_____________________________
Cinta itu seperti mendung. Kau tidak tahu, apakah akan berakhir dengan tetesan hujan, atau malah kembali menjadi cerah?
______________________________KUMORI
Story by : Eminamiya
Rate : M
WARNING :
Typo, alur cepat dan ringan, banyak kata yang terulang-ulang.⚠
HARGAI USAHA PENULIS DENGAN CARA TIDAK MENJIPLAK ATAU MENG-COPY CERITA INI!DON'T LIKE, DON'T READ
- Happy Reading -
Hyuga Hinata
"Seharusnya, kau mengatakan jika sedang tidak enak badan, dengan begitu, aku tidak akan memintamu untuk mengantar ke rumah kakakku."
Tatapanku semakin serius, menyorot pada pria yang saat ini tengah terduduk dalam keadaan lemah. Belahan bibirnya terbuka - sekedar - untuk meloloskan tawa.
Tangan besar bergerak untuk meraih jemariku dalam menggenggam pelan. Kini, tawa penuh semangatnya telah terganti dengan senyuman lembut.
"Aku baik-baik saja, hanya demam sedikit. Tenang saja." I terkekeh, membuatku mengerucutkan bibir.
Kejadian ini berawal saat aku meminta ia untuk menemani berkunjung ke rumah kak Hana.
Sebenarnya, aku tak memaksa untuk meng-iya-kan hal tersebut. Namun, karena berhubung sedang cuti kerja dan akhir-akhir ini, kami jarang bertemu untuk menghabiskan waktu bersama, maka, dengan senang hati ia mau menemani. Lagi pula, dia juga merindukan anak kakakku: Neji, si bayi gemuk yang masih dalam tahap merangkak.
Begitu alasannya.
Lalu, saat kembali, mendadak ia mengeluh jika tubuhnya menggigil. Saat coba kuperiksa, ternyata tubuh besar itu memang sedikit panas.
Aku memintanya segera mengkonsumsi obat, namun, selalu ditolak dengan alasan, 'aku baik-baik saja'.
Kebiasaan! Dia selalu berlagak kuat meski dalam keadaan buruk. Padahal, aku sedang cemas, tetapi dirinya masih sanggup bersikap tenang.
Rasanya, tak mengerti mengapa pria sangat tidak ingin terlihat lemah di hadapan perempuan. Selalu berkata mereka dalam keadaan baik, meski pada kenyataan, telah terjadi sesuatu yang buruk.
Aku menghela napas, coba memaklumi. Sekarang, tanganku membalas genggaman hangatnya.
"Aku sangat mengkhawatirkanmu," ujarku pelan. Senyuman di wajahnya mengembang semakin lebar.
"Jika kau selalu bersikap manis seperti ini, aku akan semakin mencintaimu."
Wajahku bersemu. Kalimat singkat yang ia utarakan berhasil membuatku tertawa pelan. Tak tahu sejak kapan ia mulai belajar kata-kata demikian. Padahal, kalau diingat-ingat kembali, dulunya, ia adalah pemuda yang cuek dan tidak romantis sama sekali.
Setiap kali kutanya, jawabannya hanya, "aku berguru pada orang paling romantis di dunia".
"Aku tidak akan terlena karena kata-kata itu," balasanku menciptakan kekehan renyah yang seketika mengisi seluruh ruangan.
Dia, Inuzuka Kiba. Pria yang sudah tiga tahun ini menjalin tali kasih bersamaku.
Sungguh! Awalnya, aku tidak menyangka jika hubungan kami akan berjalan sejauh ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumori ✔
FanfictionSekadar pemberitahuan, kalau nanti kalian nemuin catatan yang lumayan panjang, tolong dibaca, ya, biar paham alasan mengapa karakter Hinata dibuat sedemikian rupa di cerita ini ^^ Terima kasih. *** Sinopsis: "Aku merindukanmu." Mata Hinata membulat...