Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
----
Ketika langit biru menyapa pagi yang tenang, Kim Taehyung bangun lebih dulu lalu memusatkan perhatian pada gadis di seberangnya. Gadis itu masih tertidur pulas dengan mata yang membengkak. Mungkin memang terasa berat bagi Kim Jisoo bekerja di hari pertama, terlebih lagi ia belum pernah berpengalaman.
Sebenarnya banyak hal yang membuat Taehyung bertanya-tanya tentang siapa Kim Jisoo? Gadis itu terlihat bukan seperti gadis biasa. Barang-barang yang dipakainya sangat mahal, berasal dari brand ternama. Sikapnya juga berbeda dengan gadis yang Taehyung kenal, selalu kesusahan melakukan sesuatu sendiri. Beruntung sekali Jisoo bertemu dengannya saat tiba di Seoul. Jika dengan orang lain, Taehyung yakin gadis itu tidak akan selamat.
Namun semua rasa penasaran Taehyung, ia simpan rapat sebelum Jisoo sendiri yang bercerita. Karena menurutnya tak baik mengungkit hal privasi pada seseorang yang baru saja ia temui.
Cukup lama ia memperhatikan Jisoo, lelaki itu lalu bangkit menuju dapur untuk menanak nasi. Mengambil nugget di kulkas untuk sarapannya pagi ini.
Setelah matang, Kim Taehyung menatanya di atas meja lalu mempersiapkan bekal untuk gadis mungil itu.
Lalu langkahnya kembali menuju ranjang, membangunkan Kim Jisoo dengan lembut. "Hey, bangun. Kau shif pagi hari ini."
Gadis itu menggeliat, lalu menutup wajahnya dengan guling.
"Kim Jisoo? Kau tak lupa 'kan jika bekerja hari ini?" Ujar Taehyung lagi. Diambilnya guling itu perlahan, hingga terdengar rengekan dari bibir kecilnya.
"Hey?"
"Taehyung?" Panggilnya serak. "Aku tidak mau menyusahkan orang lagi. Aku berhenti bekerja saja, ya?"
"Kenapa berkata seperti itu, hmm?" Kim Taehyung lalu menarik tubuh si mungil agar menghadapnya. Dan terkejut melihat mata gadis itu berkaca-kaca. "Hey, kenapa menangis? Cerita padaku."
Dan air mata semakin mengalir deras ketika Taehyung bertanya. Bahkan Kim Jisoo sampai sesenggukan mengingat kejadian kemarin, melihat Wendy lagi-lagi kena marah oleh Seokjin karenanya.
Sadar dengan tangis Jisoo yang semakin pecah, Kim Taehyung lalu menyuruhnya untuk bangkit. Memberi ketenangan pada Jisoo dengan pelukan, juga usapan lembut untuk meredakan tangis. Sungguh, Kim Taehyung terlihat seperti menenangkan anak kecil saat ini.
Beberapa menit tangisnya reda. Jisoo dengan pelan mulai bercerita tentang kesulitannya di hari pertama. Juga rasa tak enak hati pada temannya yang selalu menjadi pelampiasan amarah Seokjin.
Taehyung yang paham dengan perasaan Jisoo, tak bisa membantu banyak. Ia hanya bisa memberi pengertian pada gadis itu, menenangkannya dari kegundahan.
"Sudah ya? Tidak usah merasa tidak enak pada Wendy. Lagipula itu sudah tanggung jawabnya. Kalau Jisoo ingin menebus rasa bersalah, balas dengan kinerja yang lebih baik lagi. Paham 'kan?"