Chapter 31

163 19 1
                                    

Hallooo ketemu lagi kitdah😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hallooo ketemu lagi kitdah😍

Gimana chapter kemarin?

Capek? Enggak kayaknya. Cukup saya saja yang capek kalian jangan.

WARNING!!!

CHAPTER INI SANGAT SANGAT GEREGETAN DAN BIKIN EMOSI. KAYAK WOI HEH LO SIAPA SEBENARNYA!!!

Dahlah, VOTE KEK KOMEN KEK

Selamat Membacaaa saudaraq🤪

****

"COBA baca yang kenceng, San."

NASIHATI ANAK-ANAK KAMU. JANGAN MENGUSIK SAYA, SAYA TIDAK MENYUKAI USIKAN. JIKA TETAP INGIN MENGUSIK, BERSIAPLAH MENERIMA BANYAK TEROR YANG LEBIH DARI INI!

"Coba aku liat, Pa." pinta Hasan sembari membaca ulang tulisan itu.

"Apa ini ada hubungannya sama mafia tanpa nama yang aku tanyain sama Kakak?"

Hasan diam tak menjawab, ia sedang berpikir tentang siapa yang mengirimkan surat peringatan ini.

"Kita cek CCTV!" kata Hasan langsung menyimpulkan.

"CCTV di luar sama di gerbang rumah rusak —"

"APA?" Inggit meringis tak enak.

"Ya ampun Tante, terus kita harus gimana? Pasti ini bukan orang sembarangan."

"Terus faidahnya ada satpam disini apa?" kesal Wanda sembari melirik Pak Satpam yang menunduk takut.

"Maaf Nyonya, tadi saya shalat dulu."

"Apa hubungan kamu sama Mafia tanpa nama, Husein." tanya Eshan seraya berbalik ke arah Husein.

"Aku—"

"Dia mau bantu Anin, temannya. Ayahnya memiliki hutang sebanyak 2 miliyar. Dan dia sangat so jago mau membayar hutang ayah gadis itu."

"Kakak juga mau bantu aku kan kemarin?" Hasan memutar bola matanya, lalu memalingkan wajah.

"Husein, Nak, jangan berani macam-macam. Selama ini papa enggak pernah mengalami hal semacam ini. Papa enggak pernah dapat teror kayak gini —"

"Tapi ancaman dia kalau ayah Anin enggak bayar hutang, nanti ayah Anin mau di bunuh." potong Husein cepat. "Kasihan Pa, Anin butuh bantuan aku, aku cuma bisa minta bantuan sama kakak dan papa."

Hasan ingin menyahut, tapi Eshan langsung mengangkat tangan agar Hasan diam saja.

"Oke, Papa akan bantu teman kamu." mata Husein langsung membulat sempurna. "Tapi ada syaratnya." wajah Husein berubah murung.

HUSEIN (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang