Chapter 14

2.5K 354 65
                                    

----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----

Malam semakin larut, bintang berpijar indah menemani rembulan yang menerangi langit. Kim Jisoo dan Taehyung baru saja tiba dengan menjinjing bungkusan plastik.


Banyak bahan masakan yang mereka beli, juga perlengkapan make up Jisoo yang baru saja habis.

“Kim Jisoo, uangnya disimpan yang baik ya?” ucap Taehyung yang menata buah dan sayuran di kulkas. Gadis itu membantu menata piring yang baru saja dibelinya sebagai pengganti piring-piring Taehyung yang pecah.


“Iya, Taehyung. Tidak mungkin ku buang.”


“Bukan begitu. Nanti kau belikan sesuatu yang tidak penting seperti tadi. Jika saja tidak ada aku yang menahanmu, ku yakin kau sudah menghabiskannya dalam sekejap.”


Kim Jisoo berdecak, Taehyung terlalu irit atau memang dirinya pelit. Jisoo hanya ingin membeli satu sepatu saja untuk kerja, namun lelaki itu melarangnya. Berkata bahwa sepatunya masih layak pakai, hanya saja kotor.


“Terus bagaimana sepatuku? Terkena minuman jadi kotor begitu.”


“Kau bisa mencucinya ‘kan?”


Uh. Yang ada tanganku akan pegal. Aku laundry saja ya?” Taehyung memilih untuk mengangguk, terserah gadis itu akan melakukan apa. Asal tak mengeluarkan banyak uang.


Entah bagaimana mereka berdua perlahan melupakan malam itu. Setelah permasalahan keuangan yang terjadi, sampai keduanya menemukan titik terang dalam sekejap, Taehyung maupun Jisoo memilih untuk tidak lagi mengungkit.


Benar kata Jimin, banyak yang harus dilakukan kedepannya, toh Jisoo sendiri tidak merasa dirinya dirugikan. Anggap saja itu sebagai bentuk balas budi pada Taehyung yang telah banyak membantunya selama di Seoul.


Pagi harinya Jisoo terbangun dengan keadaan yang berbeda dari sebelumnya. Kembali seperti semula dimana ia menemukan Taehyung berperang bersama alat masaknya. Satu tangannya ia gunakan untuk menghisap batangan rokok pada bibir tipis itu.


“Jisoo, siapkan nasi di meja.” Teriak Taehyung saat sadar Jisoo memandangnya. Gadis itu merenggangkan tubuh sejenak, lalu beranjak ke arah dapur dimana Taehyung berada.


Menjajarkan piring baru dengan motif bunga cantik juga sendok yang ditata rapi di sampingnya.


Disusul Taehyung yang membawa sosis dan telur goreng bersama sebotol saos tomat yang baru dibelinya semalam.


“Makan seadanya dulu ya? Nanti malam kita makan ayam goreng.”


Jisoo menepuk tangannya lalu mengangguk. Sebenarnya ia tak masalah mau makan apa saja, asal perutnya terisi. Lagipula masakan Taehyung tidak buruk juga.


My Roommate [vsoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang