Flashback On
Amber Pov
Aku baru saja sampai di rumah sakit dan langsung berjalan ke arah kamar rawat dimana istriku dirawat. Kubuka pintu kamar dan bisa kulihat wanita yang kucintai sedang tersenyum manis memandangku.
"Hei sudah bangun ternyata" kataku yang melihat wanita ini melebarkan kedua tangannya memintaku untuk memeluknya.
"Sayang darimana? Kenapa lama sekali?" Tanyanya padaku yang sudah memeluknya.
"Membelikan kue kesukaanmu, bukankah siang tadi kau ingin sekali cheese cake?" Tanyaku yang sudah merenggangkan pelukan kami dan menatap wajah cantiknya.
"Aku lupa" jawabnya sambil terkekeh.
"Apa ada yang sakit?" Tanyaku padanya sambil menangkup kedua pipinya dan dia pun ikut menangkup kedua pipiku.
"Tidak ada tuan" jawabnya membuatku kembali tersenyum.
"Kau satu-satunya wanita yang paling sering membuatku tersenyum bahkan tertawa" kataku menatap sendu wajahnya.
"Kalau begitu kau harus selalu mencintaiku" pintanya membuatku mengangguk cepat.
"Tentu saja akan selalu, selalu, selalu dan selalu cinta padamu sayang" jawabku melihat senyum manisnya dan membuatku langsung mengecup dahinya.
Tok... Tok... Tok...
"Permisi Tuan, aku akan memeriksa nyonya Soojung" kata seorang dokter yang sudah memasuki kamar rawat istriku, Soojung.
Soojung, wanita yang dulu menolakku beberapa kali karena merasa tidak pantas untuk bersamaku karena dia bukanlah dari keluarga kaya, bahkan dia gadis yatim piatu yang hanya tinggal di sebuah panti asuhan. Dia selalu berpikir jika aku menyukainya hanya karena kasihan pada dirinya yang selalu menyendiri tidak memiliki teman sejak di bangku SMA.
Iya, aku menyukainya sejak kami bertemu dibangku SMA dan tidak pernah ada yang tahu tentang hal ini. Saat kudengar dia mendapatkan beasiswa kuliah di LA maka dengan gerak cepat aku berbicara pada orangtuaku supaya aku bisa kuliah di LA, di universitas yang sama dengan gadis yang kusukai itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You For Loving Me [ END ]
RomanceTatapan teduhnya, senyum hangatnya tidak selalu bisa diartikan bahwa dia baik-baik saja Sikap tenangnya tidak mampu membuat siapapun bisa menebak apa yang sedang ia pikirkan