risa ketahui orang tua Risa selalu menghubungi Gandhi mencari tahu kabar Risa ketika susah dihubungi. Bahkan semenjak kuliah saat pertama kali mereka dikenalkan, Gandhi langsung akrab dengan Papah Risa dikarenakan mereka mempunyai hobi yang sama yaitu memancing.
“Sorry Cil, gue malam ini gak bisa ketemu orang tua lo. Weekend ya gue ke rumah Mas Dio, kan lo tahu gue baru agak rehat dari kerja lembur bagai kuda dan sekarang lagi beresin sisaan kemarin dulu.” Gandhi memberitahu alasan untuk tidak hadir ajakan makan malam hari ini.
“Yaudah gak apa-apa, lo beresin kerjaan lo aja sama istirahat yang cukup jangan sampai lo tumbang ya. Nanti kalau lo ke rumah Mas Dio kabarin aja. Gue duluan ke ruangan.” Risa berpamitan kepada Gandhi karena Gandhi masih menggunakan sepatunya.
Gandhi menatap kepergian Risa, sebenarnya pekerjaan Gandhi sekarang masih bisa dia tangani tapi tetap dia tidak ingin terlalu masuk lagi ke keluarga Risa. Gandhi harus bisa menghargai kehadiran Andra sekarang setelah menjadi kekasihnya Risa. Malam ini pasti akan ada kehadiran Andra, dan ia tidak ingin merusak pertemuan mereka. Nanti saja ia akan menemui orang tua Risa sendiri tanpa merusak suasana yang mungkin sedang di bangun Andra dalam keluarga Risa.
“Gue harap lo akan selalu bahagia ya Sa dengan pilihan hati lo.” ucap Gandhi dalam hati dan langsung pergi ke ruangannya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
RETROUVAILLES
ChickLitPerjalanan Cinta seorang Risa tidak seindah perjalanan kariernya. Membutuhkan bertahun-tahun hingga ia dapat keluar dari belenggu masa lalunya. Membangun pertahanan hati, membuka lembaran baru dan siap menerima penghunian baru untuk hatinya, dalam s...