Krystal Pov
Setelah pulang dari bersepeda aku segera membersihkan diriku dan langsung membaringkan tubuhku karena aku merasa lelah dan kakiku sangat sakit hingga tanpa sadar aku terlelap dan terbangun pukul 9 malam membuatku terkejut karena aku berniat untuk berkumpul dengan teman-temanku di cafe Minho.
Aku bangun dan tentu saja mengeluh sakit di bagian kaki ketika aku berdiri namun aku tetap bersiap untuk pergi ke cafe. Sesampainya di cafe aku melihat Amber dan Luna yang bernyanyi juga teman-temanku seperti biasa bermain kartu.
"Kau baik-baik saja?" Tanya Minho yang datang menghampiriku.
"Kakiku saja yang sakit" jawabku yang sudah duduk bersamanya.
"Harusnya kau istirahat saja di rumah jangan memaksakan diri untuk datang" kata Minho terlihat khawatir.
"Besok aku akan beristirahat di rumah seharian" ucapku menenangkan Minho yang sudah mengangguk setuju.
"Aku lapar dan ingin makan" kataku mengalihkan pembicaraan kami.
"Baiklah aku akan mengambilkan buku menu untukmu" ucap Minho yang berdiri dan berjalan mengambil buku menu.
Setelah memesan makanan dan melihat Minho yang kembali sibuk mengurus cafe aku tiba-tiba memikirkan sesuatu. Entah apa alasanku yang sebenarnya untuk datang kemari. Ingin berkumpul dengan teman-temanku, bertemu Minho atau ada hal lain yang membuatku menggebu-gebu untuk segera kemari. Aku melihat ke arah Amber dan Luna yang baru saja beristirahat, mereka bergabung bersama kami.
"Harusnya kau istirahat Krys" kata Luna yang sudah duduk disampingku.
"Sepulang dari bersepeda sore tadi aku sempat tertidur Lu hingga pukul 9 tadi" jawabku melihat Luna menggeleng.
"Padahal kau bisa tidur lagi tapi kenapa memilih datang kemari?" Tanya Luna membuatku berpikir mencari alasan.
"Aku sudah berjanji dengan mereka untuk datang malam ini" jawabku.
"Nah makanan kalian datang" kata Minho yang menghampiri kami bersama dengan seorang waiters yang membawakan makanan untukku, Amber juga Luna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You For Loving Me [ END ]
RomanceTatapan teduhnya, senyum hangatnya tidak selalu bisa diartikan bahwa dia baik-baik saja Sikap tenangnya tidak mampu membuat siapapun bisa menebak apa yang sedang ia pikirkan