Cover by @Noisa_art
[FOLLOW DULU SEBELUM BACA]
Spin-Off My Little Angel
Karena lupa bahagia, dia mencari bahagianya sendiri.
HUSEIN?
Buaya kadal dari Komplek Perumahan RT Sukamto, yang di kenal karena ketampanan, lucu, dan kehumorisannya kepada em...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HALLOOO
MAKASIH BANYAK BUAT 3.1K NYA GAISSSS
Alhamdulillah maaf ya baru bisa update sekarang, kemaren real life lagi sibuk banget, tumben lagi saya sibuk haha.
NUNGGUIN GAAA?
Duh hyung keknya rencana saya buat Husein tamat akhir bulan bakalan gagal total deh hiks :(( Tapi doain yang terbaik buat ayang saya ya, semoga terealisasi dengan lancar! Aamiin
SELAMAT MEMBACAAAA!
Jangan lupa tinggalin jejak.
****
SENGAJA Fahmi meminta tolong pada Indri agar menjelaskan Pelajaran Matematika untuk menaha agar Indri tidak pulang. Barulah setelah Husein datang dan masuk ke kelasnya, Fahmi undur diri dan membiarkan Husein dan Indri berdua.
"Kenapa?" tanya Indri mengangkat satu alisnya ke atas. "Ada yang salah?"
"Gak ada."
"Terus?"
Husein menggeleng tanpa menjawab.
Beberapa saat mereka diam. Tapi mata Husein intens menatap Indri. Indri yang di tatap seperti itu gusar dan mulai tak nyaman.
"Nin, apa gak mau nengokin Pio buat ketemu sama Ipo?" kedua bola mata Indri membulat. Ia segera mundur untuk menjauh dari Husein.
"Gak akan, Ipo harus sadar diri." jawab Indri sambil ingin pergi tapi tangannya di cekal oleh Husein.
"Jawab pertanyaan gue sekarang juga, lo sama Anin ada masalah apa?" tanya Husein serius. Indri menggerakkan tangannya untuk melepaskan tangan Husein, tapi cekalannya semakin kuat saja.
"Nindira, jawab gue."
Indri memejamkan mata, kemudian berbalik menghadap Husein. "Gak ada apa-apa. Hubungan gue sama Anin baik-baik aja." tekannya menunjuk Husein.
"Bohong."
"Enggak, Sein, gue serius."
"Gue juga serius, Nindira!"
"Gue jujur Husein. Mau apalagi? Gue mohon jauhin gue."
"Gak akan pernah!" tegas Husein serius.
Sekarang keduanya sudah saling berhadapan, tapi Indri memilih untuk menunduk, agar matanya tidak menatap Husein dengan intens.
"Lo cemburu karena gue lebih milih Anin daripada lo, iya?" mendengar itu, Indri mendongak cepat. "Kalo lo cemburu, bilang sama gue, Dri. Gak usah ada acara musuhin Anin segala."
