Chapter 16

161 16 1
                                    

Update lagi!

Ramein yaaa tinggalin jejak

Selamat Membaca

****

"Astagfirullahaladziim..." Anjas keluar dari kelas sambil memegang kepala dengan kedua tangannya. "Kenapa sih Pak Okky hobi banget ngasih tugas kimia. Gue setres!!!" keluhnya memekik pelan.

Belum sempat melanjutkan keluhannya, Anjas dan Husein di kejutkan dengan panggilan Kayla.

"Sein, tunggu!" panggil Kayla.

Husein berdecak kecil, dan bersedekap dada sambil melihat Kayla yang menghampirinya dengan kelopak mata berkaca.

"Please jangan putusin gue." pintanya memohon. "Gue tulus sama lo, gue beneran sayang sama lo, gue cinta sama lo."

Anjas bengong dan tertohok, lantas ia menatap  Kayla. Anjas geleng-geleng, kok bisa selebgram yang sering muncul di fyp ini bucin sama buaya darat modelan Husein. Kayla bisa di sebut cantik, bisa nyari cowok yang ganteng.
Tapi kenyataannya? Pesona Husein meman tidak bisa di pertanyakan lagi.

"Gue gak bisa. Kalo gue udah bilang putus, berarti final." jelas Husein sembari membenarkan pegangan tas di bahunya.

Kayla mengembungkan kedua pipinya dengan puppy eyes yang nampak terlihat lucu di wajahnya. Tapi Husein tidak tertarik sedikitpun.

"Gue mohon, kasih kesempatan. Sekali aja."

"Lo cewek, gak boleh mohon-mohon sama cowok. Jadi cewek harus punya harga diri." tegas Husein. "Jangan pernah mohon-mohon lagi."

"Kalo gitu ayok balikan." Kayla langsung memegang tangan Husein.

Husein menepis tangan Kayla. "Enggak."

"Udahlah Ay, Husein gak mau. Lo gak usah ngejar dia lagi." bela Anjas yang nampak terlihat lelah dengan drama yang hampir setiap saat selalu ia lihat.

"Diem lo gue gak ngomong sama lo."

Tanpa banyak berkata Husein lekas pergi dari hadapan Kayla, sedangkan Kayla nampak manahan tangisnya, terlihat dari kedua telapak tangannya yang terkepal kuat.

Karena kelas Husein melewati kelas Fahmi jadi dia menunggu kelas itu bubar dulu. Husein juga ingin mendekati Anin dan Indri untuk menghancurkan kesombongan mereka.

"Husein!" panggil Farzan bersama dengan Haikal.

"Woi kesini!" balas Anjas melambaikan tangannya.

Keduanya menghampiri Husein dan Anjas sambil tersenyum lebar.

"Fahmi sama Delvin belum keluar?"

"Udah tau nanya." jawab Husein ketus.

"Yaelah kan gue basa-basi."

"Lihatlah sodara, bagaimana bapak William yang terhormat masih menjelaskan materi Fisika kepada sodara-sodara kita yang hampir kejer." ujar Haikal menggerakan tangannya ke arah Pak William.

"Haha iya, mana liat si Fahmi bego banget wajahnya." ledek Anjas sambil terkikik geli.

Farzan menekan wajahnya ke kaca, untuk melihat sesi belajar kelas ini lebih intens.

"Liat tuh temen lo si Dolpin fokus banget. Gak ngantuk apa." seru Farzan. "Dia mah pinter sama sholeh gak pernah tergoda sama tingkah kita."

"Jelaslah, Dolpin anaknya Ummi Zaenab bin Kyai Syaripudin." celetuk Anjas memberi tahu sedetail-detailnya.

HUSEIN (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang