22

905 124 34
                                    

"Lu aku pulang ya kepalaku sakit" kata Amber yang tiba-tiba sudah berdiri kemudian pergi.

Aku yang melihat Amber keluar pun sontak langsung berdiri dan menyusulnya. Kulihat pria itu sudah akan membuka pintu mobilnya dan aku pun segera berjalan cepat ke arahnya.

"Kau kenapa?" tanyaku membuat Amber membalikkan badannya melihatku.

"Kau kenapa?" tanyaku membuat Amber membalikkan badannya melihatku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hanya sakit kepala" jawabnya datar.

"Apa kau ada masalah dengan Minhyuk?" tanyaku.

"Tidak ada, kenapa?" tanyanya.

"Kuperhatikan kau sejak tadi melihatnya dengan tatapan kesal. Aku pikir kau sedang ada masalah dengannya" kataku padanya.

"Hanya perasaanmu saja" jawabnya.

"Aku tidak ada masalah dengan kekasihmu" ucapnya lagi membuatku mengerutkan keningku.

"Dia bukan kekasihku" kataku.

"Aaahh calon kekasih" ucapnya membuatku merasa aneh dengan sikapnya.

"Apa kau punya masalah denganku?" tanyaku padanya.

"Tidak ada lagipula kita memang tidak harus punya masalah kan?" katanya.

"Kau bukan siapa-siapaku lalu untuk apa harus bermasalah denganmu?" ucapnya kembali membuatku merasa sakit hati dengan ucapannya seperti pertengkaran di cafe malam itu.

"Kau bukan siapa-siapaku lalu untuk apa harus bermasalah denganmu?" ucapnya kembali membuatku merasa sakit hati dengan ucapannya seperti pertengkaran di cafe malam itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kau harus kembali berkata seperti itu?" tanyaku yang kini sudah menahan kesalku padanya.

"Apa kau sadar kata-katamu itu membuat hatiku kembali sedih?" tanyaku menatap ekspresi wajahnya yang datar.

"Tanpa kau berkata seperti itu pun aku sangat sadar jika kita tidak memiliki hubungan apapun" ucapku.

"Masuklah kembali, aku tidak ingin menambah masalah lagi karena ucapanku yang bisa saja lebih membuatmu sakit hati" ucapnya yang akan berbalik namun ku tahan.

"Apa kau tidak bisa lebih ramah padaku seperti kau ramah pada chef itu? Bahkan kau mengajaknya keluar bersama denganmu. Kenapa kau begitu ramah padanya? Kenapa kau bisa tersenyum dengannya tapi denganku kau hanya memperlihatkan wajah cuek dan dinginmu ini padaku" ucapku yang sudah tidak bisa menahan kesalku lagi.

Thank You For Loving Me [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang