57. Member Baru

1K 165 42
                                    

Ahjuma Lee mengikuti Rose, karena dulu dia adalah pengasuh Yuna, dan kini karena sang anak asuh sudah besar, jadi ahjuma membantu Rose mengurus anak-anak rumah, karena Rose tak akan sanggup mengurus rumah dan ketiga anak nya, urusan sarapan menjadi tanggung jawab Rio, makan siang mereka tak di rumah, dan makan malam menjadi urusan Rose, ahjuma hanya membantu mencuci bekas makan dan masak, serta mengurus cucian serta kebersihan rumah, itu pun urusan kebersihan kamar Rose yang mengambil alih nya.

Dan ini adalah malam pertama Kai tidur sendiri, berhubung dia penakut, jadi kamar nya yang berada di tengah-tengah kamar Winter dan Yuna, wajah nya menegang, saat sang ayah mulai menyelimuti nya sampai sebatas dada, kedua matanya terus bergerak gelisah, tapi tak berani mengatakan nya pada Rio

"Selamat tidur boy" ucap Rio lalu diakhiri kecupan di kepala Kai, sang ayah lalu mengechek kamar Winter dan Yuna, mematikan lampu dan mengganti nya dengan lampu tidur, lalu memeriksa pintu dan jendela untuk memastikan jika sudah terkunci semua.

Ia lalu memasuki kamar nya, dan mendapati sang istri sudah diatas ranjang, Rio pun menyusul lalu memeluk Rose dari depan.

"Aku lelah" adu Rio, Rose paham, arti nya suami nya itu ingin di manja, ia lalu membuka dua kancing teratas baju piyama tidur nya, karena sang suami ingin menyusu sampai tertidur, padahal, wanita mana yang bisa terlelap saat puting nya sedang dimainkan oleh suami nya.

Akhir nya Rio pun terlelap, tapi ia masih mengulum puting sang istri, dan Rose terjaga sambil menonton tv, tangan kanan nya tak bisa diam karena terus memankan rambut belakang Rio.

Ceklek

Rose terkejut karena tiba-tiba pintu kamar nya di buka dari luar, rupanya Kai, si bungsu menyembulkan kepalanya dari balik pintu dengan wajah ketakutan, Rose memberi nya kode untuk menunggu, karena tak mungkin membiarkan Kai melihat sang ayah sedang menyusu, bisa perang dunia nanti nya, karena si bungsu sangat manja juga pada mommy nya.

Rose menarik puting nya dari mulut sang suami, dengan hati-hati, dan Kai masih menunggu nya, setelah mengancingkan kembali baju nya, Rose pun turun dari ranjang dan menghampiri Kai.

"Ada apa sayang?" Tanya Rose lembut.

"Kai takut tidur sendiri mommy" adu nya sendu, suara nya sangat lirih takut akan terdengar oleh sang ayah yang sudah terlelap pulas.

"Ayo mommy temani" kata Rose, Kai pun menurut, ia kembali ke kamar nya bersama sang mommy sekarang, lalu berbaring berdua.

"Papa tidak akan marah kan mommy?" Cemas Kai

"Tidak sayang, asal Kai tidur sekarang" bujuk Rose, tak sampai sepuluh menit, Kai langsung terlelap karena Rose mengusap-usap kepalanya, dan tak sadar jika setelah itu, sang mommy kembali ke kamar nya lagi sampai pagi.

Rio sedang menerima kunjungan dari keluarga nya, daddy, mommy, appa dan eomma semua berkumpul di ruang tv sambil bercengkerama bersama anak-anak.

"Rio ada kabar bahagia appa, eomma, daddy, mommy" ujar nya menarik perhatian, kini semua terdiam untuk menunggu kelanjutan ucapan Rio, yang duduk di samping Rose.

"Kabar apa Rio?" Tanya Yoong.

"Kai akan memiliki dongsaeng daddy" jawab Rio, semua terkejut tapi bahagia.

"Papa hamil?" Tanya Kai polos, membuat tawa semua orang pun pecah.

"Mommy yang hamil sayang?" Jelas Rose

"Mama juga hamil?" Bingung Kai, mereka pun semakin terpingkal.

"Tak di ragukan lagi, Kai memang anak nya Rio" Yoong tak bisa berhenti tertawa dengan kepolosan cucu laki-laki satu-satu nya.

Dan beberapa bulan kemudian

Rose menggandeng tangan kanan Kai yang mulai memasuki bangku taman kanak-kanak kelas B karena dia sudah berusia enam tahun, sedangkan Yuna di belakang nya bersama sang ayah.

Di sekolah Winter, ia nampak gelisah karena Rose dan Rio tak kunjung datang, ia naik ke bangku kelas lima sekolah dasar, dan biasanya orang tua atau wali akan datang untuk mengurus daftar ulang dan melunasi biaya pendidikan nya, di saat hampir semua murid sudah pulang, Rio nampak sedang berlari terburu-buru di lorong kelas, Winter langsung berdiri cemas, tapi sang ayah tak mengatakan apa-apa, ia tentu ingin tahu apa yang terjadi, dan menunggu Rio menjelaskan semua nya.

"Mommy melahirkan, maaf papa terlambat" jelas Rio pada putri pertama nya itu, Winter terkejut.

"Benarkah? Apa Winter boleh menjenguk mommy sekarang?"

"Tentu, kita akan kesana sekarang" jawab Rio, ia merangkul bahu sang putri berjalan menuju ke mobil nya.

"Kapan dongsaeng Winter lahir pa?" Tanya si sulung dalam perjalanan ke rumah sakit.

"Tadi, di sekolah Yuna dan Kai, kami berencana untuk ke sekolah mu, tapi mommy terburu mengalami kontraksi, jadi papa harus membawanya ke rumah sakit.

"Yuna dan Kai sedang di jemput grandpa sekarang" beritahu Rio lagi

Setiba di rumah sakit, semua mengerubuni anggota baru keluarga Kwon.

"Noona noona, Kai jadi hyung sekarang" girang nya yang kini tak lagi jadi maknae, ia berlari menyambut kedatangan Winter dan sang ayah.

"Yaa, hyung yang penakut" ejek Winter, Kai langsung cemberut.

"Kai bukan penakut, ya kan mommy?" Adu nya pada Rose.

"Iya, anak mommy tak ada yang penakut, semua nya pemberani" bela Rose yang masih berbaring diatas ranjang rumah sakit, Yuna sibuk dengan dongsaeng baru nya, diikuti Winter.

"Unnie tahu nama nya?" Tanya Yuna.

"Tidak, dia memiliki wajah seperti mommy" puji Winter.

"Nama nya Junghwan, dan rambut hitam seperti papa" imbuh Yuna, Rose sedang berusaha menghibur Kai yang merajuk, Winter duduk di sofa, menikmati cake yang Seo mommy bawakan, sementara Yoong sedang bersama Kai dan Yuna yang masih takjub atas kelahiran Junghwan, Rose sedang menikmati makan malam nya di bantu sang mommy, Rio menatap curiga pada sang putri sulung, Winter, ia pun menghampiri nya.

"Ini minum nya" Rio menyerahkan satu botol orange juice, sang putri mendongak, tapi ia menerima nya.

"Winter senang kan punya namdongsaeng lagi?" Tanya Rio yang duduk di sebelah kanan sang putri.

"Setelah Junghwan, tak akan ada dongsaeng lagi kan?" Winter melirik serius sang ayah, Rose yang sedang makan pun menatap penasaran pada Rio yang terlihat tengah berbicara serius dengan Winter.

"Papa tidak tahu, tapi satu hal yang pasti, kenapa papa dan mommy senang memiliki anak banyak adalah, karena kami sama-sama anak tunggal dulu, kami tahu rasa nya kesepian, dan tak ingin kalian mengalami itu" jelas Rio.

"Kalian akan memiliki sesuatu untuk di kenang saat sudah sama-sama tua nanti" hibur Rio.

"Papa janji, akan selalu ada untuk kalian semua, tak hanya untuk Junghwan, kehadiran nya tak akan mengurangi rasa sayang papa pada kalian, baik Winter, Yuna maupun Kai, semua sama" ucap Rio lagi, ia lalu merangkul bahu Winter dan mengecup kepalanya.



#TBC

We Just FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang