Chapter 33

2K 274 49
                                    

———

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

———


Di dalam kamar dengan lampu temaram yang menyala, Kim Jisoo dan Jungkook terdiam. Mereka duduk bersama sembari memperhatikan Haroo yang tengah tertidur.



"Sejak kapan dia birahi?" tanya Jungkook memecah keheningan. Kim Jisoo menggeleng tidak tahu, pun selama ini Taehyung tidak pernah menceritakan tentang itu padanya. Padahal pemuda itu lebih sering berada di dalam kamar dibanding dirinya.


Lalu Jungkook kembali memeta pada seisi ruangan mencari topik pembicaraan agar terlepas dari suasana canggung yang menyelimuti.


"Kamarmu rapi dan bersih. Kau mulai pandai beberes sepertinya."


"Bukan aku, tapi Taehyung." Jungkook mengangguk paham walaupun hatinya sedikit tercubit mendengar nama itu.


"Apa kegiatanmu sehari-hari?"


"Aku bekerja di sebuah cafe milik teman Taehyung."


Lagi dan lagi nama itu keluar ketika Jisoo menceritakan kisah hidupnya selama di Seoul. Mungkin hal kecil yang terlibat dengan Jisoo akan selalu ada nama Taehyung disana.


Jungkook semakin menyadari bahwa sudah sejauh itu dirinya dan Jisoo. Jikalau dulu hanya ada namanya di dalam hati Jisoo, kini keadaannya sudah tak lagi sama.


"Kau mengantuk. Tidurlah. Aku akan keluar sambil menunggu Wonwoo." Jisoo segera mencegah ketika Jungkook hendak berdiri dan melangkah keluar. Bagaimanapun udara malam tak baik untuk kesehatan, apalagi Jisoo bukanlah seseorang yang tega melihat lelaki yang dicintainya harus kedinginan di luar sana.


"Malam ini Taehyung pulang ke rumahnya, kau bisa tidur disini." Kata Jisoo berdegup tak karuan. Tangannya bahkan terasa dingin, namun ia sedikit lega ketika Jungkook tak memberikan penolakan untuk tetap tinggal.


Ketika pintu sudah terkunci, Jisoo membawa Jungkook pada ranjang di seberangnya. Sedangkan ia tertidur di ranjang milliknya.


Baik Kim Jisoo maupun Jungkook belum sepenuhnya memejamkan mata ketika malam mulai larut. Mata mereka masih terbuka dengan perasaan sulit untuk dijelaskan. Mereka rindu, namun terasa terlalu jauh.


Jungkook membalikkan badan menghadap Jisoo yang tengah melamun. Ia tersenyum tipis sebelum kembali membuka suara. "Taehyung pasti senang. Setiap ia akan terpejam, ia akan melihatmu seperti ini."


Kim Jisoo menoleh ke arah Jungkook. Semakin dibuat tak berdaya ketika melihat pemuda itu tersenyum. Tatapannya sangat dalam mungkin bisa saja menusuk hati Jisoo.


"Aku setiap malam hanya bisa berharap kau tidur dengan nyenyak tanpa sakit sedikitpun," ujar Jungkook.


"Sangat sulit membayangkan jika pada akhirnya kau sudah bersama lelaki lain. Tapi aku pikir itu seperti hukuman dari Tuhan, karena aku telah menyakiti gadis baik sepertimu."


My Roommate [vsoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang