8. Ice Cream

723 146 20
                                    

Hubungan persahabatan Rio, Jisoo dan Rose pun semakin erat semenjak gadis satu-satu nya di gank mereka itu putus dari Jimin, dan sore ini, cuaca begitu panas menyengat, ketiga nya kini berada di kelas sebelas, Nayeon dan gank nya, serta Jimin dan kawan-kawan nya sudah lulus, berganti dengan murid baru kelas sepuluh.

Rose, Rio dan Jisoo pun keluar dari lobby sekolah, menatap kesana kemari mencari keberadaan mobil orang tua mereka, hanya Rio yang tidak pernah di jemput oleh Yuri, karena ia statusnya bekerja pada orang lain, jadi tak bisa sembarangan meninggalkan tanggung jawab nya.

"Daddy tidak bisa menjemput, dia sedang ada rapat kabinet" Rose cemberut membaca pesan dari sang ayah.

"Mommy juga ada operasi hari ini" lanjut nya.

"Appa juga, sedang ke pelabuhan mengechek hasil lelang ikan" Jisoo menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Ya sudah, kita naik bus saja" ide Rio, mereka terbiasa naik kendaraan umum juga sebenar nya, dan akhir nya mereka pun naik bus, Rio dan Jisoo berdiri dan hanya Rose yang duduk, gadis itu sibuk menatap keluar jendela.

Mereka turun di halte dekat perumahan Jisoo dan Rio, karena nanti Rio lah yang akan mengantar Rose pulang ke rumah nya.

"Oppa, es krim" adu Rose pada Jisoo sambil menunjuk kedai es krim.

"Oppa, es krim" adu Rose pada Jisoo sambil menunjuk kedai es krim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu mau?" Tanya Jisoo, Rose mengangguk cepat.

"Ya sudah, ayo" ajak Jisoo, Rio mengikuti mereka dari belakang, karena ia tak ingin membeli nya, uang saku Rio tak cukup bahkan untuk satu scoop ice cream saja, ia duduk di bangku luar yang disediakan oleh pihak kedai, sedangkan Jisoo dan Rose menuju ke showcase untuk memesan nya.

"Rio" Rose menyodorkan satu cone es krim pada sahabat nya itu.

"Untuk ku?" Tanya Rio.

"Iya, oppa yang mentraktir nya" jawab Rose, setelah membayar, Jisoo pun menghampiri kedua sahabat nya itu, mereka tersenyum senang sambil menikmati es krim masing-masing.

"Iya, oppa yang mentraktir nya" jawab Rose, setelah membayar, Jisoo pun menghampiri kedua sahabat nya itu, mereka tersenyum senang sambil menikmati es krim masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gumawo hyung" ucap Rio sambil menjilat es krim vanilla nya, Jisoo sangat tahu selera Rio karena mereka sudah seperti saudara.

Mereka bertiga melanjutkan perjalanan pulang sambil berjalan kaki dan makan es krim, Jisoo tak membedakan, ia membeli es krim yang semua sama dalam ukuran dan wadah yang sama, hanya beda rasa.

"Aku ingin mencoba rasa vanilla Rio-ya" pinta Rose, Rio mengerutkan kening nya bingung, gadis itu menarik pergelangan tangan Rio dan menggigit es krim bagian atas nya.

"Kamu tidak ingin mencoba es krim ku?" Protes Jisoo.

"Tidak, punya kita sama rasa oppa" Rose pura-pura kesal, dan Rio kembali menjilati es krim nya.

Rose ikut pulang ke rumah Rio, karena lebih dekat, dan Jisoo berlari ke rumah nya sendiri yang tak terlalu jauh dengan rumah keluarga Kwon.

"Kami pulang!" Seru Rio begitu memasuki rumah nya.

"Kami?" Batin Jessica yang sedang menyetrika baju, ia pun menyambut dengan penasaran.

"Selamat datang sayang"

"Oh ada Rose juga rupanya" kaget Jessica.

"Ne eomma" Rose tersenyum lucu.

"Mandi lah dulu, eomma siapkan camilan" ujar nya Jessica.

"Kamu mandilah dulu, aku carikan baju ganti nya" ujar Rio pada Rose.

Setelah mereka selesai makan, Jessica sudah menyiapkan sup ayam, karena makan malam menunggu Yuri pulang.

"Eomma, kami ke rumah Jisoo hyung ne" pamit Rio.

"Ne sayang"

"Rose sekalian pamit ya eomma, Rio nanti yang akan mengantar nya" beritahu Rose.

"Iya, hati-hati ne" pesan Jessica, Rio mengendarai sepeda kayuh nya bersama Rose yang memeluk lehernya dari belakang dan menyandarkan tubuh nya di punggung Rio, menuju ke rumah Jisoo.

"Oppa!" Teriak Rose dari luar, Jisoo pun keluar.

"Ayo masuk" ajak nya, mereka belajar dan mengerjakan tugas bersama dengan bantuan guru private Jisoo.

Keesokan hari nya, Rio, Rose dan Jisoo sedang makan siang di belakang ruang kelas mereka, tiba-tiba Joy datang.

"Rose, mr Eunhyuk memanggil mu" beritahu Joy.

"Hah? Kenapa?" Bingung Rose karena ia tak merasa membuat kekacauan

"Aku juga kurang tahu" jawab Joy.

"Apa perlu kami temani?" Tanya Jisoo.

"Ya oppa, aku takut" jawab Rose.

"Ayo" mereka mengemasi lunch boxx nya, lalu menemani Rose menuju ke ruang kesenian, mr Eunhyuk adalah guru seni.

Tok. . . Tok. . .

"Masuk"

Ceklek

"Rose, masuk lah" ujar mr Eunhyuk, Jisoo dan Rio menunggu diluar.

"Mr memanggil saya?"

"Ya, duduk lah Rose"

"Begini, masa orientasi murid baru sudah hampir selesai, dan puncak acara nya akan diadakan pentas seni, aku ingin kamu menjadi salah satu pengisi acara nya" ujar mr Eunhyuk, sebagai guru seni ia tentu tahu bakat setiap murid nya, dan Rose adalah salah satu nya yang memiliki suara bagus.

"Tapi mr, saya tidak berani tampil sendiri"

"Lalu?"

"Boleh saya membawa teman?"

"Jika dia mau, tentu saja boleh" mr Eunhyuk pun menyetujui permintaan Rose.

"Besok kita akan mulai latihan, jadi bicarakan segera dengan orang yang kamu maksud" perintah mr Eunhyuk.

"Siap mr" Rose pun pamit, ia keluar dari ruang kesenian, Rio dan Jisoo menatap penuh tanya

"Ada apa mr Eunhyuk memanggil mu?" Selidik Jisoo.

"Mr Eunhyuk menunjuk kita untuk mengisi acara pensi minggu depan" jawab Rose curang.

"Kita? Lalu kenapa hanya kamu yang dipanggil, bukan kita bertiga?" Protes Rio curiga.

"Karena jika berbicara dengan kalian, pasti akan berbelit-belit" alasan Rose.

"Padahal mr Eunhyuk belum mencoba nya" gerutu Rio, Jisoo mengangguk setuju, dan Rose hanya menggedikan kedua bahu nya acuh, ia tentu tak mengatakan yang sejujurnya karena pasti akan ditolak, jadi ia sedikit berbohong agar Jisoo dan Rio tak menolak nya.

#TBC

We Just FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang