27. Mama

800 135 8
                                    

"Mama, Winter gerah" adu sang putri pada mama nya setelah memasuki rumah.

"Iya, sayang mandi dulu ne, mama siapkan baju ganti, nanti rambut nya mama kepang agar tidak gerah" tutur Irene.

"Ne mama" gadis kecil itu mengambil handuk di kamar nya, dan menuruti ucapan sang ibu, Rio di dapur, meneguk air putih satu gelas penuh, lalu membawakan satu gelas ke kamar untuk istri nya.

"Ini minum dulu" Rio sangat perhatian pada sang istri memang.

"Gumawo oppa" ucap Irene, Winter telah selesai mandi, Rio dengan sigap membantu nya mengganti baju yang sudah Irene siapkan.

"Kemari sayang, mama kepang rambut nya" dengan perut yang kian membesar, Irene duduk di tepi ranjang Winter yang sudah punya kamar sendiri, dan gadis kecil itu berdiri diantara kedua kaki mama nya, diam karena rambut nya sedang disisir dan di kepang.

"Nah sudah cantik, mama mau membantu halmeoni menyiapkan makan malam dulu ne" ujar Irene, Winter mengangguk, ia menyusul sang kakek menonton tv, sedangkan Rio sedang mandi.

Dirumah keluarga Kim.

"Jisoo-yaa, apa kamu keberatan jika eomma meminta tolong untuk diantar ke rumah Rio?" Pinta eomma Jung, ia tak tahu jika Rio sudah menikah lagi, Jisoo bingung, menolak segan, mengiyakan takut salah.

"Eomma rindu dengan Winter" alasan nya.

"Oh, baiklah eomma" menurut Jisoo itu masuk akal, jadi ia pun mau saja mengantar eomma Jung.

"Krystal biarkan disini saja" kata eomma Jung lagi.

"Ne eomma" Jisoo dan eomma Jung pun keluar, berjalan kaki menuju ke rumah keluarga Kwon.

"Jauh tidak Jisoo-ya?"

"Tidak eomma, itu sudah kelihatan dari sini rumah nya" tunjuk Jisoo.

Tink tonk

Yuri membuka pintu utama rumah nya, sedangkan Rio berdiri sambil mengeringkan rambut nya dengan handuk.

Ceklek

Deg

Rio dan eomma Jung saling bertatapan, handuk di tangan nya pun langsung terjatuh ke lantai.

"Nyonya Jung" Rio langsung menghampiri dan memeluk mantan mertua nya itu, Yuri terbengong, karena memang selama ini belum pernah bertemu dengan besan nya.

Eomma Jung menangis terharu memeluk mantan menantu nya itu.

"Siapa yang menyuruh mu memanggil ku selain eomma? Sampai kapan pun kamu berhak memanggil ku ibu" isak nya.

"Ne eomma, maafkan Rio"

"Soo?" Tanya Yuri bingung.

"Eomma nya Krystal, uncle"

"Astaga, Rio, ajak nyonya Jung masuk" ujar Yuri, sang putra pun melepas pelukan nya.

"Eomma, ini appa nya Rio" ucap nya.

"Saya Kwon Yuri, nyonya"

"Saya Jung BoA, tuan Kwon, salam kenal"

"Mari silakan masuk" ajak Yuri.

"Winter, kemari baby girl" panggil Rio

"Ne papa" gadis kecil itu muncul dari ruang keluarga.

"Winter masih ingat tidak?" Tanya Rio, yang ditanya malah mendekati sang ayah, lalu memeluk kaki kanan nya, sambil berpikir.

"Halmeoni Jung" Rio berusaha mengingatkan sang putri.

"Halmeoni!" Seru Winter yang langsung memeluk sang nenek, bahagia nya nya eomma Jung, sang cucu masih mengenali nya meski sudah dua tahun tak bertemu.

We Just FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang