40. Telpon

688 156 42
                                    

Rio telah tiba di Amerika, ia langsung menuju ke hotel yang sudah ia booking jauh-jauh hari sebelum nya, ia pun segera membersihkan diri lalu bersiap tidur, karena ia tiba lewat tengah malam, sebelum terlelap, ia pun memasang alarm, Rio nampak tersenyum mengingat kejadian kemarin di bandara, apalagi ekspresi marah dan jijik Rose yang ia cium paksa.

"Selamat malam Rosie" gumam Rio, ia mencharger ponsel nya, lalu mulai terlelap.

Di Korea sendiri, sore itu, Rose membawa Yuna untuk menjemput Winter, bersama Jennie.

"Mommy" Winter berlari kecil menghampiri Jennie dan Rose.

"Hi baby girl" sambut Jennie.

"Yuna-yaa" sapa Winter pada Yuna yang berada di gendongan Rose.

"Hallo unnie, bagaimana sekolah mu hari ini?" Balas Rose mewakili Yuna.

"Unnie lelah, karena tadi ada senam bersama sebelum masuk kelas" Rose dan Jennie terkekeh lucu.

"Padahal kita mau makan di luar setelah ini, kalau Winter lelah, kita pulang saja okey?" Jennie mencoba menggoda Winter.

"Tidak mommy, Winter masih punya banyak tenaga untuk berjalan sendiri, apalagi setelah makan nanti" gadis kecil itu kembali bersemangat dan antusias, Jennie dan Rose pun tertawa lucu

"Ayo, kita ke tempat Karina unnie, dia sudah menunggu dengan Jisoo daddy di restauran" ajak Rose.

"Yeay" girang Winter, Rose mengemudikan mobil nya bersama Jennie, Yuna dan Winter menuju ke restauran tempat makan siang mereka, disana Karina sudah menunggu bwrsama Jisoo yang menjemput nya ke sekolah tadi.

"Unnie!"

"Winter!" Kedua bocah itu lalu duduk berdampingan.

"Kamu mau pesan apa Winter?" Tanya Karina.

"Unnie sendiri pesan apa?" Kedua gadis kecil itu membuka buku menu sambil menatap gambar makanan dan membaca nama hidangan nya.

"Winter, kita telpon papa mu ne?" Kata Jisoo.

"Ne daddy" Winter langsung mendekati Jisoo, untuk melakukan video call dengan sang ayah

"Hallo hyung" Jisoo dan Winter terkikik lucu melihat Rio yang masih setengah mengantuk di layar ponsel.

"Masih tidur?"

"Disini baru jam satu dini hari hyung"

"Papa!"

"Winter!" Hilang sudah kantuk Rio menatap wajah sang putri yang duduk dipangkuan Jisoo.

"Papa sudah makan?"

"Belum sayang, di sini masih dini hari, Winter sedang makan ya? Makan apa?"

"Steak papa, Karina unnie yang memilihkan menu itu"

"Makan yang banyak ne, biar cepat besar dan bantu papa mengasuh Kai"

"Tidak mau, Kai nakal" sungut Winter membuat Jisoo, Rio dan Jennie tertawa, Rose hanya diam, mendengar percakapan mereka.

"Papa, Winter lanjut makan dulu ne"

"Iya, papa juga mau tidur lagi" sang putri kembali menghampiri Karina untuk melanjutkan makan nya, sedangkan Jisoo, dengan jahil nya ia memindahkan kamera video call nya ke kamera belakang, hingga nampaklah.

"Iya, papa juga mau tidur lagi" sang putri kembali menghampiri Karina untuk melanjutkan makan nya, sedangkan Jisoo, dengan jahil nya ia memindahkan kamera video call nya ke kamera belakang, hingga nampaklah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
We Just FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang