52. Salah Paham

749 156 31
                                    

Yoong kalang kabut, ia panik dan khawatir karena Rose tiba-tiba memutuskan untuk tidak jadi menikah dengan Rio, ia pun langsung menghubungi Taeyeon dan Jisoo, mereka bertemu di rumah keluarga Kim.

"Mungkin ini hanya salah paham Yoong, kamu tahu kan, menjelang hari H, pasti akan selalu ada ujian" hibur Taeyeon.

"Aku pikir juga begitu hyung, tapi tiga kali pernikahan Rose yang dahulu, semua lancar tak ada kejadian seperti ini" bingung Yoong.

"Kita panggil Rio saja uncle, mungkin dia bisa menjelaskan nya, Rose itu keras kepala, berbanding terbalik dengan Rio, yang pasti akan bisa menjelaskan pada kita dengan kepala dingin" ide Jisoo.

"Baiklah, biar appa yang menghubungi Yuri" Taeyeon pun menelpon Yuri, agar datang ke rumah nya bersama Rio.

Yuri berjalan kaki dengan Rio ke rumah Taeyeon, sedangkan anak-anak di rumah bersama Jessica.

"Appa tahu kenapa kita di undang appa Kim?" Tanya Rio dalam perjalanan menuju ke rumah Taeyeon.

"Mungkin untuk membicarakan hari pernikahan mu nanti" jawab Yuri tersenyum lebar, tapi tidak dengan Rio, ia malah terlihat murung.

"Kenapa dengan wajah murung mu itu?" Yuri curiga

"Atau lebih tepat nya, pembatalan pernikahan appa" lirih nya.

"Apa yang kamu katakan? Jangan berucap yang tidak-tidak" tegur Yuri tak suka.

"Kami bertengkar hebat tadi sore, dan Rose membatalkan pernikahan kami" jujur Rio.

Deg

Yuri terkejut bukan main

"Ya sudah, kita temui Taeyeon dulu, agar semua lebih jelas" ajak Yuri melanjutkan langkah nya.

Tink tonk

Ceklek

Jennie membuka kan pintu rumah mertua nya.

"Appa, Rio, masuklah"

"Gumawo Jennie-ahh"

"Mau bertemu appa Kim ne?" Tanya Jennie.

"Iya" jawab Yuri

"Mereka di ruang kerja appa Kim" beritahu nya, Rio dan Yuri pun langsung menuju ke ruangan Taeyeon.

Tok. . . Tok. . .

"Masuk"

Rio membuka kan pintu untuk ayah nya, Taeyeon, Jisoo dan Yoong pun langsung berdiri menyambut nya.

"Yoong?" Heran Yuri.

"Ya hyung" balas Yoong kikuk.

"Duduklah Yul, Rio" ujar Taeyeon.

"Jadi begini Yul, apa Rio sudah bercerita tentang pembatalan pernikahan yang dikatakan oleh Rose?" Tanya Taeyeon pada Yuri.

"Ya, aku baru mendengar nya tadi dalam perjalanan kemari" jawab Yuri dengan perasaan gusar.

"Rio, bisa jelaskan apa yang terjadi?" Tanya Taeyeon, Rio pun kemudian menceritkan yang sebenar nya, tanpa ada yang di tambahi atau pun di kurangi

"Kamu tak ingin menjelaskan nya pada Rose?" Tanya Yoong.

"Dia sedang emosi daddy, apa pun yang aku katakan, dia pasti tak akan bisa menerima nya, Rio tunggu sampai emosi nya mereda lebih dahulu" balas Rio, sebagai orang tua, Yoong tentu tak akan langsung percaya dengan penjelasan Rio, ia pun akan menyelidiki nya sendiri.

Dua hari kemudian, Yoong menghubungi Siwon.

"Hallo"

"Hallo hyung"

"Ya Yoong?"

"Kenapa tidak datang di acara kementrian hyung? Bukan kah kami sudah mengirim mu undangan?

"Maafkan aku Yoong, putra ku sedang di rawat di rumah sakit, jadi aku tak bisa datang"

"Apa yang terjadi hyung?"

"Dia mengalami kecelakaan"

Setelah berbasa basi sebentar, Yoong pun mengakhiri obrolan nya dengan Siwon, ia pulang sore hari nya.

"Rose, temani daddy ke rumah sakit, sekarang" titah Yoong pada sang putri yang sedang menonton tv bersama Yuna.

"Siapa yang sakit daddy?" Tanya Rose.

"Jisung, putra uncle Siwon, pengacara teman daddy itu"

"Oh, kenapa tidak mommy saja?"

"Mommy mu dinas malam, mau tidak?"

"Iya iya, Rose ganti baju dulu"

"Yuna, kamu di rumah dengan ahjuma Lee ne, grandpa dan mommy hanya sebentar" pamit Yoong.

"Ne grandpa"

Rose dan Yoong pun ke rumah sakit, untuk menjenguk putra Choi Siwon, mereka nampak berbincang akrab.

"Oh ya Yoong, ku dengar putri mu akan menikah dengan Rio?" Ujar Siwon.

"Iya hyung, Rose akan menikah dengan Rio" balas Yoong ragu, Rose hanya diam menunduk.

"Pilihan yang tepat, dia adalah pengacara hebat, tempo hari aku meminta bantuan nya untuk menangani kasus bullying yang melibatkan anak pejabat, dan dia memenangkan nya, padahal ia mempelajari kasus itu mendadak, karena aku mendapat kabar Jisung kecelakaan" cerita Siwon, Yoong manggut-manggut mendengar nya.

"Jadi benar dia tidak bohong" batin Yoong, setengah jam berlalu, Yoong dan Rose pun berpamitan pulang.

"Rio sudah menjelaskan pada mu kenapa dia datang terlambat hari itu?" Tanya Yoong pada sang putri, sambil mengemudikan mobil nya menuju ke rumah.

"Belum daddy" jawab Rose lirih

"Karena dia menggantikan uncle Siwon, seperti yang kamu dengar di rumah sakit tadi" ujar Yoong.

"Tapi dia pergi dengan Miyeon"

"Karena Miyeon adalah sekertaris nya"

"Lalu kenapa Rio tak mau memecat Miyeon? Dan lebih memilih gadis itu dari pada aku calon istri nya daddy?" Yoong terdiam, ia tak bisa menjawab karena soal itu ia tidak tahu alasan nya..

"Coba beri Rio kesempatan untuk menjelaskan nya"

"Tujuh belas tahun bukan lah waktu yang sebentar untuk menyimpan perasaan itu dalam diam, dan jangan sia-sia kan waktu belasan tahun itu hanya karena keegoisan mu, jangan keras kepala, atau kamu akan menyesal nanti nya" nasihat Yoong, Rose tak berani menjawab.

Di sekolah, Yuna dan Kai nampak memakan bekal masing-masing, mereka tak tahu jika mommy dan daddy nya sedang bertengkar.

"Noona, aku ikut pulang dengan mu ne?" Tanya Kai dengan mimik wajah serius nya.

"Okey" Yuna langsung setuju saja tanpa meminta pada Kai untuk ijin pada mommy atau papa nya lebih dahulu.

Sepulang sekolah, Kai langsung berlari menghampiri Rose.

Bruk

Ia memeluk kedua kaki Rose, lalu mendongak menatap wanita itu.

"Mommy, Kai kangen" ucap nya polos, Rose menunduk menatap si bungsu dengan mata berkaca-kaca.

"Kai ikut mommy ne?" Rose tentu tak tega untuk menolak nya, ia tak sampai hati membuat bocah laki-laki itu kecewa.

Mobil mereka melaju, saat berpapasan dengan mobil Rio, Rose pun menghentikan nya.

"Kai ikut pulang dengan ku" dingin nya, Rio pun tak bisa berbuat apa-apa.


#TBC

We Just FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang