Chapter 45

253 19 3
                                    

WARNING!!

PART INI MEMBERIKAN RASA KEJUT DAN KESEL GAK ADA OBAT.

HARAP TINGKATKAN KESBARAN.

TERIMAKASIH SUDAH MENGIKUTI HUSEIN SEJAUH INI. SATU SETENGAH TAHUN YANG TIDAK MUDAH. TERIMAKASIH BANYAK PEMBACA SETIA HUSEIN❤

****
















PERMINTAAN Wanda Asma turuti. Keduanya sudah sampai di garasi dan keluar dari mobil. Sebelumnya Asma sudah meminta izin pada Husein, anak itu ingin ikut tapi Asma mencegahnya dan membujuknya dengan mengatakan bahwa dia hanya sebentar.

Wanda menggamit tangan Asma untuk segera masuk kedalam rumah. Di rumah ini Wanda hanya tinggal seorang diri di temani beberapa asisten rumah tangga dan tukang kebun serta dua satpam. Tapi kali ini Wanda tidak melihat adanya satpam di rumah ini. Apakah mereka tengah salat? Pasalnya hari sudah memasuki waktu ashar.

Keduanya pun memasuki rumah, dan Wanda kembali mendapati ruang tamunya berantakan serta beberapa barang sudah berjatuhan dan pecah. Asma mengeratkan genggaman tangannya, dan Wanda merasakan keeratan genggaman Asma. Wanda segera membalas genggaman itu dan meyakinkan Asma bahwa ini hanya sebuah kekeliruan.

DARRR!!

Suara tembakan itu membuat Asma dan Wanda terkejut bahkan perempuan paruh baya itu hampir limbung jika Asma tak menahannya.

Tak berselang lama, suara gema tawa terdengar nyaring di rumah ini yang sudah sangat berantakan. Asma dan Wanda mengikuti asal suara, dan mereka menoleh ke arah dapur.

Mata Asma terbelalak sempurna, lima asisten rumah tangga sudah terkapar tak berdaya dengan tangan dan kaki yang di ikat serta rambut yang di jambak dan mereka di gusur oleh beberapa bodyguard mendekati Asma dan Wanda.

"Kau!!!" teriak Asma seraya menunjuknya.

"Bagaimana, Asma? Jebakan saya sangat rapih bukan?" ucapnya tersenyum licik.

Asma menggeleng tak percaya. Ia mengeratkan rangkulannya pada Wanda.

"Tadinya saya hanya ingin menakuti Ariyandi, tapi kamu ikut campur urusan saya dan mengancam saya. Jadi terpaksa saya akan melakukan hal lain. Merenggut apa yang kamu jaga misal. Karena perempuan sombong seperti kamu ini perlu di patahkan harga dirinya."

Lelaki itu adalah Jordan, orang yang sama. Asma tak menduga bahwa dirinya akan melihat kejahatan lelaki jahat ini. Air mata di pelupuk mata Asma sudah tergenang, suhu badannya tiba-tiba dingin dan tangannya sudah bergetar tak karuan.

Jordan melangkah maju mendekati Asma, dan dia menyuruh pengawalnya untuk menyeret Wanda dan menyekapnya di satu ruangan.

"Jordan, jangan macam-macam pada cucu saya!!" teriaknya sebelum suaranya terhenti karena pukulan keras yang di lakukan oleh pengawalnya terhadap kepala Wanda.

"Jangan mendekat!" tunjuk Asma gemetar. Air matanya sudah berlinang di pipinya. Asma benar-benar merasa takut, dia takut melihat ini. Wajah Jordan terlihat seperti Singa yang kelaparan, siapapun itu tolong Asma.

"Sudah sangat lama saya menginginkan kamu. Kenapa kamu berlaku sombong, ha?" Jordan berbisik tepat di dekat Asma. Tubuh Asma sudah terpojok pada tembok hingga dirinya tidak bisa bergerak kemana-mana.

"Manusia menjijikan! Pergi!!" ia berteriak seraya meludahi wajah Jordan yang akan mendekati Asma.

Tidak terima di ludahi, Jordan segera menampar Asma dengan begitu keras sampai pipi Asma memerah dan sudut bibirnya robek dan berdarah.

HUSEIN (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang