---
Ruangan megah yang dikelilingi ratusan tamu undangan itu tak menarik perhatian Kim Taehyung. Termasuk jajaran bermacam masakan dengan aroma nikmat, tak membangkitkan selera pemuda itu. Bersama Kim Jisoo, Taehyung berlagak begitu gagah seolah memamerkan pada penjuru dunia bahwa inilah ‘dia’ tanpa Taeri, terlihat lebih bahagia.
Pemuda itu tak henti memamerkan Kim Jisoo pada teman-teman Taeri yang mengenal Taehyung, mengarang cerita romantis agar Lisa dan Yeri tersanjung mendengarnya.
“Ku pikir kau akan patah hati, Oppa.” Kata Lisa menyengir.
“Tidak. Untuk apa patah hati jika sudah ada Jisoo bersamaku,” bola matanya bergulir pada gadis cantik yang mengenakan gaun hitam milik salah satu brand ternama. Dibalas tawa menggoda oleh Jisoo sembari mengelus lengan si pemuda dengan manja.
Beruntung sekali keduanya pandai bermain peran. Tak ada yang mencurigai, bahkan Taeri sekalipun.
Selama acara pernikahan berlangsung, Taehyung masih betah memasang topeng di wajahnya. Bibirnya menyungging lebar, mungkin giginya bisa saja mengering karena itu. Apalagi disaat Taeri dan Joshua mengucap janji suci pernikahan sampai bibir mereka bersatu dihadapan para tamu undangan, Taehyung justru bertepuk paling kencang sembari bersorak gembira.
Namun yang Taehyung lakukan berbeda dengan isi hatinya. Mungkin saat ini keadaan hatinya telah gosong dan hancur terbakar api cemburu.
Taehyung tak butuh waktu lama untuk segera pergi dari sana. Setelah membawa Jisoo kehadapan Taeri dan Joshua, ia lalu berpamitan untuk pergi. Berbohong jika Kim Jisoo sedang pusing. Beruntung saja Jisoo sangat peka, ia lekas berakting seolah dirinya sakit, tangan lentiknya memijat kening dengan lemas.
“Wah. Kita pantas mendapatkan piala Oscar, Taehyung!” seru Jisoo terkikik riang merasa bangga dengan kemampuan aktingnya. Namun lawan bicaranya tak memberi reaksi yang sama, hanya diam dengan pandangan kosong.
“Taehyung?” Panggil Jisoo pelan, menepuk bahunya yang tegap. “Kau tidak apa-apa?”
Kim Taehyung mengulas senyum terpaksa, matanya tak bisa dibohongi jika ada sirat kesedihan disana.
Mengetahui temannya sedang tidak baik-baik saja, Kim Jisoo lantas merangkulnya. Memberi tepukan pada punggung rapuh itu, memberi pengertian bahwa semua yang telah terjadi sudah menjadi pilihan Tuhan. Taehyung sebagai umat hanya mampu menurut, mengikuti alur kisah hidupnya yang entah akan berujung bagaimana.
“Jisoo, mau temani aku jalan-jalan?” Ajakan Taehyung tentu langsung mendapat anggukan antusias dari yang lebih muda.
“Kita pulang dulu, oke?” selangkah Jisoo berjalan, Taehyung menariknya.
“Kita langsung pergi saja.”
“Dengan pakaian formal seperti ini?” Jisoo menyahuti melirik gaun hitam yang dikenakan selaras dengan jas yang di pakai Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Roommate [vsoo]
Fanfiction🔞 Jisoo tidak pernah menduga bahwa teman sekamarnya adalah pria yang baik hati.