1. Persahabatan

4.3K 221 48
                                    

"Eomma, Rio ke rumah Jisoo hyung ne" pamit nya pada sang ibu setelah pulang dari sekolah dasar nya.

"Ne, jangan pulang terlalu sore ya boy" pesan Jessica sang ibu, Rio pun mengayuh sepeda nya menuju ke rumah Jisoo yang jarak nya tak terlalu jauh.

"Hyung mau kemana'?" Bingung Rio mendapati Jisoo dan keluarga bersiap hendak keluar.

"Mau ke rumah teman nya appa, kamu ikut ya?" Ajak Jisoo.

"Tapi hyung. . ." Rio meragu, karena ia hanya memakai baju santai.

"Tidak masalah, ayo hyung pinjamkan jaket" Jisoo kembali masuk untuk mengambilkan jaket buat Rio.

"Sudah siap anak-anak?" Tanya Taeyeon yang mengemudikan mobil nya, bersama Tiffany sang istri.

"Sudah appa" jawab Rio dan Jisoo kompak.

"Sahabat appa ini baru datang dari Australia, dia kembali ke Korea karena appa nya pindah tugas" terang Taeyeon dalam perjalanan mereka, menuju ke rumah sahabat nya.

Dan mereka pun tiba, Rio berjalan dibelakang pasangan Taeny bersama Jisoo, rupa nya sang pemilik rumah Im Yoong dan istri nya sudah menyambut di teras rumah.

"Hyung" sapa nya memeluk Taeyeon.

"Noona" lalu melakukan hal yang sama pada Tiffany.

"Oppa, unnie" kini Seohyun yang menyapa.

"Yang ini siapa hyung?" Heran Yoong melihat Rio.

"Oh, itu anak nya Yuri, kamu ingat kan?"

"Yang waktu kuliah sering dibilang kembaran ku itu bukan hyung?" Taeyeon terkekeh, Rio menatap polos ke arah Yoong.

"Aunty" Jisoo menyapa Seohyun.

"Hai tampan" balas Seohyun mengusap kepala Jisoo.

"Iya Yuri yang itu" jawab Taeyeon.

"Astaga, aku tak menyangka dia memiliki anak setampan ini hyung" Yoong terkekeh lucu.

"Appa mu dulu adalah teman kuliah kami boy" beritahu Yoong.

"Aku Kwon Limario, uncle" Rio membungkuk hormat.

"Ya, tolong sampaikan salam dari uncle untuk appa mu ne" pesan Yoong.

"Ne uncle" Rio mengangguk patuh.

"Sooyaa"

"Uncle"

Setelah saling menyapa, Yoong dan sang istri pun menggiring tamu-tamu nya masuk ke dalam rumah, Rio duduk berdampingan dengan Jisoo, kaki nya tak sampai untuk menapak lantai, karena ia masih berusia delapan tahun.

Tap

Tap

Tap


Terdengar suara langkah kaki menuruni anak tangga, Jisoo dan Rio pun spontan menoleh, dan menemukan gadis seusia mereka berjalan menghampiri tamu orang tua nya.

"Appa, eomma" sambut gadis kecil itu yang tak lain adalah Rose.

"Hay sayang, kamu semakin cantik saja" puji Taeyeon mengusap kepala Rose.

"Dan semakin tinggi" imbuh Tiffany, Rose tersenyum simpul.

"Gumawo appa, eomma" balas nya, ia kemudian menghampiri Jisoo yang langsung melompat turun dari sofa.

"Oppa"

"Chaeyoung-ahh" sambut Jisoo, mereka pun berpelukan, Rio hanya diam menatap interaksi dua sahabat yang lama tak bertemu itu.

"Kenalkan Chaeng, dia Rio" ujar Jisoo setelah melepas pelukan nya.

"Rio"

"Rose" Rio mengerutkan kening nya aneh, karena Jisoo memanggil nya Chaeyoung, sementara sang gadis menyebut nama Rose.

Semenjak itu, mereka bertiga pun berteman akrab, layak nya saudara kandung, Jisoo adalah yang paling tua, disusul Rose, dan Rio adalah yang termuda, mereka bersekolah di sekolah yang sama, mulai dari sekolah dasar.

"Rio, oppa, cepat!" Teriak Rose menahan pintu gerbang sekolah yang sudah hampir di tutup, Rio dan Jisoo pun berlari kencang.

"Hey!" Teriak security yang hendak mendorong pintu tapi terhalang oleh Rose.

Brak

Pintu akhir nya tertutup tapi Rio dan Jisoo sudah masuk, mereka bertiga bernafas lega, lalu terkikik lucu, nafas dua pria muda itu pun kembang kempis.

"Kenapa bisa terlambat?" Tanya Rose, karena tak biasanya Jisoo dan Rio tertinggal.

"Kami terjebak macet tadi, ada kecelakaan" jawab Rio dengan suara terputus-putus.

"Lalu appa Kim bagaimana?" Cemas Rose

"Appa juga terlambat ke kantor" kekeh Jisoo karena ia dan Rio tadi yang mengantar adalah Taeyeon.

"Ayo cepat kita masuk, sebentar lagi pelajaran nya mr Jisung" ajak Rose, mereka lalu berjalan cepat memasuki ruang kelas mereka, Rose duduk bersama Joy, Rio dengan Jisoo, mereka berada di bangku junior high school sekarang.

Saat istirahat tiba, mereka bertiga pun keluar, menuju ke kantin bersama, untuk membeli minuman, sedangkan makanan nya mereka membawa sendiri dari rumah.

"Rio, kamu membawa apa?" Tanya Rose, mengintip isi lunch box si bungsu.

"Nasi sayur" jawab Rio, Jisoo langsung menatap nya.

"Ini" Jisoo membagi nugget dan sosis nya untuk Rio, karena diantara mereka bertiga, hanya Rio yang kehidupan nya paling sederhana, sang ayah, Yuri bekerja di sebuah kantor sebagai pegawai biasa, Taeyeon memiliki pabrik pengolahan ikan, Yoong adalah duta besar untuk Korea yang tadi nya di tempatkan di Australia, dan setelah di tarik kembali, dia bekerja di kantor kementrian dalam negeri, sedangkan Seohyun adalah seorang perawat.

"Gumawo hyung" senyum lebar tercetak jelas di bibir Rio, Rose pun ikut tersenyum senang, selesai makan gadis satu-satu nya itu pun membuka lunch box nya yang lain.

"Ini dessert kita" ujar nya, lunch box itu berisi potongan buah semangka dan melon.

"Habiskan Rio" ujar Rose, karena ia dan Jisoo sudah cukup kenyang, dan Rio yang selalu diajarkan untuk menghargai makanan pun tak ragu menghabiskan nya.

"Perut ku kenyang" ujar nya sambil bersandar pada batang pohon di belakang kelas nya, Rio menepuk-nepuk perutnya yang keras, Jisoo dan Rose pun terbahak menertawakan tingkah Rio.


#TBC

We Just FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang