33

823 120 29
                                    

Krystal Pov

Pagi ini aku sedang bersiap ke kampus untuk mengikuti ujian skripsi. Aku merasa sangat gugup dan membuatku kesulitan tidur semalam. Mengingat aku yang kesulitan tidur semalam aku tersenyum karena seseorang menemaniku hingga aku bisa tertidur. Amber, semalam aku meneleponnya.

"Halo" ucapnya dengan suara serak sepertinya aku sudah membuatnya terbangun.

"Maafkan aku, tidurlah lagi" kataku yang akan mematikan panggilanku.

"Tidak bisa tidur?" tanyanya.

"Iya" jawabku.

"Tenanglah besok kau pasti bisa menjawab semua pertanyaan dari dosenmu. Kau gadis yang cerdas" ucapnya membuatku tersenyum.

"Benarkah?" tanyaku dan mendengar dia berdehem.

"Aku tidak berbohong" jawabnya semakin melebarkan senyumku.

"Aku hampir saja khawatir" katanya membuatku heran.

"Khawatir?" tanyaku.

"Kau meneleponku selarut ini, aku khawatir kau sakit lagi" jawabnya yang lagi-lagi membuatku tersenyum malu.

"Aku tidak ingin melihatmu di infus seperti siang tadi" ucapnya.

"Ternyata kau sayang padaku ya?" Kataku menggodanya.

"Hemmm iya" jawabnya sangat ringan tanpa dia sadar jika jawabannya ini sudah membuat jantungku berdetak cepat.

"Ini pertama kalinya aku mendengar kau menjawab iya" kataku mendengar dia terkekeh.

"Aku memang sayang padamu" ucapnya lagi membuatku terdiam gugup.

"Aku memang sayang padamu" ucapnya lagi membuatku terdiam gugup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nah sekarang istirahat ya? Besok pagi aku akan menjemputmu. Kau harus fit besok" pintanya.

"Baiklah aku akan tidur sekarang" kataku yang masih saja merasa gugup.

"Selamat tidur" ucapnya yang lagi-lagi berhasil membuatku memerah hingga harus menggigit bibir bawahku menahan rasa senang.

"Selamat tidur juga untukmu" kataku.

"Oke, bye" ucapnya yang kemudian mengakhiri obrolan kami.

Aku tidak bisa menghilangkan senyumku hingga saat aku berada didalam mobil bersamanya.

"Kenapa daritadi kau tersenyum?" tanyanya memecahkan lamunanku.

"Hah? Aaahh tidak apa-apa" jawabku menatap wajahnya yang fokus menyetir.

"Sudah siap ujian?" tanyanya.

"Aku gugup" jawabku melihat dia tersenyum.

"Manis" batinku ikut tersenyum melihat senyumnya.

Thank You For Loving Me [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang