---
Langkah kakinya sangat cepat, bahkan tanpa sadar ia berlari agar segera tiba di café Kim Seokjin, tanpa memperdulikan penampilannya yang sudah tak lagi rapi.
Tanpa permisi ia memasuki ruangan dan menemui Kim Seokjin yang tengah berbincang dengan ketiga karyawannya, termasuk Jisoo.
Mereka memandang Taehyung dengan raut bingung, sebab tiba-tiba muncul dengan wajah kusut bermandikan keringat.
Taehyung terdiam kikuk, bola matanya bergulir memandang keempat manusia itu. "Ha-i?" Tangannya melambai, melemparkan cengiran yang membuat Seokjin malu saat melihatnya.
Lekas ia menarik Taehyung untuk segera keluar. Membantu pemuda itu membenarkan rambut yang berantakan. Seokjin juga menyodorkan sebuah tisu kering, agar Taehyung mengelap keringat yang bercucuran dari kening.
"Kau sudah mandi belum sih?" tanya Seokjin dengan raut kesal.
Taehyung menyahut dengan decakan, harusnya Seokjin bisa mengetahui dari aroma sabun strawberry yang ia pakai. Sangat menyengat di badannya. "Aku sudah wangi begini, kau bilang belum mandi."
"Dan lihat penampilanmu. Lusuh sekali. Kau itu mau bertemu seorang gadis."
"Dia hanya Kim Jisoo, Hyung."
Kim Seokjin terdiam, melirik yang lebih muda dengan sedikit tajam. "Memangnya siapa Kim Jisoo bagimu?"
"Teman." Sedetik kemudian suara tawa kencang terdengar mengudara. Kim Seokjin terkikik geli tanpa sadar memukul bahu yang lebih muda.
"Bahkan kau tak jago dalam berbohong, Taehyung." Kata Seokjin menggoda. "Bukan setahun, dua tahun aku mengenalmu. Aku hafal betul gelagatmu ketika jatuh cinta."
Kening Taehyung mengkerut tak terima. Menepis tangan Seokjin yang hendak membenarkan hoodie-nya. "Kau tidak tahu aku, Hyung. Siapa yang jatuh cinta?"
Seokjin menarik diri, memandangi pemuda dua puluh lima tahun itu dengan lamat. Taehyung yang ia kenal memang tidak pernah berubah, selalu mengutamakan gengsi ketika jatuh cinta. Namun jika ia berhasil mendapatkannya, maka Taehyung akan membuat dirinya jatuh-sejatuhnya, seolah di dunia ini hanya ada dia seorang.
"Kau selalu begitu. Lantas kau ada apa kemari dengan terburu-buru seperti itu? Goda Seokjin membuat Taehyung gelagapan salah tingkah.
"A-aku hanya bosan di kamar. Ya, akhirnya aku kemari."
"Taehyung, tidak ingatkah kau saat pertama kali jatuh cinta pada Yoaa dan Taeri?" Tanya Seokjin membuka kembali buku kenangan yang Taehyung simpan rapat-rapat. "Jika bukan aku yang memberi tahu, mereka tidak akan tahu perasaanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Roommate [vsoo]
Fanfiction🔞 Jisoo tidak pernah menduga bahwa teman sekamarnya adalah pria yang baik hati.