KUMORI
Story by Eminamiya
Rate : M
WARNING!!
Typo, Alur cepat dan ringan, Banyak kata yang berulang-ulang, Plot pasaran/Mudah ditebak⚠
HARGAI USAHA PENULIS DENGAN CARA TIDAK MENJIPLAK ATAU MENG-COPY CERITA INI- Happy Reading -
Seminggu kemudian,
Naruto menghentikan laju mobil yang dikemudikan saat kendaraan beroda empat tersebut telah masuk ke dalam pekarangan villa.
Tubuh tegap mengeluarkan diri, bergegas menuju bagasi untuk menurunkan beberapa barang bawaan, diikuti oleh dua wanita di belakang; Ino yang segera masuk ke dalam villa sembari mulutnya mengeluh ingin ke toilet, dan Isabelle yang mengikuti langkah Naruto menuju belakang--membiarkan Samui yang masih terlelap di dalam mobil bersama boneka kesayangannya.
Saat satu koper terakhir berhasil dikeluarkan, Naruto menoleh pada sang mertua ketika wanita dengan scarf merah yang melingkar di leher, memberi tepukan pada salah satu pundak. Tatapan mata mereka bertemu, dan Naruto menegakkan tubuh seketika.
"Letakkan saja di situ, biar pelayanan yang membawa barang-barang ini masuk. Sekarang, kau beristirahatlah. Pasti sangat melelahkan membawa kendaraan selama berjam-jam," ucapan Isabelle bergulir bersama lengan yang terangkat, memanggil seorang pria tua yang bekerja sebagai penjaga villa agar mendekat dan membawa masuk semua bawaan.
Naruto tersenyum kecil, membenarkan perkataan Isabelle mengenai kondisi tubuhnya. Dia memang merasa cukup lelah karena tiga jam lamanya berada di belakang setir kemudi.
Tangan besar pria itu menepuk pelan pundak kirinya beberapa kali, sebelum gerak menjadi selesai--saat satu mobil lain yang terlihat baru saja ikut masuk ke pekarangan dan berhenti tak begitu jauh dari tempat mereka, menarik perhatian.
Naruto tak perlu bertanya-tanya dalam hati agar mengetahui siapa kiranya pemilik kendaraan tersebut. Tetapi, yang membuat alis seketika menekuk tajam adalah sosok wanita yang ikut mengeluarkan diri di sana; seorang yang begitu ia kenali dan sedang berdiri dekat pintu mobil.
Mata mereka bertemu.
Naruto berkedip dua kali untuk meyakinkan pengelihatan, dan dia--orang yang Naruto kenali sebagai Hyuga Hinata--pun tampak terkejut kala menyadari keberadaannya.
Mereka terdiam, hingga suara Isabelle terdengar untuk menyapa.
"Astaga! Kalian benar-benar datang! Semalam tak bisa kuhubungi, jadi kupikir tidak jadi ikut," Isabelle bergirang. Langkahnya mendekat pada wanita lain yang tampak berusia hampir sama, lalu mengelus pelan lengan Kiba yang saat itu sedang berdiri tak jauh dari sang ibu.
Satu tundukan kepala, Kiba berikan, menemani senyum manis pada bibir nyonya Yamanaka.
"Bibi senang kau juga datang--Oh!" perkataan itu terhenti. Mata Isabelle menatap penasaran akan presensi Hinata yang masih berdiri dalam diam.
"Siapa? Aku belum pernah melihatnya."
Tsumi mengikuti arah pandang Isabelle, dan melambai pelan untuk meminta agar Hinata mendekat pada mereka.
Awalnya, Hinata tampak gugup. Lirikannya menyatu singkat pada kelereng biru Naruto yang juga masih memperhatikan dari jarak beberapa meter. Lalu, sedetik setelahnya, Hinata kembali berpaling serta berjalan pelan untuk mengikuti arahan Tsumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumori ✔
FanfictionSekadar pemberitahuan, kalau nanti kalian nemuin catatan yang lumayan panjang, tolong dibaca, ya, biar paham alasan mengapa karakter Hinata dibuat sedemikian rupa di cerita ini ^^ Terima kasih. *** Sinopsis: "Aku merindukanmu." Mata Hinata membulat...