Andra sudah mulai bekerja secara normal di Binarian Arch, ia sudah menduduki posisinya dengan benar. Menjalankan tugas-tugas yang sudah lama diambil alih sementara oleh Rico. Andra semakin semangat mengembangkan perusahaan rintisannya karena sekarang ia telah menemukan tujuan hidupnya.
Andra yakin bahwa Risa akan menjadi pelabuhan terakhirnya setelah melewati badai. Walau tidak mudah untuk menaklukan ombak-ombak yang terus menerpa kapalnya, ia tetap berusaha untuk terus menjalankan semuanya dengan maksimal agar kapalnya dapat berlabuh di hati Risa.
Fokus Andra sudah terpusat pada Binarian Arch, ia tidak tertarik dengan semua tawaran yang keluarganya minta agar Andra kembali ke perusahaan keluarganya. Seluruh keluarganya disana mengharapkan Andra untuk kembali ke Swedia dan menetap disana. Keluarganya berjanji tidak akan meminta hal lain selain menjalankan perusahaan karena perusahaan setelah di pimpin oleh Gerald tidak mengalami kemajuan. Sama seperti Andra, passion Gerald memang tidak pada bidang yang perusahaan keluarganya jalani tetapi karena keadaan Andra saat itu bisa adaptasi dengan baik sedangkan Gerald tidak.
Walaupun tawaran yang keluarganya berikan begitu luar biasa menarik, keteguhan Andra tetap tidak goyah. Andra tetap berfokus pada tujuan hidupnya, ia tidak ingin mendapatkan intervensi dari pihak manapun dan berakhir mendapatkan tekanan yang berat.
To: Clarisa Tria Pramudya
Malam ini free?
From: Clarisa Tria Pramudya
Free sih cuman bakal telat pulang, ada makan malam bareng dulu sama anak kantor. Why?
To: Clarisa Tria Pramudya
Gak apa-apa, awalnya mau ajak kamu jalan aja. It's ok no problem, pulang kantor kalo gak cape ketemu di rooftop ya?
From: Clarisa Tria Pramudya
Ok, tapi aku gak janji takut kemaleman, nanti aku kabarin lagi ya
To: Clarisa Tria Pramudya
Iya jangan maksain, kalo cape istirahat aja. Tapi tetep kabarin aku ya, soalnya kalo gak ada kabar aku khawatir
Pesan terakhir yang Andra sampaikan kepada Risa tidak mendapatkan jawaban. Sudah biasa tidak akan mendapatkan balasannya pesan kalau berisi hal-hal yang terlihat perhatian. Risa selalu menghindari pembicaraan seperti itu, mungkin masih merasa canggung dan belum terbiasa dengan kehadiran Andra saat ini.
Setelah dua minggu dari pertemuan terakhir Andra dan Risa bercerita, mereka belum bertemu kembali meski beberapa kali saling memberikan kabar melalui pesan. Ya, seringnya Andra terlebih dahulu menghubungi Risa untuk membuka topik dan berakhir pesannya tidak terbalas oleh Risa ketika sudah mengarah membahas sebuah hubungan. Kemajuan yang cukup baik, perlu memerlukan waktu tetapi memperjuangkan hubungan ini sungguh tidak akan menyerah.
🌦️🌦️🌦️
Risa langsung pergi ke Rooftop untuk menemui Andra, selain itu memang sudah lama pula Risa tidak menikmati udara malam disana. Biasanya hampir setiap hari tempat ini selalu Risa kunjungi, hanya akhir-akhir ini terlalu banyak sesuatu hal yang terjadi tanpa terduga.
"Sorry telat, udah nunggu lama?" tanya Risa dan mengambil posisi duduk disebelah Andra.
"Lumayanlah satu jam keitung lama gak sih?" sarkas Andra kepada Risa.
"Yaelah pakai ditanya lagi, ya lama bangetlah lebih dari 15 menit itu udah keitung lama telatnya. Terus kenapa masih ditungguin sih kalau tahu aku telat? Gimana kalau aku gak jadi kesini?" ucap Risa merasa bersalah.
"Sampai kapanpun aku selalu nungguin kamu, mau kamu datang atau enggak selama aku mampu bertahan ya aku bertahan. Sebenarnya aku bakal turun sih kalau makanan ini udah habis jadi berhubung masih ada ya aku masih disini," ujar Andra sambil menunjukan beberapa cemilan yang telah ia beli.
"Sekali lagi maaf banget ya, jadi ada apa nih minta ketemu malam ini?" Risa penasaran dengan maksud ajakan Andra untuk bertemu.
"Gak ada apa-apa sih, cuman pengen ketemu aja udah lama kan kita gak ketemu. Gimana Auditnya beres? Eh, sambil bantuin habisin makanan nih," pinta Andra.
"Mau squeeze boleh?" tanya Risa sambil memegang yogurt yang dimaksud, Andra menjawab dengan anggukan tanda setuju.
"Akhirnya weekend ini aku bisa istirahat, selesai juga drama Auditnya. Bener-bener deh kalau Audit eksternal itu suka bikin deg-degan serapi apapun dokumen yang kita siapkan, pasti ada aja celah untuk dipermasalahkan, tetapi All out ok, amanlah makanya tadi ya kita makan malem bareng," cerita Risa.
Setelah masuk kerja kembali memang Risa sering pulang telat dari Kantor karena ia dengan rekan kerjanya mempersiapkan segala sesuatu untuk Audit. Audit yang akan dilakukan sekarang adalah Audit eksternal yang selalu out of the box sehingga harus mempersiapkan semua dokumen dan apapun yang diperlukan nantinya sebagai back up.
"Terus sekarang kondisi kamu ok kan?" Risa mengangguk dan menikmati Squeeze, "syukur deh kalau gitu, aku takut kamu sakit lagi, tapi aku ucapin terima kasih ya karena kamu udah mau balesin pesan aku," ucap Andra dengan senang.
"Kamu jangan khawatirin aku takut sakit lagi karena kecapean atau telat makan, sebelum kamu ngomel ada yang lebih malesin banget kalo udah ngomel kayanya gak puas kalo enggak ngucapin kalimat itu lebih dari sepuluh kali," ungkap Risa,
"Siapa? Gandhi?" Risa mengangguk kepada Andra.
"Gandhi lebih cerewet banget masalah kaya gitu, jadi kamu jangan khawatir ya. Kamu jangan bilang makasih karena aku mau balesin pesan kamu, karena itu keinginannku, Bukannya kita akan coba memperbaiki hubungan kita kan?" ucap Risa.
Ada rasa cemburu yang Andra rasakan ketika Gandhi bisa lebih memperhatikan Risa, tapi rasa cemburu itu hilang setelah Risa mengucapkan kalimat terakhirnya.
"Maksud kamu arti memperbaiki hubungan kita ini dalam konteks apa?" tanya Andra tidak ingin salah paham dengan kalimat yang Risa ucapkan walau berharap besar yang Risa maksud sama dengan yang ia maksud pula.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/322999964-288-k445568.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RETROUVAILLES
ChickLitPerjalanan Cinta seorang Risa tidak seindah perjalanan kariernya. Membutuhkan bertahun-tahun hingga ia dapat keluar dari belenggu masa lalunya. Membangun pertahanan hati, membuka lembaran baru dan siap menerima penghunian baru untuk hatinya, dalam s...