———
Seorang gadis kecil berusia sembilan tahun terperanjat kala mendapat sebuah pesan dari nomor asing. Tanpa sadar ia berteriak hingga ponselnya terjatuh kala melihat sebuah foto yang dikirim dari nomor itu menampilkan kakak perempuan yang sangat ia rindukan.
“Yunjin?” teriak seorang wanita dari luar kamarnya. Gadis kecil itu segera mengambil ponsel yang terjatuh lalu menyembunyikannya di balik bantal agar sang mama tak mengetahui.
“Ada apa sayang?” Tanya sang mama dengan raut khawatir memandang putrinya. Yunjin menggeleng kaku, merotasikan bola matanya pada seekor kucing yang tengah tiduran diatas kursi.
“Misun, mama. Hampir menggigitku.” Adunya pada sang mama, terlihat hembusan napas lega dari wanita itu lalu langkahnya mendekati Yunjin untuk memastikan keadaan sang putri.
“Jangan menggoda Misun ketika sedang tidur. Ia akan berubah menjadi agresif.”
“Iya mama. Maaf.”
Sang mama tersenyum, mengusap rambut hitam putrinya dengan sayang. Lalu langkahnya berjalan mundur kala mendengar suara sang ayah yang memanggilnya dari luar.
“Mama turun dulu. Ayah memanggil. Jangan nakal lagi.” Sahut wanita itu yang kemudian menutup pintu kamar dan pergi.
Yunjin meniup napas panjang merasakan lega dalam rongga dadanya. Beruntung saja sang mama tidak mencurigai gerak-geriknya. Kemudian ia kembali mengambil ponsel, memasuki kamar mandi untuk menghubungi nomor asing tersebut.
Melakukan panggilan video yang tak lama kemudian muncul seorang gadis cantik yang amat ia rindukan. Yunjin hampir saja berteriak kalau sang kakak tidak memberi gerakan menutup mulut.
“Sstt! Pelankan suaramu!” katanya sedikit berbisik.
“Kakak... Yunjin rindu!”
“Kakak juga rindu Yunjin. Nanti kita bertemu ya?”
“Kapan?” Sosok diseberangnya mematung pertanda bingung. Lalu ia tertawa hambar, tak berani menjanjikan waktu yang tepat untuk melakukan pertemuan dengan adik bungsunya itu.
“Nanti. Kalau kakak pulang, oke?”
“Kapan?” Tanyanya lagi. Jisoo hanya menggaruk kening canggung, memikirkan cara bertemu Yunjin dengan tidak pulang ke rumah sungguh sangat sulit.
“Nanti kakak atur ya?” terdengar rengekan diseberang sana. Sang adik merengut kesal sebab tak bisa menemui kakak tersayangnya. “Yunjin sedang sibuk apa hari ini?”
“Belajar, les piano, les balet dan belajar. Kak, Yunjin benci itu semua. Sejak kakak pergi, Yunjin sangat kesepian disini.”
“Bukannya ada mama dan bibi Hwang?”
KAMU SEDANG MEMBACA
My Roommate [vsoo]
Fanfic🔞 Jisoo tidak pernah menduga bahwa teman sekamarnya adalah pria yang baik hati.