13. Pasangan

778 150 27
                                    

Rio mengayuh sepeda BMX nya ke rumah Jisoo, dengan tergesa.

"Hyung!" Seru Rio, tapi Tiffany yang keluar.

"Eomma, dimana hyung?" Tanya Rio.

"Dia masih tidur Rio, bukan kah kalian tidak ke kampus hari ini?" Selidik Tiffany.

"Tidak eomma, tapi kami ada janji"

"Ya sudah bangunkan hyung mu"

"Ne eomma" Rio pun masuk dan langsung naik ke kamar Jisoo berada.

Ceklek

Jisoo nampak masih meringkuk dibawah selimut tebal nya.

"Hyung ayo bangun" ujar Rio

"Hm" Jisoo hanya merespon dengan erangan.

"Hyung, Jennie menelpon ku tadi pagi, dia sudah menunggu di bengkel untuk mempebaiki mobil nya, dan aku bilang akan menyusul" kata Rio, Jisoo langsung terduduk.

"Jam berapa sekarang?" Tanya Jisoo

"Jam sembilan"

"Kamu janji mau datang jam berapa?

"Jam sembilan"

"Astaga" Jisoo langsung melompat dari kasur nya dan berjalan cepat menuju ke kamar mandi, untuk mencuci muka dan menggosok gigi.

"Ayo cepat" ajak Jisoo yang memakai kaos nya sambil berjalan keluar kamar.

"Kalian tidak sarapan dulu?" Tanya Tiffany yang melihat Rio dan Jisoo bersiap hendak pergi.

"Tidak, kami buru-buru eomma" tolak Jisoo.

"Tapi aku lapar eomma" jawab Rio, ia berjalan menghampiri Tiffany di meja makan.

"Bukan kah kita sudah terlambat Rio?" Kesal Jisoo.

"Iya iya hyung, kami pergi dulu eomma" pamit Rio menyahut roti panggang ditangan Tiffany untuk ia makan di dalam mobil, ibu kandung Jisoo itu hanya tersenyum sambil menggeleng.

"Di bengkel mana dia katanya?" Tanya Jisoo.

"Di bengkel Red Silver hyung" jawab Rio sambil mengunyah roti nya.

Mereka pun tiba, Rio nampak celingukan mencari keberadaan Jennie, ia pun menelpon nya.

"Hallo"

"Hallo, noona dimana? aku sudah tiba dengan hyung"

"Baiklah, aku keluar" Jennie pun menutup sambungan telpon nya, dan keluar dari dalam bengkel.

"Ayo hyung kita keluar, noona juga sebentar lagi akan keluar" ujar Rio pada Jisoo, mereka berdiri di samping mobil saat Jennie dan sahabat nya keluar.

"Ayo hyung kita keluar, noona juga sebentar lagi akan keluar" ujar Rio pada Jisoo, mereka berdiri di samping mobil saat Jennie dan sahabat nya keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia lagi" batin Rio penasaran, melihat gadis yang kemarin nyaris ia tubruk.

Rio mendahului Jisoo menghampiri Jennie dan teman nya, Jisoo menyusul di belakang nya, karena setahu Jennie Rio lah yang menabrak mobil nya.

"Noona" sapa Rio.

"Rio, kenalkan dia sahabat ku Krystal" sambut Jennie.

"Saya Rio, noona"

"Krystal" gadis itu menerima uluran tangan Rio.

"Dan dia Jisoo hyung" Krystal juga berkenalan dengan Jisoo.

"Jadi?"

"Ayo masuk, kita temui pemilik bengkelnya lebih dulu" ajak Jennie, mereka berempat pun kembali masuk ke dalam dan bertemu dengan Kang Seulgi, pemilik bengkel.

"Seulgi-yaa, ini Rio, yang akan bertanggung jawab atas mobil ku" ujar Jennie pada pemilik bengkel.

"Bukan aku, tapi hyung yang akan membereskan nya"

"Bukan begitu hyung?" Rio menoleh pada Jisoo

"I-iya benar, bungsu berulah, sulung yang harus menyelesaikan nya" gugup Jisoo, Krystal menahan senyum lucu, karena seolah Rio sangat manja sampai harus Jisoo yang bertanggung jawab atas ulah nya, padahal memang Jisoo lah yang menabrak nya.

Rio menarik punggung Jisoo agar mendekat dan berbicara dengan Seulgi, juga Jennie, Rio pun mundur, Krystal menyusul dengan berdiri di samping pemuda itu.

"Jurusan hukum hm?" Tanya Krystal mengawali obrolan nya dengan Rio.

"Ya, noona sendiri?"

"Mangemen bisnis"

"Maaf untuk kemarin, aku tidak sengaja noona" Krystal mengangguk.

Jisoo dan Jennie telah selesai berdiskusi dengan Seulgi.

"Mobil Jennie baru jadi tiga hari lagi, ayo kalian aku antar" beritahu Jisoo pada Krystal, ia menatap Jennie dan sahabat nya itu mengangguk.

Mereka menaiki mobil Jisoo dengan posisi Rio di depan, Krystal dan Jennie di belakang.

"Aku lapar, kita sarapan dulu tidak masalah kan?" Tanya Jisoo.

"Okey" jawab Jennie, Krystal melirik tajam pada Jennie hendak menolak, tapi Jennie acuh, Jisoo mengemudikan mobilnya menuju ke sebuah coffie shop, mereka masuk berempat, Rio duduk dengan Jisoo, Krystal dengan Jennie berhadapan dengan para pemuda itu.

Rio sibuk memainkan ponsel nya, sedangkan yang lain sibuk membaca buku menu.

"Boleh aku menyimpan nomor ponsel mu?" Tanya Rio berbisik pada Krystal, gadis itu mengerutkan kening nya.

"Berani sekali dia" batin Krystal, tapi justru ia kagum dengan kenekatan Rio, mereka pun bertukar nomor ponsel tanpa sepengetahuan Jennie dan Jisoo.

"Rio" panggil Jisoo, sang pemilik nama langsung menegakan tubuh nya.

"Ya hyung" jawab Rio.

"Ini milik mu" Jisoo menyerahkan piring berisi wafle dengan toping buah pisang, blueberry, kacang almond cincang, saus coklat serta gula halus bubuk, dan minum nya es coklat, sedangkan Jisoo, Jennie dan Krystal memesan Americano serta sebuah donat sebagai sarapan mereka.

"Manja" cibir Krystal melihat pesanan Rio yang khas anak-anak, ditambah Jisoo lah yang memesankan nya.

"Maafkan atas kelakuan Rio ne" ucap Jisoo pada Jennie, padahal bukan Rio pelaku nya.

"Sebagai hyung nya, kamu terlalu ceroboh, itu berbahaya, baik untuk ku atau bagi Rio" omel Jennie

"Aku tahu, semua memang salah ku yang lalai" balas Jisoo

"Kamu tidak sayang pada dongsaeng mu?"

"Tentu saja aku sayang"

"Lain kali makanya perhatikan dan lebih berhati-hati lagi" tegur Jennie, Jisoo menggaruk tengkuk nya yang tak gatal, karena Jennie terus mengomeli nya, padahal dulu Jisoo ingin menghindari omelan Jennie, tapi rupanya gagal.

Setiap kali dekat dengan lawan jenis, Rose jadi seolah lupa dengan Rio dan Jisoo, beruntung kedua sahabat nya itu sudah paham betul dengan sifat Rose yang ini, jadi mereka tak sakit hati.

#TBC

We Just FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang