59

248 48 14
                                    

Amber Pov

Aku masih berkutat dengan layar komputer didalam ruanganku hingga sebuah telepon membuat fokusku teralihkan. Kulihat nama Tiffany yang meneleponku hingga membuatku segera menerima teleponnya.

"Amber tolong aku!" ucapnya dengan nada bergetar membuatku terkejut.

"Amber!" katanya lagi lalu panggilan darinya putus begitu saja.

Aku segera mengambil kunci mobil dan berlari cepat keluar dari kantor hingga tidak peduli dengan Shannon yang memanggilku bahkan semua karyawan yang ada saat itu menatapku. Aku berlari ke arah parkiran mobil hingga tanpa sengaja mobil salah seorang karyawanku menabrakku dan membuat aku terjatuh. Aku tidak mengindahkan panggilannya, aku berdiri dan kembali berlari hingga sampai ke mobilku.

Aku melajukan mobilku menuju rumah Tiffany. Tanganku bergetar dan jantungku berdegup cepat memikirkan apa yang terjadi dengannya saat ini. Aku tidak bisa menenangkan diriku sekarang, kurasa anxietyku semakin parah jika berada dalam kondisi seperti ini.

Sesampainya aku di rumah Tiffany, kulihat sebuah mobil terparkir rapi didepan rumahnya. Aku masuk kedalam rumah itu dan mencari keberadaannya. Langkahku terhenti saat kulihat Tiffany terduduk menangis dengan luka diujung bibirnya.

"Kau sudah datang?" tanya seorang pria yang muncul dari arah dapur membawa sebuah gelas berisi air minum lalu meletakkan gelas itu diatas meja makan.

"Kau?!" kataku yang terkejut melihat pria itu

"Iya aku masih disini Amber" kata pria itu yang adalah L

"Kau terlihat panik sekali, apa kau sudah minum obatmu?" tanyanya membuatku terkejut.

"Gangguan kecemasan hah?" tanyanya dengan nada mengejek padaku.

"Kau tidak apa-apa?" tanyaku tidak mempedulikan L dan memilih untuk menghampiri Fany

"Ayo duduk di sofa" kataku yang kemudian menggendong Fany membawanya ke sofa

"Tenanglah" bisikku padanya yang sudah mengangguk.

"Apa kau tidak bosan?" tanyaku membalikkan badan kemudian mendekati L

"Kau tidak bosan menjadi pecundang seperti ini?" tanyaku membuat tatapan pria ini berubah menjadi marah.

"Pertama ayah Krystal, Krystal dan lalu sekarang Tiffany? Oh come on L! Kenapa harus menjadi pecundang seperti itu? Kenapa harus melukai orang disekitarku dan bukannya aku?" tanyaku padanya.

"Kenapa kau menyakiti Fany? Apa karena dia dekat denganku?" tanyaku lagi padanya.

"Jika aku ingin, aku bisa menelepon polisi saat ini untuk menangkapmu. Kebetulan kau masuk dalam daftar pencarian" kataku membuat tatapannya berubah sedikit khawatir

"Lalu kenapa kau tidak menelepon polisi?" tanyanya membuatku tersenyum sinis.

"Kau mau aku melakukannya?" tanyaku sambil memperlihatkan ponselku padanya.

"Aku akan memberikanmu kesempatan, pergi dan jangan ganggu siapapun disekitarku atau aku akan menahanmu disini sampai polisi datang menjemputmu?" tanyaku memberikan pilihan padanya

"Kau!!" katanya geram sambil mencengkram kerah bajuku

"Jika kau dendam padaku, lakukan hanya padaku bukan orang-orang disekitarku. Jika kau merasa memiliki masalah denganku maka selesaikan denganku kapanpun kau ingin aku akan datang" kataku lagi padanya.

"Malam ini aku akan menunggumu" ucapnya membuatku mengangguk setuju

"Baiklah aku akan menemuimu" kataku membuatnya tersenyum puas

Thank You For Loving Me [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang