Chapter 30

1.8K 323 118
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


———




Kim Jisoo membuka pintu saat mendengar bunyi ketukan dari luar sana. Menampaki sosok Kim Taehyung dengan ransel hitam tersampir di bahu kanan. Setelah seharian tidak pulang, akhirnya pemuda itu menampakkan batang hidungnya di hadapan Kim Jisoo pada malam pergantian hari.




“Kenapa tidak langsung masuk, sih?” sahut Jisoo sedikit kesal sebab Taehyung  menganggu acara makan malamnya dengan semangkuk ramyeon yang baru saja matang.



“Sengaja, hanya ingin memastikan kau sudah tidur atau belum.”




Kim Taehyung masuk menuju kursi makan dengan mangkuk yang mengeluarkan kepulan asap beraroma nikmat.




“Sudah bisa menghidupkan kompor?” tanya Taehyung diselingi senyum.




“Kau menghilang seharian, dan aku lapar tengah malam. Ku lihat Wonwoo baru saja pulang, akhirnya ku panggil dia.”




“Lalu kau menyuruhnya untuk menghidupkan kompor?”



Jentikkan jari melayang di depan wajah Taehyung. “Benar sekali. Karena aku sudah susah payah meminta tolong pada seseorang, tak akan ku biarkan kau menumpang ramyeonku.” Ia menarik mangkuk panas itu dari Taehyung. Melarang pemuda itu untuk menjamah makan malamnya.




Taehyung tidak bereaksi apapun selain tertawa. Ia menopang dagunya melihat gadis itu makan dengan lahap.




“Kalau lapar, buat sendiri.”




“Iya,” sahutnya lembut. Kemudian terdengar gebrakan meja cukup kencang ketika Jisoo menaruh sumpitnya disana. Gadis itu menyandarkan tubuh pada kursi dengan kilat mata bengis, namun Taehyung yang melihatnya justru gemas.




“Kau mau membunuhku, ya?” Katanya. “Kau sengaja tidak memberiku makan, padahal kau tahu aku baru saja sembuh sakit. Kau mau membunuhku karena aku menolak cintamu?”





Detik itu juga tawa Taehyung menguar pada seisi kamar itu. Entah bagaimana jalan pikiran Jisoo menciptakan lelucon semacam itu, membuat Taehyung tak henti merasakan geli pada perutnya.




“Kau menyuruhku untuk menghargaimu, sudah ku lakukan. Jika aku punya rencana untuk membunuhmu, maka yang ku lakukan setelahnya adalah ikut mati bersamamu. Kau paham ‘kan seberapa besar aku mencintaimu?”



Kim Jisoo bergidik ngeri. Sungguh sangat mengelikan mendengar Taehyung berbicara serius tentang perasaannya. “Ergh. Hentikan Taehyung.”




“Kau yang memulai, Jisoo.” Lalu pemuda itu meraih tangan Jisoo, mengelus jemarinya lembut. “Aku tidak akan memaksamu, tapi jangan menyuruhku berhenti untuk terus mencintaimu. Aku ada di sampingmu, Kim Jisoo. Aku akan mendukung setiap langkahmu. Sebagai temanmu.”



My Roommate [vsoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang