---
Pemuda dengan mobil hitam berhenti di halaman rumah mewah keluarga Kim. Ia disambut hangat oleh seorang pria berkacamata yang berstatus sebagai kepala keluarga.
“Jungkook, ini sudah sebulan. Apa masih belum ada kabar dari Jisoo?” Pria tua yang nampak letih hanya bisa meniup napas gusar. Sekesal apapun dirinya pada sang putri, ia tetap ayah yang mengkhawatirkan buah hatinya. Entah bagaimana putrinya bisa bertahan hidup di luar sana. Sang ayah hanya bisa memastikan bahwa Jisoo masih hidup. Tak ada berita kematian yang ia dengar sampai saat ini.
“Jungkook belum bisa menemuinya. Semua sosial media Jisoo hilang, pa. Nomornya juga tidak aktif.”
Papa Kim semakin frustasi. Terakhir kali ia bertemu sang putri saat pertengkaran hebat kala itu. Jisoo memutuskan untuk menghentikan perjodohannya dengan Jungkook disaat sang ayah dan orang tua Jungkook sudah berjanji akan membawa mereka ke jenjang pernikahan.
Semuanya sudah dipikirkan secara matang, bahkan pesta pernikahan mereka akan segera di gelar akhir September nanti.
“Kau sungguh tidak mengkhianati putriku, Jeon?” Raut papa Kim beralih serius. Sirat matanya menjadi tegas, hingga Jungkook dibuat gelagapan.
“Tidak, pa. Jungkook dan Gureum hanya berteman. Jisoo salah mengartikannya.” Terang Jungkook. “Gureum juga sahabat Jisoo, tidak mungkin Jungkook merusak hubungan mereka. Jungkook sangat mencintai Jisoo, pa.”
Kim Yunho tidak bereaksi apapun. Bukan sekali ia menanyakan perihal ini pada Jungkook, dan untuk kesekian kalinya ia mendengar sanggahan itu lagi. Namun Jisoo terus bersikeras berkata bahwa Jungkook berkhianat tanpa memberi bukti agar keluarganya dan keluarga Jeon percaya.Yunho juga tidak bisa memutuskan perjanjian perjodohan secara sepihak tanpa alasan yang kuat, mengingat dirinya dan Jeon Sungji adalah teman dekat. Ditambah lagi pengakuan dari Jungkook yang terus mengelak.
Karena merasa terus disudutkan, pagi itu Kim Yunho tidak lagi melihat sang putri berada di rumah. Ia membawa barang-barangnya pergi entah kemana, sampai detik ini tak kunjung kembali.
Jungkook juga merasa lelah, isi kepalanya penuh dengan memikirkan tunangannya itu. Harus bagaimana dan kemana lagi ia mencari Jisoo, bahkan ke tempat yang sering gadis itu datangi, hasilnya selalu nihil.
Setelah cukup lama menemui calon mertuanya, Jungkook pergi ke sebuah rumah kecil yang berada di tepi kota Daejeon.
Ia mengetuk pintu itu, sampai mendapat sahutan dari si empunya.
“Ada apa?” Tanyanya dengan ketus. Tak seharusnya ia bertemu pria itu lagi, mengingat Jungkook hanya datang untuk mengutarakan segala keluh kesahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Roommate [vsoo]
Fanfic🔞 Jisoo tidak pernah menduga bahwa teman sekamarnya adalah pria yang baik hati.