35

963 132 66
                                    

2 Minggu Kemudian

Krystal Pov

Aku tengah mengerjakan revisi skripsiku ditemani Amber yang sedang bermain game di pc nya. Akhir-akhir ini dia selalu gila bermain game hingga terkadang aku harus bertengkar dengannya.

Hubunganku dengannya semakin dekat, bahkan kurasa dia semakin menunjukkan rasa sayangnya padaku. Bukan hanya sayang tapi dia juga mudah sekali khawatir walaupun kami belum resmi menjadi sepasang kekasih karena pria ini sangat lamban.

"Amber" panggilku.

"Hemmm" jawabnya yang sangat fokus pada gamenya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hemmm" jawabnya yang sangat fokus pada gamenya.

"Amber ayo jalan-jalan" ajakku melihat dia yang menggelengkan kepalanya.

"Minggu depan kau akan wisuda. Sebelum itu revisimu sudah harus selesai dan juga--" ucapannya terhenti karenaku.

"Sudah harus di setujui oleh dosen pengujiku agar setelah ini aku bisa melengkapi persyaratan wisudaku yang lainnya" kataku menyambung ucapannya tadi yang sudah sangat ku hafal setiap kali ingin mengajaknya untuk jalan-jalan.

"Good" jawab Amber membuatku malas.

"Kau selalu menolak dengan alasan yang sama puluhan kali" kataku memandang wajahnya yang hanya fokus pada gamenya itu.

"Jika revisimu sudah di tandatangani oleh dosen pengujimu aku akan mengajakmu jalan-jalan kemanapun kau mau" ucap Amber.

"Jinjja??" tanyaku melihat Amber mengangguk.

"Aku janji" ucapnya tersenyum senang.

"Yesss menang!!" katanya membuatku ikut tersenyum.

"Sudah selesai??" tanyaku melihat dia mengangguk dan menoleh padaku.

"Kenapa kau suka sekali bermain game itu?" tanyaku memandang wajahnya yang masih tersenyum puas kembali melihat pc nya.

"Karena seru" jawabnya.

"Mau mencobanya?" tanyanya membuatku menggelengkan kepalaku.

"Aku takut melupakanmu jika aku sudah asyik bermain game. Kau saja semakin cuek selama kau memainkan game itu" kataku melihat dia hanya memajukan bibirnya membuatku tersenyum gemas.

"Kalau begitu lebih baik jangan bermain game" ucapnya padaku.

"Kau takut aku lupa padamu karena bermain game?" tanyaku dan dia hanya tersenyum.

"Itu yang aku rasakan setiap kali kau bermain game" kataku.

"Aku tidak melupakanmu" jawabnya menatapku.

"Kau selalu disampingku jika aku bermain" ucapnya lagi membela diri.

"Tetap saja aku diacuhkan" kataku melihatnya kembali tersenyum.

"Revisimu sudah selesai?" tanyanya dan aku mengangguk.

"Coba aku periksa" katanya memeriksa revisi skripsi di laptopku.

Thank You For Loving Me [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang