10. Pacar Rahasia

845 140 18
                                    

Semakin dewasa, semakin berubah juga sikap dan perilaku Jisoo, rose dan Rio, yang sekarang sudah menjadi murid senior, alias kelas dua belas, Rio tak sependiam dulu, tapi juga tidak bisa dibilang dia nakal.

Sepulang sekolah, jika ia tak memiliki jadwal belajar di rumah Jisoo, ia akan bermain bersama Tzuyu yang sudah menjadi kekasih nya sekarang.

"Ayo hyung" ajak Rio menghampiri Jisoo ke rumah nya, dengan sepeda, dan Jisoo dengan skateboard nya, mereka sengaja tak mengajak Rose, karena takut hal seperti dulu akan terulang, Rio dan Jisoo tiba di taman tengah kota, dimana banyak remaja berkumpul untuk bermain sepeda atau skateboard, sepatu roda, hal-hal semacam itu, karena ada arena atau lintasan khusus nya, Jisoo dan Rio bergabung di arena skateboard dan sepeda yang memiliki arena yang sama.

Tak lama Tzuyu muncul bersama sahabat nya Mina, yang jago bermain sepatu roda, Rio masih duduk diatas sepeda nya, sedangkan Jisoo sudah meluncur dengan skateboard nya, di susul Mina.

"Hey" sapa Rio, ia lalu membalikan topi nya ke belakang.

"Hey" sapa Rio, ia lalu membalikan topi nya ke belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oppa" balas Tzuyu tersenyum girang.

Gadis itu langsung berdiri disamping Rio yang kemudian memeluk pinggang nya.

"Aku haus oppa" ujar Tzuyu.

"Ayo kita beli minuman kalau begitu" ajak Rio, Tzuyu pun berdiri di as roda belakang sepeda Rio seperti Rose, menuju ke sebuah mini market terdekat dan membeli tiga botol air mineral, lalu kembali ke taman.

"Tunggu disini ya" ucap Rio, Tzuyu mengangguk, dan menatap sang kekasih yang mulai beraksi dengan sepeda BMX nya, melompat dalam tanjakan.

"Tunggu disini ya" ucap Rio, Tzuyu mengangguk, dan menatap sang kekasih yang mulai beraksi dengan sepeda BMX nya, melompat dalam tanjakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tzuyu bertepuk tangan, bangga akan kemampuan Rio, Mina langsung menepi, ikut menikmati pertunjukan yang lakukan oleh Rio.

"Minum nya unnie" Tzuyu memberikan satu botol yang masih utuh pada Mina, ia sendiri sudah meneguk setengah nya dari minuman yang ia beli bersama Rio tadi.

Jisoo tertawa melihat aksi Rio, ia duduk diatas skateboard nya di pinggir arena.

Jisoo tertawa melihat aksi Rio, ia duduk diatas skateboard nya di pinggir arena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Minum nya oppa" Tzuyu menghampiri Jisoo dan memberinya air minum juga.

"Gumawo Cuwii" ucap Jisoo, kembali fokus menonton aksi Rio, hampir lima belas menit akhir nya Rio pun menepi dengan nafas kembang kempis, ia mengambil air minum milik Tzuyu dan meminum nya.

"Oppa hebat" puji Tzuyu, ia menarik wajah Rio dan mencium pipi kanan nya, yang di cium memejamkan kedua mata nya sambil tersenyum lebar, merinding, juga salah tingkah karena Rio belum pernah merasakan di cium oleh lawan jenis nya.

Hari hampir gelap, Rio dan Tzuyu pun saling berpamitan pulang dengan perasaan bahagia, mereka tak menunjukan ada nya hubungan saat di sekolah, dari pihak Rio hanya Jisoo yang tahu sedangkan dari pihak Tzuyu hanya Mina yang tahu, Rose tidak tahu dan tidak curiga akan hal itu.

Di sekolah, Rio masih membawa bekal seperti dulu bersama Jisoo dan Rose, tapi sekarang mereka memakan nya di kantin, sambil membeli camilan, Jisoo atau Rose yang bergantian membayar nya, karena uang saku mereka yang lebih, tak ada kecanggungan, sebab mereka kenal semenjak sekolah dasar, sampai sekarang usia tujuhbelas tahun.

Tzuyu memasuki kantin bersama Mina, dia melewati meja gank Rio dan melirik sang kekasih dengan senyum termanis nya, Rio tentu saja tak bisa untuk tak membalas nya.

Tzuyu memasuki kantin bersama Mina, dia melewati meja gank Rio dan melirik sang kekasih dengan senyum termanis nya, Rio tentu saja tak bisa untuk tak membalas nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rose ikut menoleh, sambil mengunyah makanan nya.

"Sekarang jadi semakin banyak yeoja yang mengenal dan mengidolakan mu ya Rio" gumam Rose tak curiga.

"Hmm?" bingung Rio

"Kamu juga, hanya tak menyadari nya saja" potong Jisoo.

"Apa iya?" Rose tak percaya.

"Tapi biasanya namja tak terlalu menunjukan nya" jawab Jisoo, Rio manggut-manggut mengiyakan ucapan Jisoo.

Sebagai seorang gadis yang sedang di mabuk asmara, Tzuyu tentu tak bisa untuk tak melirik ke arah Rio, sambil tersenyum tak jelas untuk mencari perhatian.

Rose memindahkan setengah dari nasi nya ke lunch box Rio, jika di rasa sang mommy terlalu banyak memberi nya nasi, Rose memang akan selalu membagi nya dengan Rio, Rose sungkan membagi nya dengan Jisoo yang lebih dewasa, Tzuyu melihat itu, dia tentu cemburu dengan perilaku Rose pada kekasih nya.

"Buat mu saja Rio" Jisoo menuangkan sisa ayam lada hitam buatan eomma nya ke dalam nasi milik Rio, tapi Tzuyu tak melihat itu, ia hanya melihat saat Rose memindahkan nasi nya saja tadi, jadi ia cemburu, dan marah pada kekasih nya.

Sore nya, karena hari sabtu, les private di rumah Jisoo pun libur, jadi mereka kembali ke taman untuk bermain skateboard dan bertemu Tzuyu.

"Mina-yaa, dimana Cuwii?" Tanya Rio karena ia hanya melihat Mina sendirian.

"Aku tidak tahu Rio-ya, coba kamu hubungi" jawab Mina, Rio pun kemudian menelpon Tzuyu

"Hallo"

"Hallo, kenapa tidak datang?"

"Siapa?"

"Kamu, siapa lagi?"

"Oh, ku pikir Rose, bukan kah sudah ada dia?"

"Ada apa ini?"

"Tidak ada, nikmati saja waktu mu dengan Rose"

Tzuyu mematikan telpon nya sepihak, Rio pun bingung, karena ia tidak sedang bersama Rose, lalu kenapa Tzuyu membahas Rose?

"Ada masalah?" Tanya Jisoo.

"Aku tidak tahu hyung, dia tiba-tiba marah dan membawa-bawa nama Rose" heran Rio, Jisoo pun mengerutkan kening nya, ia juga merasa aneh, karena Rio dan Rose tak ada apa-apa kenapa sekarang Tzuyu tiba-tiba marah karena Rose.

"Perempuan memang kadang suka begitu, sulit di mengerti mau nya main tebak-tebakan, padahal kita tidak bisa menerka apa yang ada di kepalanya" gumam Jisoo, Rio hanya tersenyum menanggapi nya.

#TBC

We Just FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang