Chapter 39

128 14 2
                                    

Jangan lupa Follow IG kami yaaaaw gaesss

Selamat Membaca💦

****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hatur Nuhun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hatur Nuhun


****

Tibalah mereka di sebuah pemakaman umum untuk Fahmi. Jarak pemakaman dengan rumah cukup jauh. Mengharuskan keluarga mengantar menggunakan ambulance kembali.

Farzan sudah lebih dulu tadi pagi. Suasana begitu menyayat hati, apalagi melihat ayah satu anak itu yang tetap tegar, meski semua orang tahu jantungnya seakan remuk di hantan godam. Pak Ilham meminta untuk memakamkan anaknya berdampingan dengan sang Ibu. Keduanya pernah saling mengamanatkan untuk itu.

"Pak, kalo aku duluan yang pergi, aku mau di makamkan di samping makam Ibu. Bolehkan?'

Saat itu hanya ada kekehan kecil dari Pak Ilham. "Kalau bapak yang pergi duluan, bapak juga mau di makamin di sebalah Ibu."

Suara histeris dari Ibunya Fahmi terus terdengar. Tangisan penuh luka dan menyayat hati. Fahmi adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Adiknya yang  perempuan berusia 10 tahun dan Kakaknya yang perempuan berusia 22 tahun. Bagaimana tak sakit, anak laki-laki satu-satunya yang menjadi harapan keluarga pergi duluan tanpa berpamitan. Di jam 4 sore itu Fahmi menelfon Olla untuk meminta izin main dengan sahabat-sahabatnya. Olla pikir bukan balapan, sampai dia memberikan izin.

HUSEIN (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang