56. Keluarga Besar

1K 153 23
                                    

Rumah Yuri terasa sangat ramai sekarang, karena ada tiga cucu, dua yeoja dan satu namja, Jessica dan Rose sibuk menyiapkan sarapan untuk mereka, semua terasa ringan karena ada yang membantu sekarang, berbagi tugas, Yuna tak cemburu meski Kai tidur dengan orang tua mereka, sementara dia sendiri sekamar dengan Winter.

"Papa, Kai ambil telur gulung nya lagi ne?" Ijin si bungsu.

"Iya ambil saja boy, Winter dan Yuna noona mau juga tidak?" Tanya Rio

"Winter mau sosis nya saja pa" pinta si sulung.

"Yuna bacon nya saja pa"

"Baiklah, ini untuk anak-anak papa" Rio menambahkan telur gulung di piring Kai, sosis panggang di piring Winter dan daging bacon di piring Yuna, kebiasaan mereka masih sama, Rio yang mengantar anak-anak dan Rose yang menjemput mereka.

Siang nya, tanpa memberi kabar, Rose mendatangi kantor Rio.

"Nyonya Kwon" sapa Miyeon terkejut melihat kedatangan Rose.

"Miyeon-ie, aku titip sesuatu untuk dongsaeng-dongsaeng mu, nanti kamu ambil di caffe ne" ujar Rose pada sekertaris suami nya itu.

"Ne nyonya, terima kasih banyak" ucap Miyeon sambil membungkuk pada Rose.

"Rio ada di dalam kan?" Tanya nya

"Ada nyonya" Miyeon berjalan cepat, mengetuk pintu ruangan Rio, lalu membuka kan nya untuk Rose.

"Gumawo" ujar Rose, Miyeon menutup kembali pintu ruangan sang atasan.

"Rio"

"Hey" sambut Rio tersenyum lebar atas kedatangan sang istri, Rose pun mendekat dan langsung memeluk tubuh suami nya itu dari depan.

"Aku mau mengajak mu mengechek rumah kita" ucap Rose sambil mendongak menatap wajah suami nya.

"Ayo" Rio langsung setuju.

"Tapi aku mau kita beli burger dulu, apa kamu tidak lapar?" Pinta Rose manja.

"Lapar, iya kita beli burger nanti di jalan" jawab Rio, ia mengemudikan mobil Rose menuju ke lokasi rumah baru mereka, sambil menyetir mobil, Rose sesekali menyuapi burger suami nya yang memang belum makan siang.

"Lapar, iya kita beli burger nanti di jalan" jawab Rio, ia mengemudikan mobil Rose menuju ke lokasi rumah baru mereka, sambil menyetir mobil, Rose sesekali menyuapi burger suami nya yang memang belum makan siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka pun tiba, dan turun bersama, masih ada beberapa pekerja untuk menyelesaikan finishing nya, yang mungkin akan benar-benar siap sekitar seminggu lagi.

"Ayo kita lihat ke dalam" Rose menarik tangan kanan suami nya memasuki rumah baru mereka.

"Wow, kita bisa segera pindah kalau begini" takjub nya.

"Kita lihat kamar anak-anak dulu"

"Di ujung ini, kamar untuk Winter" beritahu Rose, karena dia lah yang mendesaign semua nya.

"Kenapa kamar nya banyak sekali?" Heran Rio, karena rumah nya memilik empat kamar tidur dan satu kamar tidur utama, jadi ada lima

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kenapa kamar nya banyak sekali?" Heran Rio, karena rumah nya memilik empat kamar tidur dan satu kamar tidur utama, jadi ada lima.

"Anak kita ada tiga Rio, belum kalau Kia nanti punya dongsaeng" Rose mencoba mengingatkan sang suami.

"Lalu kamar kita dimana?" Tanya nya.

"Di dekat ruang tamu, ayo" Rose mengajak Rio memasuki kamar tidur utama yang paling luas diantara kamar yang lain.

Rio duduk diatas ranjang, mengamati isi kamar nya dan mengagumi selera sang istri, sampai ia menemukan cermin di meja rias, Rio pun berdiri sambil berkaca, lalu menatap make up milik Rose, dan parfum, foam cukur dan semua keperluan mereka berdua juga sudah siap di sana, saat Rio hendak menyemprotkan parfum nya, tiba-'tiba Rose mendorong tubuh Rio ke dalam kamar mandi.

"Wait wait, ada apa ini Rose?" Bingung Rio, Rose hanya tertawa menggoda.

"Rose!" Rio hendak melarikan diri, tapi Rose langsung menarik dasi sang suami dan. . .

Blam

Rose mengunci pintu kamar mandi dari dalam, lalu mulai mengajak Rio bercinta di siang hari.

Rose keluar dari kamar mandi dengan rambut berantakan, dan wajah yang menyiratkan kebahagiaan dan kepuasan.

Rio sendiri sedang memakai dasi nya lagi setelah sang istri menggunakan untuk mengikat dirinya dalam permainan panas mereka tadi, sungguh, Rose benar-benar di mabuk kepayang oleh Rio, yang berhasil membuat nya bertekuk lutut, jatuh sejatuh nya kar...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rio sendiri sedang memakai dasi nya lagi setelah sang istri menggunakan untuk mengikat dirinya dalam permainan panas mereka tadi, sungguh, Rose benar-benar di mabuk kepayang oleh Rio, yang berhasil membuat nya bertekuk lutut, jatuh sejatuh nya karena Rio begitu dewasa, gantle man, family man, hanya saja, dia kurang peka dan kadang suka memancing amarah sang istri dengan kejahilan nya.

"Kita jadi pindah minggu depan kan?" Tanya Rose.

"Iya jadi" Balas Rio, sambil memakai ikat pinggang nya lagi.

Seminggu kemudian, Winter, Yuna dan Kai sibuk mengemasi baju dan mainan mereka, karene besok, mereka akan pindah ke rumah baru.

"Semoga kalian tidak kerasan disana" doa Jessica yang sedih karena akan di tinggal cucu-cucu nya, Rio dan Rose terkekeh lucu.

"Tenang Sicca-yaa, jika rumah ini terasa sepi, nanti kita akan membuat dongsaeng untuk Rio agar rumah kita kembali ramai" bujuk Yuri berbisik di telinga sang istri.

"Ingat umur Yul" kesal Jessica, ia mencubit pinggang suami nya itu yang masih mesum meski sudah bercucu, Rio dan Rose pun tertawa oleh tingkah appa dan eomma nya itu.

Dan pagi nya, truck pengangkut pun tiba, membawakan koper, tas dan perelengkapan lain, seperti mainan atau meja kursi yang di sana belum ada, untuk di bawa me rumah baru pasangan RiSe, diikuti mobil keluarga Im, Kim dan Kwon yang ikut mengantar.

"Wah, rumah kalian bagus sekali" puji Karina takjub, saat mereka sudah sampai.

"Yuna dan Kai harus mulai belajar tidur sendiri ne" ujar Rio.

"Tapi pa" tolak Kai yang takut tidur sendirian.

"Kamar kalian itu saling berdekatan, jadi tak ada yang perlu di takut kan"

"Kai kan sudah besar, Yuna nonna juga tidur sendiri" Rose ikut membujuk, Kai merasa ragu, tapi akhir nya ia mau.

Dan dari pagi hingga malam, mereka berpesta di rumah baru keluarga besar Rio dan Rose.


#TBC

We Just FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang