Thank You For Loving Me [ END ]

3

Amber Pov

Flashback On

Aku tengah berada di toko kue, seseorang yang sangat spesial di hatiku memintaku untuk membeli cheese cake kesukaannya di toko ini. Biasanya aku dengan senang hati pergi kesini tapi hari ini tidak begitu baik.

"Biasa" kataku mengatakan pesananku pada pelayan toko yang sudah sangat mengenalku.

"Aku sudah lama tidak melihat kau kemari dengan istrimu" kata pelayan bernama Mark yang tengah melayaniku.

"Istriku sedang tidak enak badan, dia memintaku membelikan kue favoritnya ini" kataku tersenyum tapi bukan senyum yang terkesan bahagia.

"Tapi dia akan baik-baik saja kan?" Tanya Mark membuat senyumku semakin kupaksakan.

"Dia akan baik-baik saja Mark, kami akan kemari kesini jika dia sudah sembuh" jawabku melihat Mark tersenyum senang dan mengangguk.

"Aku sangat iri melihat kalian berdua, sejak kalian berpacaran hingga menikah tidak ada yang berubah pada perasaan kalian" kata Mark memberikan cheese cake pesananku.

"Karena tanpa satu sama lain kami tidak akan terbiasa, hubungan bukan hanya tentang cinta karena cinta kapanpun bisa saja berkurang Mark bagiku hubungan itu tentang aku dan dia, tentang bagaimana aku menerima segala apa yang menjadi kekurangannya, aku yang terbiasa dengan adanya dia dihidupku sejak aku terbangun dari tidur hingga akan tidur lagi" kataku memikirkan istri tercintaku.

"Aku harus pergi sekarang sebelum istriku menelepon dan memarahiku" kataku bercanda membuat Mark tertawa sambil mengangguk.

"Lebih baik kau cepat pergi, akan sangat bahaya jika dia sudah bersikap dingin padamu" kata Mark yang menerima candaanku tadi.

"Oke Mark thank you" kataku berpamitan dengannya.

"Beritahu istrimu untuk cepat sembuh dan kembali kemari aku akan membuatkan cheese cake spesial untuk kalian" ucap Mark yang kujawab dengan anggukkan entah apa arti dari anggukkan ku itu.

Aku keluar dari toko kue dan segera memasuki mobil menuju ke rumah sakit karena istriku berada disana seminggu ini.

Flashback Off

Aku masih duduk terdiam di teras rumahku sejak tadi. Malam ini entah rasanya hatiku remuk sekali mengingat hal lalu. Aku merindukannya, sungguh malam ini benar-benar membuatku miris karena rindu yang tidak bisa membuat diriku melakukan apa-apa.

"Lalu apa yang harus aku lakukan?!" kataku mengepalkan kedua tanganku.

"Mari kita lihat seberapa jauh aku mampu bersikap baik-baik saja seperti ini" kataku lagi memikirkan sesuatu.

Aku berdiri dan mulai membuka pintu rumahku. Aku berjalan menuju kesuatu ruangan dimana jika aku sedang merasa rindu ini memperburuk keadaanku ruangan itu akan sedikit membantuku.
Ku buka pintu ruangan itu dan melangkah menuju sofa, ku rebahkan tubuhku disofa itu dan menyalakan tv yang ada tepat dihadapanku.