3. Trouble

808 157 53
                                    

Rio dan Jisoo memasuki pintu gerbang sekolah mereka, tak lama, Rose muncul dan tiba-tiba langsung merangsek ke tengah-tengah dan memeluk lengan Rio dan Jisoo, kedua nya pun terkejut.

"Bukan kah kamu datang dengan Jimin?" Tanya Jisoo.

"Iya, dia ada meeting sesama anggota team basket di ruang olahraga oppa" jawab Rose.

Dan saat jam istirahat, Rose keluar lebih dulu, meninggalkan dua sahabat nya itu, menuju ke kantin.

"Kenapa dia terburu-buru sekali?" Gumam Rio bertanya.

"Mungkin dia mau ke toilet" jawab Jisoo.

"Ayo kita tunggu saja di tempat biasa" ajak Jisoo, mereka pun menuju ke belakang kelas, menunggu Rose, tapi sampai lebih dari sepuluh menit, gadis itu tak kunjung datang.

"Ayo kita makan saja dulu Rio" Jisoo takut mereka telat masuk kelas karena istirahat hanya tiga puluh menit, kedua remaja itu pun memakan nasi masing-masing, beruntung Jisoo membawa ayam goreng lebih, jadi ia bisa membagi nya dengan Rio

"Mungkin dia tertidur di toilet hyung" kekeh Rio, Jisoo pun ikut tertawa.

"Atau toilet nya sudah pindah ke Jepang?" Imbuh nya, mereka terbahak dengan candaan nya tentang Rose.

"Ayo kita ke kantin, aku ingin membeli dessert" kata Jisoo, karena biasanya Rose akan membawa buah-buahan untuk mereka, tapi kali ini gadis itu bahkan hilang tak tahu kemana rimba nya.

Jisoo dan Rio pun memasuki kantin, untuk membeli puding

"Kamu mau yang rasa apa Rio?" Tanya Jisoo sambil membuka pintu kulkas showcase, yang di tanya hanya diam, Jisoo pun menoleh, lalu mengikuti arah pandangan Rio

There you are

Mereka melihat Rose sedang tertawa dan menikmati makan siang nya bersama Jimin sang kekasih, Jisoo menyenggol perut Rio dengan siku nya, hingga ia menoleh.

"Sudah biarkan saja, dia lagi kasmaran, kamu mau rasa apa?" Tanya Jisoo lagi.

"Coklat hyung" jawab Rio singkat.

"Baiklah, aku strawbery saja" Jisoo bergumam sendiri.

"Ayo" Jisoo dan Rio membawa puding nya ke kasir, lalu berjalan keluar melewati Rose yang tersenyum sambil melambaikan tangan nya, Jisoo membalas nya, tapi tidak dengan Rio, ia acuh dan itu membuat Rose kecewa, dan kejadian seperti itu terus terulang.

Hingga suatu hari, saat Rose berdiri hendak pulang, Joy terkejut.

"Rose" Joy menarik tangan teman sebangku nya itu agar duduk kembali.

"Ada apa?" Bingung Rose

"Kamu datang bulan? Rok mu bernoda merah" beritahu Joy cemas, Rose terbelalak, ia pun memeriksa ponsel nya, dan memang ini waktu nya Rose kedatangan tamu.

"Joy-ie" panggil Sungjae kekasih Joy yang sudah menunggu di depan pintu kelas.

"Aku duluan Rose" pamit Joy buru-buru, rasanya Rose ingin menangis sekarang.

"Rio" Jisoo memberi kode pada teman sebangku nya itu agar menatap Rose, dan Rio pun melakukan nya, gadis itu terlihat gusar.

"Ayo kita datangi" ajak Jisoo, meski Rose sudah lupa dengan mereka, karena sibuk bersama Jimin, tapi Rio dan Jisoo tidak marah.

"Ada apa Chaeyoungie?" Tanya Jisoo

"O-oppa" suara Rose gemetar menahan tangis.

"A-aku datang bulan, rok ku ternoda" adu nya, yang memang tak sungkan karena menganggap Jisoo adalah oppa nya dan Rio namjadongsaeng nya.

"Aku bingung oppa, aku malu dilihat orang lain" lanjut Rose, matanya sudah berkaca-kaca.

"Ya sudah tutupi saja dengan tas mu, biar aku dan Rio di belakang mu nanti, pasti tak akan ada yang menyadari nya" ide Jisoo.

"Tapi aku pulang dengan Jimin oppa, bagaimana jika jok mobil nya ternoda oleh darahku nanti?" Jawab Rose, Jisoo menghela nafas jengah.

"Coba berdiri" ujar Rio yang tadi nya hanya diam saja.

"Aku malu" cicit Rose

"Kamu bahkan sudah memberitahu kami, apalagi yang membuat mu malu?" Tanya Rio, Rose pun melirik ragu pada Jisoo, dan si sulung itu mengangguk, meyakinkan Rose untuk melakukan apa yang Rio suruh, kaki gadis itu gemetar, sambil berdiri berlahan, dan memang noda di rok seragam Rose sangat banyak, tanpa banyak bicara, Rio pun melepas jaket nya, lalu mengikatkan bagian lengan nya ke pinggang Rose, gadis itu hanya pasrah.

"Selesai, Jimin pasti sudah menunggu mu di parkiran" acuh Rio, Rose langsung tersenyum lebar.

"Gumawo Rio-yaa, oppa aku duluan" ucap Rose yang wajah nya langsung berubah sumringah, dan berjalan keluar dari kelas nya, Rio dan Jisoo mengikuti nya dari belakang, tanpa sepengetahuan Rose.

"Rose bercerita pada ku, kenapa kamu seolah tak merestui hubungan nya dengan Jimin" ujar Jisoo, Rio terkekeh.

"Apa karena kamu sebenarnya menyukai Rose?" Tebak Jisoo.

"Jangan bercanda hyung" Rio tertawa santai.

"Aku serius Rio, ada apa dengan mu sebenar nya?" Selidik Jisoo.

"Tidak ada hyung, aku hanya malas saja mendengar ocehan tentang cinta, mungkin karena karena aku belum tahu rasa nya" kata Rio.

"Aku juga belum tahu, tapi bukan berarti aku tak mau mendengar nya"

"Kita memang beda hyung" ejek Rio memukul ringan lengan Jisoo, Rose menaiki mobil Jimin yang akan mengantar nya pulang, ia merasa aman saja karena pantat nya terlindungi jaket milik Rio, jadi tak perlu takut noda nya akan mengotori jok mobil kekasih nya itu.

Di mobil lain, nampak Nayeon dan gank nya merasa kesal dengan Rose, gadis cheerleaders itu adalah mantan kekasih Jimin yang belum bisa move on.

"Dia murid baru, tapi sudah berani bertingkah centil di sekolah kita, lihat saja, siapa yang berkuasa disini" geram Naeyeon.

#TBC

We Just FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang