Chapter 29

160 21 8
                                    


Hallo sodaraaaaaa

Selamat bulan desember! Gimana buat sebelas bulan kebelakang? Tahun ini berkesan banget ye wkwk

Gaes jangan lupa kasih I REVIEW ya buat di jadiin bahan evaluasi buat I🙏🏻😂

Selamad Membaca!

****

(Gue lagi falashback, kalian juga harus ikutan donk ygy)

KETIKA Husein sampai di parkiran dan menemui sahabatnya. Mereka langsung berdiri dan menunggu Husein mendekat.

"Sein, cepetan cerita!" pinta Fahmi gemas. "Tadi itu ada apa? Gimana? Terus Bu Asma ngomong apa?"

Husein menghela napas panjang, mendudukkan diri di atas jok motor.

"Apa Sein? Apa?" Tanya Farzan seolah gemas dengan kediaman Husein.

"Ada apasih, Sein?" di susul Haikal yang sekarang berdiri di samping Husein.

"Bu guru udah tau kalo gue Husein."

Hening sesaat. Mereka saling menatap satu sama lain.

"Lo emang Husein. Kenapa Bu Asma mempertanyakan itu?"

"Kan Husein pernah cerita, Zan. Kalo Bu Asma itu gurunya Husein yang mirip sama Kakaknya." tutur Delvin meralat, dan langsung di angguki oleh Husein.

"Yah enggak seru dong. Katanya mau kasih suprise?" sesal Haikal.

"Ini semua karena Bu Chyntia!"

"Emangnya apa?"

"Kayaknya bokap mau ada kunjungan lagi ke sekolah ini."

"Bapak lo rajin banget buset ngasih bantuan kesini." Farzan terkekeh kecil, karena dari mereka kelas satu sampai sekarang, bapaknya Husein always bergabung dan ikut serta di sekolah ini.

"Mungkin bokap gak tahu uangnya harus di kemanain."

"Dua hari lagi lo ulang tahun, Sein. Kira-kira mau di rayain?" Husein menoleh sekilas pada Fahmi.

"Mana ada di kamus gue merayakan hari kelahiran sendiri."

Duh kok gelap.

"Terus apa, Sein?"

"Paling doa bersama buat yang tercinta, dan buat gue." netra Husein menerawang kedepan. "Kalian nanti datang, gue mau mutar ulang kisah keluarga gue."

"Wah, bakal banyak makanan gak nih!"

"Pasti banyak, kayak beberapa tahun kebelakang. Bokap sama nyokap tiri dan nenek gue selalu ngasih ruang spesial buat hari ulang tahun gue."

"Asik banget! Gue pasti datang." kata Farzan bersemangat dan tidak sabar. 

"Tapi, Bu Asma datang?" Husein mengangguk pasti. "Gak akan ada keributan, Sein?" tanya Delvin ragu.

"Wallahualam, Vin." jawab Husein tenang. "Gue ada sebagai pemersatu keluarga."

"Terus tentang Anin yang kemarin lo ceritain sama kita itu gimana nasibnya?" tanya Farzan.

"Lo mau bantuin cewek itu? Yakin lo, Sein? Lo kan gak pernah peduli sama orang lain." sambung Haikal.

HUSEIN (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang