Amber Pov
Aku menutup kedua mataku dan menyandarkan tubuhku di sofa. Aku masih diam di ruangan ini dimana baru saja Krystal pergi meninggalkanku tadi. Tanpa izin airmataku menetes dalam keadaan mataku terpejam, entah ini yang kesekian kalinya aku mengingat hari dimana Soojung pergi.
Hari itu aku membawanya ke Seoul tepat setelah beberapa hari dia memintaku untuk keluar dari rumah sakit. Karena ayah dan ibuku yang tidak bisa mengunjungi kami, maka Soojung memintaku untuk membawanya ke Seoul sekaligus berkunjung ke panti asuhan dimana ia tinggal dulu.
Bagaimana rasanya menahan suara tangis, sesak bukan?? Itu yang kurasakan saat ini setiap kali aku harus mengingat semua perkataannya sebelum dia pergi dalam pelukanku sore itu. Bagaimana rasanya berada di posisi kau diharuskan untuk ikhlas meski itu benar-benar menyulitkan hatimu. Istriku pergi tepat dihari ulang tahunnya.
Flashback On
Seoul...
Aku masih tertidur hingga kurasakan sebuah ciuman berkali kali diberikan padaku membuat sebelah mataku terbuka dan melihat wajah cantik Soojung yang baru saja bangun. Aku kembali memejamkan mataku namun sudah tersenyum dan memeluknya.
"Morning istriku" kataku merasakan Soojung membalas pelukanku.
"Morning suamiku" jawabnya.
"Selamat ulang tahun istriku tercinta, aku mencintaimu dan akan selalu mencintaimu tidak berkurang bahkan justru semakin bertambah. Tetaplah disampingku karena kau yang selalu bisa menenangkan hatiku setiap saat, apapun keinginanmu akan aku penuhi selagi aku mampu untuk memenuhinya jadi jangan ragu meminta padaku karena aku yakin Tuhan pun akan menolongku untuk mengabulkan permintaanmu" kataku melihat senyumannya.
"Terimakasih sayangku, aku tidak akan ragu untuk meminta sesuatu padamu" jawabnya membuatku tersenyum dan kembali memeluknya.
"Apa ada yang sakit sayang?" tanyaku merasakan gelengan kepala Soojung.
"Tidak ada sayang" jawabnya membuatku lega.
"Tumben sekali bangun pagi seperti ini, katakan padaku apa yang kau inginkan?" tanyaku melihat wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You For Loving Me [ END ]
RomanceTatapan teduhnya, senyum hangatnya tidak selalu bisa diartikan bahwa dia baik-baik saja Sikap tenangnya tidak mampu membuat siapapun bisa menebak apa yang sedang ia pikirkan