Chapter 17

147 19 3
                                    

Update lagi!

Ramein yaaa tinggalin jejak

Selamat Membaca

****

"LO, jahat banget jadi orang, Kak! Kapan sih lo gak bersikap arogan sama semua orang? Bikin malu!"

"Gue belain lo, Sehina."

"Gue gak butuh lo, gara-gara lo Husein terluka."

Brandon lekas menoleh kebelakang untuk melihat Husein yang tengah memperhatikan keduanya. Brandon kesal, wajah Husein selalu terlihat santai tidak ada ketakutan apapun ketika berhadapan dengannya.

Drama baru apalagi sekarang yang di hadapi Husein, melihat Sehina dan Brandon tengah bertengkar, Husein hanya mampu diam tak berdaya sendiri di pojok kursi dekat penjuru tembok. Tapi Husein kepo juga makannya ia menyimak dengan serius.

Keren juga Brandon, mungkin inilah gambaran kakaknya, Hasan dan Nana. Tapi sepertinya Nana tidak sekasar itu pada kakaknya sendiri. Kadang Husein suka heran, ada yang di kasih nikmat punya Kakak yang baik dan perhatian tapi malah di abaikan.

Pak Wahyu sangat produktif sekali buktinya Papanya langsung datang dan sempat panik sampai mau mendatangi pihak kantor polisi buat melaporkan Brandon. Untung di cegah Husein, kalau enggak berabe nanti. Emang bapak-bapak satu ini tingkahnya kayak emak-emak. Pikir Husein.

Tak lama setelah itu, Papa Husein dan emaknya si Brandon keluar sambil bersalaman. Terlihat emaknya nampak marah kepada anaknya tersebut.

"Lebih menyenangkan kalau suatu hari bisa jadi besan." tambahnya. Ish di kasih hati minta jantung. Husein mendesis sinis, menunjukan raut tak sukanya kepada wanita itu.

Enak aja jadi besan, enggak ya Husein gak suka punya pasangan yang pengadu. Nanti gimana pas Husein nyubit malah di sangka KDRT.

"Sekali lagi saya minta maaf, saya akan ganti rugi pengobatan Husein berapapun biayanya."

"Satu Milyar mau gak?" selanya dikala Papanya mau menjawab. Papa Husein hanya memelototi Husein agar lebih beradab kepada yang lebih tua.

"Ayok kamu ikut sama Papa, kita ke Rumah Sakit. Kamu di skors satu minggu udah bikin malu sekolah sama Papa."

"Capek banget disalahin padahal si Brandon yang salah, dia yang mengawali." keluhnya, berwajah masam sambil mencari pembelaan.

"Lo yang udah nyakitin adik gue!" sentak Brandon tak terima sampai bola matanya mau keluar.

"Kak Brandon!" bentak Sehina membela Husein.

Husein memutar bola matanya malas. "Urusan kita belum selesai." bisik Husein sambil menunjuk ke arah dua matanya dan kemudian menunjuk ke arah Brandon.

"Siapa takut, jangan di sekolah kalo berani."

"Dih, siapa yang mengawali. Lo kalo berani ayok tanding besok."

"Husein!"

Husein mengatupkan bibirnya dan mengikuti papanya lagi. Meskipun sudah di panggil ke ruang BK tetap saja tidak kapok.

"Apasih yang bikin kamu ribut sama dia." tanya papanya sambil mendumel percis kayak kakaknya.

Husein memasangkan sealtbeatnya dulu sebelum menjawab. Setelah rileks, ia berkaca dulu. Duh, lihat wajah tampannya ternodai.

"Pa, kadar ketampanan aku masih tinggi atau jadi rendah?" tanya Husein sambil menunjukkan wajahnya lebih dekat.

Eshan mendorong wajah Husein agar mundur.

HUSEIN (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang