Chapter 21

2.6K 383 147
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


———

Gemericik suara air menghidupkan suasana hening di dalam kamar mandi. Di susul oleh siulan yang menciptakan sebuah alunan lagu dari bibir tipis pemuda dua puluh lima tahun itu. Kedua tangan yang berbusa tengah asyik menyapu seluruh tubuh hingga menimbulkan wewangian yang menyegarkan.




Tak butuh waktu lama untuk Taehyung membersihkan diri. Tujuh menit setelahnya, ia membuka pintu dengan handuk yang menutupi pinggul—membiarkan area lainnya terekspos. Toh, saat ini ia tengah sendirian sebab Jisoo baru saja pergi sebelum dirinya mandi.



Handuk itu dijatuhkan ke lantai dengan sengaja. Menarik sebuah celana dalam dari lemari, diikuti dengan celana pendek dan kaos putih yang menjadi pakaian kesehariannya selama di kamar.




Setelah tubuhnya sudah terbalut pakaian, ia lalu menghampiri meja belajar hendak menyalakan laptop. Namun pergerakannya terhenti kala melihat sebuah kotak berwarna putih itu tergeletak manis di meja milik Jisoo.




Ia membuka kotak tersebut, isinya masih utuh persis dengan yang terakhir kali yang dilihatnya.




“Ceroboh,” cibirnya mengusap kening. Entah apa yang membuat gadis itu terburu-buru sampai melupakan bekal makan siang yang sudah Taehyung siapkan.




Ia melirik jam pada dinding yang menunjuk pukul sepuluh lewat lima belas menit. Tak berniat untuk mengabari gadis itu, Taehyung memilih untuk mengantarkannya nanti saat jam makan siang. Merasa kasihan pada Jisoo jika harus kembali pulang disela-sela jam kerja hanya untuk mengambil bekal makan siangnya.




Maka kini ia memilih untuk kembali ke kursinya, menyalakan laptop bersama sepuntung rokok untuk menemani pagi.




.

.

.


12.05


Dengan berbalut kaos putih, Taehyung menjinjing paper bag yang berisi bekal makan siang Jisoo. Tanpa memberi tahu gadis itu, Taehyung berniat untuk mengantarkan bekalnya sebelum jam makan siang dimulai.



Ia menuruni anak tangga satu persatu. Hingga tiba di lantai bawah, Kim Taehyung berdecak ketika melihat seekor kucing itu berdiri di depan pintu.



Kucing loreng kelabu yang Jisoo temui semalam kini datang lagi di hadapan Taehyung. Dengan wajah memelas meminta untuk diberi makan, berharap Taehyung bisa meluluhkan hati untuk membantu kucing tersebut.




Namun Taehyung acuh, wajahnya mengangkat pongah. Tanpa memberi atensi sedikitpun ia melewati kucing itu—tak menganggap wujudnya ada.




Meong~” kucing itu mengejar. Mencium aroma makanan pada paper bag Taehyung.



Ia melangkah cepat, kucing itu turut mengikuti. Sampai tiba pada tangga jalanan, Taehyung berhenti. Sedetik kemudian ia berbalik, memandang kucing itu dengan ketidaktertarikan. Matanya menyipit tajam, sebelum akhirnya ia menggertakkan kedua kakinya membuat kucing itu terlonjak kaget lalu berlari pergi.



My Roommate [vsoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang