14. Dating

788 146 15
                                    

Rio dan Jisoo menjadi akrab dengan Jennie dan Krystal sekarang, karena akhir-akhir ini mereka pulang dan pergi ke kampus dengan Jisoo, sebab mobil Jennie belum jadi.

Saat istirahat, Rose yang tadi nya acuh, menatap penuh tanya ke arah meja Rio dan Jisoo, yang makan siang bersama dua mahasiswi senior.

"Oppa, ayo kita temui mereka" ajak Rose, Chanyeol pun tak keberatan, ia mengikuti gadis yang sudah resmi menjadi kekasihnya semenjak hari ini.

"Oppa, Rio" sapa Rose.

"Oh, hi Rose, hyung" balas Jisoo yang kaget akan kedatangan Rose ke bangku nya

"Noona, Jennie, kenalkan, dia Rose" ujar Jisoo.

"Hi Rose"

"Unnie" mereka saling berbalas sapaan.

"Dan ini oppa. . ."

"Chenye" ejek Jennie, karena mereka seangkatan, Chanyeol pun terbahak.

"Hari ini aku mentraktir kalian, sebagai perayaan karena kami resmi berkencan sekarang" beritahu Chanyeol.

"Wah benarkah, selamat untuk kalian berdua" ucap Rio pura-pura kaget, karena ia sudah bisa menebak nya.

"Ayo hyung, kita rampok dia" canda Rio pada Jisoo, ia lalu berdiri dan menarik tangan kanan Jisoo, dan memesan banyak makanan, semua menatap Rio tak percaya.

"Jangan terkejut, dia sedang dalam masa pertumbuhan" canda Jisoo sedikit sungkan pada Chanyeol.

"Tidak masalah Jisoo-yaa" balas Chanyeol.

"Habiskan Rio-yaa, aku pamit dulu, semua sudah di bayar" kata Chanyeol sambil menepuk-nepuk kepala Rio

"Gumawo hyung" balas nya, Rose kembali mengikuti kekasih nya meninggalkan meja Jisoo.

"Aku melihat cerah nya masa depan Rose nanti" gumam Jennie

"Bagaimana bisa?" Heran Jisoo.

"Chanyeol adalah putra tunggal keluarga Park, pemilik perusahaan elektronik, yang tanpa kuliah pun akan menduduki jabatan CEO menggantikan ayah nya nanti" jelas Jennie.

"Mau?" Rio menawari jus semangka milik nya yang masih utuh pada Krystal, gadis itu tersenyum tipis yang jarang ia perlihatkan pada sembarang orang, dan menerima pemberian Rio.

"Mau?" Rio menawari jus semangka milik nya yang masih utuh pada Krystal, gadis itu tersenyum tipis yang jarang ia perlihatkan pada sembarang orang, dan menerima pemberian Rio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siapa yang tersenyum tadi? Jangan-jangan kamu kerasukan Krys?" Heran Jennie dalam perjalanan ke ruang kelas mereka, Krystal menggedikan kedua bahu nya acuh.

"Menurut ku dia tampan, imut dan lucu, melihat orang-orang di sekitar nya memperlakukan dia seperti seorang anak bungsu yang manja, itu menggemaskan" ujar Krystal tentang kekaguman nya pada Rio.

Singkat cerita, setelah melewati semester pertama, Rio akhir nya berkencan dengan Krystal, Jennie dengan Jisoo dan Rose dengan Chanyeol, tapi dia jarang ikut bergabung dengan gank nya lagi.

"Hachoo. . ." Krystal terus bersin sambil duduk di kantin bersama gank nya, Rio, Jisoo dan Jennie.

"Jika kamu sakit begini, kenapa tadi dipaksa untuk berangkat ke kampus?" Cemas Rio, ia lalu membuka jaket nya, untuk dipakaikan pada Krystal yang mengeluh dingin.

"Aku malas di rumah sendiri" jawab Krystal asal.

"Temani saja dia istirahat di mobil hyung, Rio" perintah Jisoo.

"Ayo, tidur saja di mobil ya?" Ajak Rio, Krystal mengangguk, Rio pun meraih kunci mobil milik Jisoo, dan membawakan teh panas yang ia beli di kantin, mereka duduk berdua di jok belakang, Krystal berbaring dengan berbantalkan paha Rio.

"Minum dulu, agar hidung mu tidak tersumbat nanti" ujar Rio, Krystal pun duduk dan meminum teh panas pemberian Rio, dan kembali berbaring, pria yang lebih muda dari Krystal itu pun memijat kepala sang kekasih yang mengeluh pening, dan sang gadis mencoba untuk memejamkan kedua matanya, sambil tersenyum

"Aku baru tahu jika di balik perilaku manja yang kamu terima, ternyata kekasih ku sehangat dan seperhatian ini" puji Krystal, Rio tersenyum malu.

"Jangan meremehkan yang lebih muda" ejek Rio.

Dan suatu hari, Jisoo memperkenalkan Jennie pada keluarga Kim, Taeyeon dan Tiffany duduk sambil memperhatikan Jennie dengan wajah serius nya, Rio menahan senyum melihat ekspresi wajah tegang Jisoo dan Jennie.

"Siapa nama orang tua mu?"

"Lee Sunny, tuan Kim"

"Sunny? Sunkyu?" Kaget Taeyeon.

"Ne tuan"

"Astaga, lalu ayah mu?"

"Daddy sudah meninggal tiga tahun yang lalu, karena stroke"

"Heechul hyung?" Jennie mengangguk, Taeny terbelalak, ia tak percaya.

"Tapi kenapa kami tak mendengar kabar kematian hyung?" Taeyeon seolah tak percaya.

"Daddy meninggal di New Zealand tuan, kami menetap disana, tapi saya kembali ke Korea untuk melanjutkan pendidikan disini" jawab Jennie, Tiffany pun segera menghampiri dan memeluk calon menantu nya itu.

"Maafkan kami yang tidak tahu dengan kabar kalian, oppa dan Sunny dulu adalah teman kuliah kami" cerita Tiffany, Rio berubah sendu menatap Jennie, iba dengan nasib nya.

"Jadi kamu tinggal disini sendirian?" Tanya Taeyeon lagi

"Tidak tuan, saya tinggal bersama Krystal disini, kebetulan orang tua nya ada di Amerika jadi kami tinggal berdua"

"Siapa Krystal?"

"Kekasih Rio, appa" jawab Jisoo yang langsung menunjuk ke arah Rio, ia pun gelagapan, saat Taeny menatap nya penuh selidik.

"Kamu sudah punya kekasih boy?"

"R-rio. . . Rio. . . " dia bingung harus menjawab apa.

"Kenalkan pada kami atau. . ."

"Appa, kenapa harus secepat itu?" Rio terdengar putus asa

"Karena hyung mu sebentar lagi akan menikah"

"APA?" Kaget Jennie dan Jisoo kompak, Rio jadi terbahak melihat reaksi Jensoo.

"Soo, apa kamu tak ingin menjadi tempat berlindung bagi Jennie? Orang yang kamu cintai? Kalian sudah dewasa, apalagi yang di tunggu?"

"Tapi Jisoo belum bekerja appa"

"Itu urusan mudah, kamu selesaikan dulu kuliah mu, selama kalian belum lulus, appa yang akan menanggung nya"

"Nanti biar appa dan eomma yang menghubungi Sunny, kami boleh meminta kontak nya kan Jen?" Tanya Tiffany.

"Tentu eomma" jawab Jennie ragu.

#TBC

We Just FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang