15 - Citrus Mint Feelings

354 43 11
                                    

Ada ungkapan pasti mengenai hubungan antar saudara kandung lelaki dan perempuan, bahwa rasa wajib melindungi satu sama lain terlindung di balik kecanggungan.

Dapat terselami pula bahasan soal adik perempuan senantiasa aman dalam jiwa ksatria kakak laki-lakinya, hal itu mampu saja berbanding terbalik tanpa diketahui di masa mendatang.

Mengapa sanubariku mengatakan demikian?

Sejak malam itu, aku, Kak Shane, Kak Juna, dan Kak Dewa sepakat untuk tidak menyesali serta mengkambing hitamkan kesalahan lampau.

Biarlah Amara tenang agar terlahir kembali di alam bahagia. Lagipula, aku sendiri tidak pernah menyimpan dendam pada Amara. Hubungan kami baik, bahkan Amara sering marah jika ketiga kakakku berlaku tak adil.

Inilah jawaban mengapa orang baik tidak boleh hidup terlalu lama di dunia, salah satunya supaya jangan semakin banyak berbuat dosa.

Contoh nyata pentingnya membantu kakak kandung kini menghampiriku. Di mana aku harus memasuki salah satu gedung pencakar langit di kawasan Mega Kuningan, menggenggam tali tas tupperware biru tua sepulang kuliah, celingukan mencari keberadaan lift menuju lantai 27 tempat Kak Juna berburu nafkah lahir.

Bunda
Nia sayang
Bunda titipin bekel ke satpam fakultas
Habis kelas, tolong kasih ke juna ya

Nia Putriku 💕
Nggak bisa via gosend aja bun?

Bunda
Ribet, bunda ga tau caranya
Makasih sayang 😘

Begitulah isi percakapan latar belakangku terdampar bersama para profesional di dalam ruangan beraroma sereh ini.

Lift terbuka, kucoba temukan PT Masahiro Leasing di bagian sayap kanan. Kudorong pintu kaca berhias ornamen origami bunga sakura cantik, sembari tersenyum pada seorang resepsionis yang terdengar fasih berbahasa Jepang melalui sambungan telepon.

"Selamat siang, selamat datang. Ada yang bisa saya bantu?" Sapanya ramah usai menutup telepon.

"Selamat siang, Mbak, saya mau mengantar bekal makan siang untuk Bapak Arjuna Langit. Saya adiknya, nama saya Kania."

"Ohh.. Pak Juna. Tunggu sebentar, Nona Kania, silakan duduk."

"Terima kasih, Mbak."

Resepsionis tersebut sigap menghubungi Kak Juna, bahasanya pun sopan. Tidak heran kakakku betah bekerja di sini, cewek kece mirip Titi Kamal campur Sooyoung SNSD ini saja terlihat sempurna di mataku. Apalagi buat dia?

Tak sampai lima menit, cowok berkemeja abu-abu pendek, dasi biru tua, celana panjang satin berwarna sama, dan berkalung ID Card melangkah riang menjumpaiku.

"Nia! Kok tumben banget dateng ke kantor Kakak?? Aaaahh! Kakak seneng bangeeett!" Seru Kak Juna seraya memelukku, menggoyang-goyangkan tubuhku kanan kiri.

"Uhh.. bentar, bentar..." selaku menegakkan badannya sambil mengacungkan tas tupperware bunda. "Kakak belum makan, 'kan? Bunda kirim bekel, aku disuruh anter ke sini."

"Kenapa nggak bilang? Kakak bisa jemput kamu."

"Nggak apa-apa, habis ini aku sekalian pulang."

"Masuk dulu deh. Kamu nggak pernah dateng ke kantor Kakak, jadi kamu harus lihat sumber utama Kakak bisa isi ulang stok es krim vanila kesukaan kamu di rumah. Oke?"

PRAMADANA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang