43. Dijodohkan

860 165 54
                                    

Rose mencari keberadaan Rio, yang mobil nya masih terparkir di halaman gedung sekolah Cheongna Dalton, amarah nya sudah di ubun-ubun, dan . . .

Deg

Rose kembali di buat terpesona pada Rio yang tengah duduk dengan baju kantoran nya yang terlihat santai karena ia melepas jas nya, pria itu tersenyum lucu dan gemas menatap Yuna dan Kai yang mulai mengikuti kelas mereka, berlahan, Rose pun mengham...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rose kembali di buat terpesona pada Rio yang tengah duduk dengan baju kantoran nya yang terlihat santai karena ia melepas jas nya, pria itu tersenyum lucu dan gemas menatap Yuna dan Kai yang mulai mengikuti kelas mereka, berlahan, Rose pun menghampiri Rio, yang kini terkekeh lucu sendiri, ia menoleh karena merasa ada pergerakan di samping nya.

"Rose" sapa Rio tak terkejut, wanita itu tersenyum paksa, karena tadi nya ia ingin mengamuk, tapi melihat Rio, emosi nya tiba-tiba menghilang, pria itu menggeser pantat nya, memberi tempat pada Rose agar duduk di samping nya, dan sang wanita pun menurut, tatapan nya tak teralihkan dari Rio yang kembali asyik sendiri.

"Lihat lah, Yuna seperti nya sangat antusias, dan Kai yang belum nyaman duduk bersama teman baru nya" tunjuk Rio memberitahu Rose, yang langsung mengikuti arah telunjuk Rio, ia langsung tertawa lepas, menyaksikan ekspresi Yuna dan Kai yang bertolak belakang.

"Lihat lah, Yuna seperti nya sangat antusias, dan Kai yang belum nyaman duduk bersama teman baru nya" tunjuk Rio memberitahu Rose, yang langsung mengikuti arah telunjuk Rio, ia langsung tertawa lepas, menyaksikan ekspresi Yuna dan Kai yang bertola...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seperti nya Kai ingin duduk di dekat noona nya" ucap Rose sambil tertawa gemas melihat anak-anak.

"Iya, tapi biarkan saja, agar Kai belajar mandiri dan jadi pemberani" imbuh Rio, ia melirik Rose yang kini malah fokus pada anak-anak dan tak jadi marah.

"Aku ada pesanan cake untuk meeting, jadi mungkin aku tidak bisa menjemput Yuna, aku titipkan dia padamu ya?" Pinta Rose pada Rio

"Iya"

"Tapi awas, jangan sampai Miyeon yang menjemput nya" pesan Rose ketus.

"Memang kenapa?"

"Aku tidak nyaman dengan nya" kesal Rose.

"Iya iya" pasrah Rio

"Tapi tidak janji" lirih nya nyaris tak terdengar.

"Jika aku tahu Miyeon yang menjemput anak-anak, akan ku penggal kepala mu" ancam nya sambil menatap kearah selangkangan Rio, pria itu bergidik ngeri, pura-pura merinding dan Rose senang, Rio menunjukan rasa takut dengan ancaman nya.

We Just FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang